{ Third Page }

942 160 38
                                    

" 𝚃𝚑𝚎 𝚓𝚘𝚢 𝚊𝚗𝚍 𝚝𝚑𝚎 𝚌𝚑𝚊𝚘𝚜, 𝚝𝚑𝚎 𝚍𝚎𝚖𝚘𝚗𝚜 𝚠𝚎'𝚛𝚎 𝚖𝚊𝚍𝚎 𝚘𝚏"Hold On - Chord Overstreets

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

" 𝚃𝚑𝚎 𝚓𝚘𝚢 𝚊𝚗𝚍 𝚝𝚑𝚎 𝚌𝚑𝚊𝚘𝚜, 𝚝𝚑𝚎
𝚍𝚎𝚖𝚘𝚗𝚜 𝚠𝚎'𝚛𝚎 𝚖𝚊𝚍𝚎 𝚘𝚏"
Hold On - Chord Overstreets

"Aku menyukaimu!"

Percaya atau tidak, itu adalah hari paling bersejarah bagi seorang Killua Zoldyck karna untuk pertama kalinya rela membuang gengsi untuk bertaruh pada kemungkinan yang nyaris mustahil.

Saat itu aku berpikir jika seandainya aku gagal mendapat jawaban iya darimu maka aku akan pergi dari kehidupanmu hingga kamu akan lupa pernah mengenalku.

Hari itu rasanya jantungku berdetak lebih cepat daripada biasanya hingga rasanya ingin mati saja, aku takut pikiranku tidak bisa jauh dari bayangan negatif.

Aku hanya memalingkan wajahku dan setelah sejenak suara hening diantara kita, kamu tertawa terbahak-bahak.

Hatiku sakit, apa kau pikir semua ini hanya lelucon semata hingga kau tertawa sedemikian rupa?.

Nyaris saja air mataku mendesak keluar, tapi mendadak terhenti karna kau tiba-tiba mencium pipiku dan tersenyum.

Why would you ever kiss me?

Sejak hari itu rasanya hidupku seperti roda yang berputar, setelah sekian lama terlindas sekarang aku dapat dengan bangga membusungkan dada karna akhirnya memilikimu.

Setiap hari dalam lembaran buku hidupku mulai penuh dengan coretan dirimu, memoriku penuh dengan mengingat bagaimana kau tersenyum, menatapku, tertawa, dan ketika marah padaku.

Aku seakan tidak rela melewatkan satu pun tentangmu di memori kepalaku ini.

Aku masih ingat betul ketika aku tergesa-gesa mengunjungimu hanya karena aku dengar kau mengalami demam tinggi dan begitu aku sampai dengan begitu banyak makanan kau tertawa.

"Apa ada sesuatu yang bisa membuatmu lebih baik?"

"Ada kok, mudah sekali!"

"Hm, apa itu?"

Kamu tersenyum ceria dengan bibir pucatmu yang menandakan sakitmu, tapi senyummu masih terlihat indah seperti biasa.

"Katakan jika kau mencintaiku!"

"Ehhh mana bisa begitu?!"

"Ayolah Killua, aku janji besok aku akan sembuh!"

Aku mendengus, walau konyol aku selalu ingat jika seaneh apapun ucapanmu kau tak pernah berbohong.

Aku memalingkan wajahku dan tersenyum.

"Aku mencintaimu, baka!"

Kamu tertawa riang seakan penyakitmu menguap begitu saja karna ucapanku.

"Aku juga mencintaimu Killua!"

Dan esoknya, kamu benar-benar sembuh seakan tak pernah terserang demam apapun.

I'm not even half as pretty

Tak terasa waktu melaju begitu cepat, hingga umur hubungan kita sudah mencapai satu tahun dan saat perayaan ke satu tahun kita lagi-lagi pemikiran buruk mulai mengambil alih diriku.

Semakin aku mengenalmu aku justru semakin takut kehilanganmu.

Aku semakin merasa tidak sepantasnya memilikimu, tapi kenapa kau memilihku?.

You gave her your sweater, it's just polyester
But you like her better

"Kau boleh memiliki sweaterku ini kok Gon, toh aku jarang memakainya sekarang"

"Sungguh?! Terima kasih [Name]!"

Aku hanya terdiam memandangi kalian, sudah kuduga kalian terlihat serasi ketika berdua.

Sepertinya kau lebih menyukai Gon daripada aku dan aku seperti datang di tengah kalian hanya menjadi pengganggu diantara kalian.

Pemikiran mengerikan itu terus berputar dikepalaku dan bodohnya aku merusak hubungan kita dengan segala pemikiran tak berlandasan fakta itu.

Kita mulai sering  bertengkar karna hal kecil, padahal kamu selalu berusaha memgalah tapi rasa takutku justru memicu tuduhan-tuduhan tak berarti padamu.

Aku takut, sangat takut dan rasa takutku justru mendorongmu semakin jauh.

Sejenak hubungan kita merenggang, ketika aku sibuk dengan segala pikiran negatifku yang mengerikan kamu juga sibuk bahagia dengan Gon.

Ah tidak, saat itu aku tidak marah padamu tapi aku marah pada diriku sendiri yang tak pernah bisa menjadi yang kau inginkan padahal kau selalu menjadi lebih dari yang kuinginkan.

Memang benar kamu terlalu menakjubkan untuk kumiliki, jika aku dan kamu di persatukan bagaikan minyak dan air maka kamu dan Gon adalah teh dan gula dengan komposisi paling sempurna.

Lagipula siapa yang suka air bercampur minyak? Tentu semua orang lebih suka teh manis bukankah begitu?.

Hari terus berganti dan hubungan ini tak kunjung merekat namun hanya semakin pekat tak berujung.

Rasa takutku memenangkan segalanya, lihat kekasihmu yang tolol ini hanya menghabiskan waktunya dengan merenung atau merenggek tanpa usaha.

Menyalahkan diriku sendiri, mencerca diriku sendiri yang tak bisa apa-apa.

"Temuilah [Name] atau kau akan menyesalinya Killua"Ucap Gon kala itu di ambang pintu kamarku memandangiku yang masih meringkuk di atas ranjangku yang berantakan.

"Aku takkan bisa mengubah apapun"

"Kau belum mencoba apapun"

Harusnya waktu itu aku menuruti perkataan Gon bukannya malah mengusir sahabatku itu agar pulang, aku terlalu bebal dengan rasa takutku sendiri.

Seperti biasa Gon masih ngotot memarahiku untuk segera menemuimu, tapi aku bisa apa? Rasa takutku terlalu mencengkramku.

"Kamu akan menyesalinya Killua"Ucap Gon penuh penekanan sebelum akhirnya menutup pintu kamarku untuk keluar.

Seandainya saja aku adalah Gon, kurasa semua akan menjadi lebih mudah dan aku tak perlu setakut ini kehilangan semua tentangmu.

I wish i were heather

▁ ▂ ▄ ▅ ▆ ▇ █ To be continue █ ▇ ▆ ▅ ▄ ▂ ▁

Hold on, heather! || HxHTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon