1

43.4K 3K 405
                                    

Beep.. Beep.. Beep-

Bunyi alarm itu terhenti ditangan tan Haechan. Pemuda berseragam Butler itu melihat datar seorang pria bertelanjang dada yang masih nyaman bergelung diatas ranjang besarnya.

"Presdir, waktunya anda bangun" Ucapnya tenang sembari melangkah membawa satu setelan jas mewah.

"Hmm- Haechan-ah.. 5- bukan 30 menit lagi~" Kedua mata bulat itu melirik sang Presdir yang berbalik memunggunginya sembari menutup wajah dengan bantal.

Haechan hanya menghela napas melihat tuan mudanya itu justru semakin nyaman bergelung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Haechan hanya menghela napas melihat tuan mudanya itu justru semakin nyaman bergelung. Selesai menata jas mahal sang Presdir, Haechan beranjak menuju jendela kaca besar yang tertutup gorden gelap. Dengan sekali gerakan ia singkap tirai tebal itu hingga cahaya matahari pagi langsung menerangi kamar, membuat pria tampan diatas ranjang itu menggeram tak suka.

"Presdir, sudah jam 7 lewat 15 menit.. Anda harus bangun dan berangkat kerja" Ucap Haechan dengan mata yang terfokus pada tirai ditangannya. Merapikan kain tebal itu dengan begitu tenang, sama sekali tak terganggu dengan erangan tak suka sang Bos.

"Aku Presdir-nya, untuk apa datang sepagi ini"

Kepala pelayan itu mendengus mendengar jawaban tuan-nya. "Anda lupa tuan Yunho akan melakukan kunjungan pagi?"

Kedua mata pria itu langsung terbuka lebar kala nama sang Ayah terucap. "Jam berapa dia akan datang?" Paniknya dan langsung terduduk, membuat perut kekar dengan dada bidangnya terlihat jelas.

"Jam 9" Balas Haechan singkat, membuat Jaehyun langsung menyingkap selimut tebalnya. Jika ayahnya berkata jam 9, maka setengah sembilan lah dia akan datang atau parahnya mungkin jam 8 Boss besar itu sampai.

"Seharusnya kau membangunkan ku lebih awal" Dengus Jaehyun dan langsung bangkit. Berjalan menuju kamar mandi dengan hanya mengenakan celana piyama panjang, membuat punggung tegapnya terekspos begitu indah.

"Maafkan saya" Balas Haechan singkat dengan senyum miring tersembunyi. Setelah melihat pintu kamar mandi yang tertutup rapat, dengan cekatan Haechan merapikan ranjang besar Jaehyun. Lalu menata kemeja, celana, dasi hingga jam tangan berharga tak masuk akal yang akan dikenakan tuan-nya hari ini diatas ranjang.

Selesai dengan perlengkapan pagi Jaehyun, Haechan beranjak keluar. Berjalan menuruni tangga dan terhenti dimeja makan yang sudah tersusun rapi dengan beberapa macam menu sarapan.

Kedua matanya mengedar, meneliti tiap jenis makanan diatas meja dan terhenti diwajah Taeil si koki. "Apel" Ucapnya datar membuat sang juru masak mengerutkan dahi. "Apel?"

Mata bulat Taeil mengedar, menatap tiap masakannya dan menepuk dahinya kala sibulat merah tak ada disana. "Aku lupa" Cengirnya pasrah, membuat Haechan mendengus.

Mrs. JUNG | JaeHyuckWhere stories live. Discover now