Baby Hinata With Karasuno (Part 1)

5.3K 496 89
                                    

Setelah berunding dengan yang lain, akhirnya mereka setuju membagi waktu menjaga Hinata.

Sekarang ini Hinata tengah dijaga oleh para kelas 3. Orang yang paling antusias adalah Sugawara dan Shimizu.

“Aaa imutnya,” teriak mereka berdua. Mereka sekarang tengah bermain bersama dengan Hinata.

“Kak Cuga ke cini main sama Choyo,” Hinata melambaikan tangan ke arah Suga yang tengah merekam aktivitas Hinata.

“Iya kakak akan bermain denganmu.” Sugawara mengambil boneka alien dan bermain bersama Hinata, Asahi, dan Daichi.

“Kak Kiyoko juga ke cini main sama Choyo.”

Kriyuuukkk...

Suara perut itu berasal dari Hinata. Dia menatap polos perutnya. “Kak Cuga pelut itu bica bicala yah?” tanyanya dengan polos.

Semuanya terkekeh mendengar pernyataan Hinata. “Bukan begitu Shoyo. Perut kamu bunyi gara gara pengin dikasih makan,” jelas Sugawara.

Hinata mengelus perutnya, dia menampilkan raut wajah sedihnya. “Yaahh kilain pelut Choyo bisa bicala jadi Choyo mau ajak bicala.”

“Bukan begitu juga Shoyo. Biasanya yang ngajak perut ngomong itu ibu hamil,” ujar Daichi. Hinata menatap Daichi dengan mata berbinar.

“Jadi Choyo halus bica hamil dulu bial bica bicala sama pelut?” Mereka terkekeh lagi mendengar pernyataan Hinata.

Sugawara mengelus pucuk kepala Hinata dengan lembut. “Itu ngga mungkin Shoyo. Shoyo kan laki laki jadi ngga bisa hamil,” jelasnya.

“Kok ndak bica? Emang cala bial bica hamil gimana kak?” tanyanya polos. Semuanya tercengang. Karena semua tahu bagaimana prosesnya, jadi masa mau praktek.

“Aa ... I-Itu ...” Sugawara bingung mau jawab apa, masa dia jawab lengkap berserta contohnya sih? Kan ngga mungkin. Dia melirik Daichi.

“Soal itu nanti kamu juga tahu kalo sudah besar.” Daichi berusaha mengakhiri pembicaraan ini sebelum berujung ke arah yang lebih ambigu. “Shoyo lapar kan?” tanya Asahi yang sedari tadi dikacangi.

Hinata mengangguk dengan antusias. “Tapi Choyo juga mau jalan jalan.”

“Daichi bisa kau telpon Tanaka atau Nishinoya agar bisa membawa Hinata jalan jalan?” pinta Shimizu dan hal itu langsung ditolak oleh Sugawara.

“TIDAK!! Bagaimana jika terjadi sesuatu dengan anakku nanti.” Dia khawatir jika yang mengajak jalan jalan adalah duo pembuat onar Karasuno. Tapi jika yang menjaga Ennoshita atau Tsukishima dia bisa memikirkan ulang.

“Jadi bagaimana?” tanya Asahi.

“Kalau begitu begini saja. Bagaimana jika kita bagi dua tugasnya. Aku dan Shimizu yang mengajak Hinata jalan jalan lalu kau dan Daichi yang memasak,” ujar Sugawara.

“Tapi Suga, kau tahu kan aku dan Asahi tidak bisa memasak jadi akan lebih baik jika kami yang mengajaknya jalan jalan.” Sugawara masih tidak setuju dengan ide itu karena dia ingin keluar dengan anaknya (pengakuan secara sepihak).

“Tidak apa apa. Sekalian belajar masak.” Shimizu hanya diam dan mendengarkan, jujur dia juga ingin keluar bersama dengan Hinata.

Daichi menghela napasnya. “Baiklah Suga. Terserah kau saja.” Dia pasrah jika harus berdebat dengan Ibunya Karasuno.

“Yosh. Ayo Shimizu! Ayo Shoyo kita keluar!!” Suga lalu menggendong Hinata dengan riang lalu diikuti oleh Shimizu.

“Yeay!!”

Baby HinataWhere stories live. Discover now