Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Nanti kalau udah sampe rumah kabarin ya, Ta," ucap Bara sambil nepuk-nepuk kepala gue.
"Iya, udah sana," kata gue sambil hush hush-in Bara. Nyuruh Bara biar buru-buru pergi karena harus ke GOR deket Fakultas MIPA, mau latihan futsal sama anak Fisip yang lain soalnya.
Bara pergi bareng Gupi sama Gundala yang juga ikut latihan. Gundala jadi cadangan tapi, sedangkan Bara sama Gupi jadi pemain inti.
"Kok akhir-akhir ini gue jarang lihat lo bareng Bara?" tanya Joina begitu Bara udah keluar kelas.
Dan ya seperti kata Joina, akhir-akhir ini emang frekuensi kebersamaan gue sama Bara berkurang banyak.
"Ya kan dia mau latihan futsal buat OMI."
OMI itu ajang perlombaan olahraga untuk seluruh mahasiswa di kampus gue.
Nah kebetulan Bara, Gupi dan Gundala ikut lomba futsal. Masih lama sebenernya, tapi mereka mulai latihan dari sekarang buat pemantapan pemilihan pemain lagi. Karena pemainnya nanti nggak hanya dari angkatan gue sama Bara, tapi dari angkatan di bawah dan di atas kita. Jadi diadain latihan terus buat seleksi pemain inti sama cadangannya. Begitu sih yang Bara jelasin ke gue.
Ah dan Joina ikut lomba marathon. Sedangkan gue? Gua yang nggak begitu suka olahraga lebih milih jadi tim hore buat nyemangatin yang pada ikut lomba nanti.
"Terus lo nggak nemenin?" tanya Joina lagi.
Gue gelengin kepala gue. Di latihan pertama kedua sih gue nemenin, cuma di latihan ketiga dan seterusnya gue lebih milih enggak.
Kenapa? Karena gue capek harus nahan hati ngelihat banyak mahasiswi yang bukan cuma dari jurusan gue, tapi juga jurusan lain ikut nontonin Bara latihan.
Ya gimana, GOR nggak cuma dipake anak futsal. Ada juga anak bulutangkis di sana. Kadang anak voli juga. Dan itu campur. Nggak cuma cowok tapi ada cewek juga.
Mereka yang awalnya pada fokus latihan sendiri-sendiri, lama-lama tertarik juga ngelihatin anak Fisip latihan. Dan yang tadinya cuma lihatin berubah jadi nyemangatin. Mending sih ya kalau yang disemangatin sambil diteriakin itu Gundala atau Gupi yang masih jomblo. Ini mah Bara dong?!
Mayoritas pada neriakin nama Bara. Mereka tahu nama Bara dari tulisan yang tertulis di belakang kaos futsalnya.
Sebagai orang yang agak cemburuan, gue rada kesel ngelihatnya. Dan karena nggak mau sampe mood gue ngerusak jalannya latihan Bara sama anak-anak lainnya, gue lebih milih ngalah dan nggak nemenin Bara lagi.
Gue beralasan ke Bara kalau gue ada kesibukan lain. Untungnya Bara percaya, dia juga nggak yang nuntut gue harus selalu di samping dia sih. Dia tahu kita punya kesibukan yang beda satu sama lain.
"Lo sendiri kok nggak latihan sih, Joi?" tanya gue ke Joina.