Chap 22 Tragedy

1.1K 203 94
                                    

Sama seperti kehidupan manusia pada umumnya, kehidupan (Y/N) juga memiliki banyak cobaan dan ujian. Yak, contohnya saja seperti saat sekarang ini. Tangan dan kaki nya di ikat, mulutnya di beri selotip hitam agar mencegah dia berbicara. Ruangan tempat dia sekarang sangat gelap, namun familiar. Dan itu adalah kamarnya sendiri.

~Flashback~

"(Y/N)!! hari ini kau terlihat cantik sekali! apa ada sesuatu?" Norman tersenyum sambil memegang dagu nya dan melihat ke arah (Y/N) yang tampak kebingungan.

"Te-terimakasih atas pujiannya Norman, tapi ini aku yang seperti biasa, tidak ada yang spesial"

"Oh benarkah begitu?? lalu kenapa kau selalu terlihat cantik dimata ku?? apa itu artinya kau spesial setiap saat?? ah, beruntung nya aku" kata Norman sambil berpose dramatis.

(Y/N) yang melihatnya hanya sweat-drop, lalu kembali melakukan kegiatannya. Norman yang merasa seperti di cuekin mendadak menjadi awkward. Emma yang melihatnya tertawa lepas, Ray hanya terkekeh kecil.

"(Y/N), apa terjadi sesuatu? kau terlihat murung. Aku jadi khawatir" Norman terlihat cemas.

Sedangkan (Y/N) hanya terseyum lembut lalu menjawab, "Tidak ada apa-apa Norman, kau tidak perlu khawatir tentang hal yang tidak perlu. Terimakasih sudah selalu mengkhawatirkan ku" kata (Y/N) sambil mengusap lembut kepala Norman.

"Kau yakin?"

"Yaps!"

"Baiklah, kalau kau butuh sesuatu, jangan ragu-ragu untuk menghubungi ku oke" kata Norman sambil mengelus pipi (Y/N) lembut dan dibalas anggukan kecil dari sang kekasih.

~Timeskip~

"Kau yakin tidak mau bareng?" tanya Norman lagi, ntah sudah berapa kali.

"Iyaaaa.... aku kan sudah bilang kalau aku ada urusan, kamu pulang saja duluan"

"...Baiklah, jika itu mau mu, aku akan meunggu mu di apartemen, jika dalam 15 menit kau tidak kembali, aku akan menjemput mu, mengerti?"

(Y/N) hanya menghela nafas lalu mengangguk. Jika sudah niat begini, Norman tidak akan bisa di hentikan. Lagi pula urusan (Y/N) hanya konsultasi ke Leslie-sensei. Bukan sesuatu yang luar biasa sih, tapi (Y/N) tidak mau sampai Norman mendengarnya. Karena ini adalah konsultasi masalah hubungan mereka. Mau tidak mau (Y/N) harus menggunakan alasan 'Projek rahasia klub seni'.

"Sudaaahh, sana pulang, jangan lupa siapkan makan malam dan kabari bibi jika kau telat pulang" (Y/N) mendorong Norman agar ia segera pulang.

Norman berbalik badan lalu memeluk (Y/N) erat. (Y/N) yang kaget dengan pelukan tiba-tiba, perlahan membalas pelukannya dan mengusap punggung Norman.

"Jaga dirimu ya"

"Iyaaa, tenang saja" 

~Timeskip~

Setelah selesai konsultasi, (Y/N) pun pulang ke rumah, namun sudah setengah jalan ia pun berbalik lagi ke sekolah karena HP nya tertinggal. Saat ia berjalan untuk pulang, matahari sudah terbenam dan jalanan mulai gelap.

Bulu kuduk (Y/N) berdiri, ia merasakan sesuatu atau seseorang mengikutinya. Ia pun mempercepat langkahnya. Saat sampai di persimpangan, tiba-tiba seseorang memasukkan kepalanya kedalam sebuah kantung. Terlalu cepat, sampai (Y/N) tidak sempat bereaksi.

Kekurangan oksigen dan panik, ia pun pingsan. Ketika terbangun, ia sudah di dalam ruangan gelap yang ternyata adalah kamarnya sendiri.

~Flashback end~

Yak, seperti yang di bilang, ia berada di kamarnya sendiri, bukan apartemen. Namun rumah lamanya. Ketika sedang panik dan berusaha membuka ikatan, tiba-tiba seseorang masuk ke ruangan itu. Orang yang sangat (Y/N) kenal.




To be continue


Yeeeyyy, author baliiiik


Sacchanforlife

Screw education, what i need is you (Norman x reader)Where stories live. Discover now