CHAPTER 25

5K 368 52
                                    

Tadinya mau hiatus dulu tapi gak jadi karna gak rela wkwkwk

____________

Setelah kejadian tiga hari yang lalu, Jisoo masih takut akan kehadiran Seokjin. Ia masih enggan menemui pria yang ternyata masih memiliki ikatan dengannya.

Kini Jisoo tengah berada di Seoul, tepatnya di kediaman Mertua Jisoo. Yeah, dua hari yang lalu Minhyuk datang ke sana dan menyuruh Jisoo untuk tinggal di Seoul lagi. Minhyuk begitu juga karna ia mulai khawatir akan kandungan Jisoo karna sudah memasuki bulannya. Jadi ia menyuruh Jisoo untuk pindah dan tinggal di Seoul saja.

Sekarang Jisoo tengah bersantai di taman belakang. Ia mendudukkan dirinya di sebuah bangku kayu panjang. Jisoo terus saja melihat ke arah tanaman milik mertuanya. Ternyata mertuanya suka sekali dengan tanaman jadi tak heran jika di halaman belakang rumahnya dipenuhi oleh berbagai jenis bunga.

"Jisoo.." Jisoo menolehkan pandangannya ke arah suara. Ia melihat jika ibu mertuanya datang dengan membawa segelas minuman.

"Disini kamu rupanya." Nyonya Kim pun duduk di dekat Jisoo. "Ini susu kamu. Sekarang kan waktunya kamu minum susu"

"Mama gak usah repot-repot bikin, aku bisa kok bikin sendiri" ucap Jisoo sehabis mengambil gelas itu dari tangan Nyonya Kim.

"Kalo kamu bikin sendiri pasti gak akan tepat waktu, ya 'kan?" Jisoo hanya tersenyum kikuk. Ia pun langsung meminum itu hingga tandas. "Sayang, mama tau tanya" Jisoo menatap mertuanya seakan-akan ia siap untuk mendengarkan itu.

"Bagaimana hubungan kamu sama Seokjin?" Tanya Nyonya Kim hati-hati. Ia sudah melihat jika raut wajah menantunya mendadak berubah menjadi suram.

"Gak tau, Mah. Aku udah tandatanganin surat cerainya, tapi tiga hari yang lalu Seokjin datang kesana dan bilang kalo dia belum tandatanganin itu. Aku bingung Mah sama Seokjin. Kenapa dia gak mau ngelakuin itu, padahal waktu dulu dia....ah sudahlah." Nyonya kim mengelus kepala Jisoo dengan lembut.

"Kamu harus sabar, Nak. Seokjin mungkin punya alasan lain buat ngelakuin itu. Tapi kamu tenang aja, Mama akan selalu dukung kamu." Jisoo menatap Nyonya Kim dengan mata yang berkaca-kaca. Dua detik berikutnya, Jisoo memeluk Nyonya Kim. Ia merasa sangat beruntung mempunyai ibu mertua sebaik wanita di depannya ini.

"Makasih, Mah. Udah mau dukung aku" setelah itu, pelukan itu terhenti karena seorang pembantu datang dan memberitahukan jika ada tamu yang datang.

Nyonya Kim menyuruh Jisoo untuk menemui tamunya duluan karna ia akan pergi ke dapur dulu untuk menaruh gelas.

Sesampainya disana, Jisoo yang tengah berjalan menuju ruang tamu tiba-tiba menghentikan pergerakannya kala melihat tamu yang datang. Ia sedikit menyesal sudah menerima permintaan Nyonya Kim untuk pergi duluan, lebih baik ia tidak usah menyambut tamu ini.

Saat ia hendak membalikkan tubuhnya, ia malah dipanggil oleh seseorang.

"Jisoo.." ia menutup matanya lalu mengatur nafasnya, setelah itu ia membuka matanya. Jisoo membalikkan badannya, setelah itu ia tersenyum dengan paksaan. Jisoo kembali berjalan dan mendudukkan dirinya di sofa tepat dihadapan tamu ini.

"Ada apa kesini?" Tanyanya dengan nada biasa. Tidak ketus dan tidak lembut.

"Sejak kapan kamu disini?" Pria itu tidak menjawab melainkan malah memberikan pertanyaan lagi.

"Maaf, itu bukan urusan anda"

Yeah, tamu itu adalah Seokjin dan Sowon. Seokjin mengajak Sowon kerumah orang tuanya karna ingin meminta maaf dan memperkenalkan Sowon. Walaupun Seokjin tau kalau ia tidak akan dimaafkan.

Bad Husband || Jinsoo (END)Where stories live. Discover now