Part 41- The End

634 50 20
                                    

don't forget to listen the music on mulmed. tapi pas bagian nyanyinya ya. Biar makin dapet feelnya. Thank you^^


Sudah hampir dua minggu Wenda sudah sadarkan diri dari komanya tetapi fakta lainnya Wenda harus menjalankan kemoterapi selama dua minggu itu. Penyakit kanker otaknya tidak bisa begitu di lupakan bukan? Sudah dua minggu juga Cakra menemani Wenda dalam kemoterapinya.

Cakra yang awalnya tak tau Wenda mempunyai penyakit itu seketika shock berat mendengarnya. Bagaimana bisa gadis ini mengidap penyakit keras itu? Padahal yang Cakra tahu kondisi Wenda sangat baik walaupun terlihat lebih kurus saja. Cakra memang bukan orang yang tau luar dalam gadis mungil tersebut.

Kalian penasaran tidak dengan kisah hidup Arina? Biar ku beri tau. Pada akhirnya Arina tidak bahagia. Tunangan yang ia sayang dan elu-elu kan itu ternyata mengetahui niat busuk dirinya yang membalas dendam kepada orang yang tidak salah sama sekali. Surya tau semuanya dari Yoga di depan semua keluarga Arinda dan Surya ketika mereka memproses pertunangannya.

Mereka sangat shock mendengar apa yang dikatakan Yoga serta bukti yang ia bawa. Sementara Arina terus mengelak dan memohon-mohon Surya untuk percaya kepadanya. Tetapi nasi telah menjadi bubur, Surya tidak percaya dengan kekasih sekaligus tunangannya itu yang ternyata adalah wanita yang sangat buruk. Padahal Surya sangat menyayangi dan mencintai Arina sangat tulus, tetapi yang dilakukan Arina sebaliknya. Ia merusak kepercayaan darinya.

Surya sakit hati sekali mendengar cerita dan bukti itu. Ia seketika memutuskan pertunangan itu dan kembali lagi ke Singapura untuk bekerja tanpa niat bertemu dengan Arina. Mungkin sekaligus membenarkan hati dan kepercayaannya yang telah di rusak oleh kekasih dan pujaannya sendiri. Sementara Arina ia tak terima dan menyalahkan Yoga atas semuanya. Bahkan ia rela hampir menusuk Yoga dengan pisau dapur ketika Yoga sedang asik berdiam diri di salah satu Joglo di rumah Arina.

Tetapi untungnya, kakak dari Arina melihat itu dan memberhentikan tingkah laku sang adik yang sangat keterlaluan itu. Bagaimana bisa ia mau membunuh sepupunya sendiri? Sungguh mengerikan. Akibat kejadian itu, Arina di kurung di kamarnya dan mengakibatkan dirinya depresi berat. Disinilah dirinya, bersama para perawat dan dokter psikiaternya. Ya, Arina mengidap gangguan kejiwaan karena efek dari depresinya yang begitu berat. Sampai-sampai ia selalu meneriakan Surya sang mantan tunangan dan setelahnya menangis memohon-mohon untuk kembali kepadanya. Ironi sekali kehidupan Arina itu.

Cakra yang tau bahwa Arina sakit jiwa sangat sedih dan prihatin. Walaupun ia sudah menyakiti dirinya tetapi tetap saja ia merasa sedih dan terluka melihat wanita yang sempat menyinggahi hatinya memiliki gangguan kejiwaan seperti itu. Wenda pun yang juga tau sama halnya dengan Cakra. Sedih dan prihatin.

Tetapi biarkan itu menjadi kenangan saja, lebih baik kita lihat saja kedepan pada kisah Cinta Cakra dan Wenda. Apakah berakhir tragis seperti Arina? Kita lihat saja.

Cakra mendorong kursi roda Wenda menuju taman bermain anak-anak yang hidupnya sama dengan Wenda. Anak-anak yang malang, tidak bisa hidup layaknya anak lain. Mereka harus hidup berdampingan dengan obat-obatan berbahan kimia itu. Tetapi yang Wenda salut dengan mereka adalah senyuman tulus yang mereka tampilkan. Tanpa peduli apakah mereka punya penyakit keras atau tidak, yang ada di otak mereka hanya kecerian dan kebebasan.

Wenda pernah berbincang dengan salah satu anak pengidap penyakit sama seperti dirinya dan itu membuat Wenda sangat terharu malah sampai menitikkan air matanya. Jawaban anak itu sangat simple tetapi menohok. "Aku tau kok aku beda dari anak lainnya karena aku sering dirumah sakit dan minum obat-obatan yang sangat-sangat pait dan menyakitkan itu. Tetapi itu gak menutup kemungkinan bagi aku untuk terus tersenyum dan menebar kebahagiaan di sekitarku, walaupun aku tau hidupku gak akan lama. Aku bersyukur sama kehidupanku karena aku tau Tuhan mempunyai rencananya sendiri, kak. Maka dari itu aku gak pernah merasa sedih atau mengeluh sekali pun. Aku juga gak tega liat mama sama papa itu nangisin aku yang kesakitan, makanya aku berusah buat senyum dan ceria walaupun pada akhirnya aku merasakan sangat amat sakit di dalam diriku".

GHOST OF YOU ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang