5

14K 1.8K 53
                                    

Sunghoon sama sekali tidak bisa tidur. Ia mengingat kejadian tadi pagi disekolah, dimana Ningning mati mengenaskan.

Mau bertanya pada Jake, laki-laki itu belum kelihatan sejak ia pulang sekolah. Entah pergi kemana, ia jadi khawatir.

Tunggu!! Khawatir?

"Sadar Park!!" Ia menepuk-nepuk pipi nya keras.

Cklekk

"Apa yang kau lakukan?"

Sunghoon terkejut mendengar suara dari arah pintu. Si putra mahkota pulang dengan keadaan terluka. Dahi, pipi, ujung bibir tampak lecet. Tapi Jake terlihat biasa saja.

Hanya satu kedipan Sunghoon bisa melihat Jake kembali pulih. Tak ada lagi luka, bahkan baju yang tadinya sobek kembali seperti baru.

Mereka memang tidur satu kamar dan satu kasur. Karena di apartemen yang mewah dan luas, hanya ada satu kamar.

Sebenarnya ada 4 kamar, tapi Jake berbohong.

Jake baru saja bertarung dengan seorang makhluk mitologi yang mengincar bayi iblis. Bahkan di istana tidak ada bayi atau orang hamil.

Ia langsung membaringkan tubuhnya disamping Sunghoon. Meskipun dirinya tidak bisa tidur dan berakhir bermain game semalaman.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Sunghoon saat orang disampingnya hanya diam menutup mata.

"Tidak ada." Tidak mungkin ia memberitahu kalau keberadaan mereka sedang terancam dan yang membunuh perempuan disekolah dirinya.

Sunghoon mendengus kesal. "Teman ku ada yang mati dengan keadaan tanpa darah. Apa kau tau siapa yang melakukan nya?"

"Seorang iblis. Iblis meminum darah manusia yang berniat bunuh diri, mereka menghisap darah sampai habis tanpa sisa setetes pun. Berbeda dengan Vampire." Jelas Jake dengan mata yang masih terpejam.

"Jadi kau yang melakukan nya?!! Ka-"

Tiba-tiba Jake memeluknya, membuat perkataannya terpotong.

"Apa yang-"

"Sttt!! Tidurlah saja, besok ku jelaskan." Titah Jake mutlak.

Sunghoon mendengus kesal lagi. Tapi ia tetap memejamkan matanya dan mencoba pergi ke mimpi nya.

 Tapi ia tetap memejamkan matanya dan mencoba pergi ke mimpi nya

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Sepanjang jalan menuju apartemen, Heeseung hanya diam. Siapa yang berkeliaran di dunia manusia?

"Sttt, akhh!!"

Matanya menelisik ke sekitaran, mencari tau asal suara ringisan yang didengar nya. Ia berjalan menghampiri seseorang yang terduduk di tanah.

"Vampire?" Ia merasakan aura Vampire, tapi ia harus menolong orang itu.

Heeseung berjongkok di hadapan seseorang yang sedang kesakitan. "Apa kau baik-baik saja?"

Mata bewarna langit sore yang berwarna oren kemerahan itu menatapnya tajam. Tapi Heeseung biasa saja, niatnya hanya mau menolong.

"Kau suruhan iblis tadi kan?!"

Dahi Heeseung mengkerut bingung. Suruhan iblis itu? Siapa?

"Ani, aku hanya mau membantu mu." Ujar nya meyakinkan.

Orang dihadapannya malah berdecih. "Iblis dan Vampire bermusuhan." Ujarnya dingin.

"Lee Geonu-ssi, niat ku baik-"

"Ada seorang iblis berniat baik? Lucu sekali Lee Heeseung-ssi." Potong orang yang dipanggil 'Lee Geonu' tadi.

"Aku hanya ingin bertanya siapa yang bertarung dengan mu." Ujar Heeseung malas.

"Kau pikir aku tau nama-nama iblis itu!!"

"Kenapa kau mengincar iblis?"

"Aku mengincar bayi iblis." Ujar geonu sembari menunduk.

Bayi iblis? Heeseung tau bayi iblis incaran banyak makhluk, tapi untuk apa?

"Ayah ku sedang sekarat, dia membutuhkan darah bayi iblis."

Heeseung memutar bola matanya malas. "Tidak ada bayi atau anak-anak di neraka. Entahlah, aku sudah lama kabur dari neraka."

Geonu menatap nya tak percaya. Untuk apa bilang kalau ternyata sudah kabur lama?!

Geonu bangkit dari duduk nya sembari memegangi pundak kanan nya yang luka. Tapi Heeseung menariknya untuk kembali duduk.

"Kau terluka."

"Lalu apa yang mau kau lakukan?" Tanya Geonu ketus.

Heeseung terdiam. Apa yang mau dilakukan nya? Ia tidak bisa menyembuhkan luka orang lain, kecuali luka nya sendiri.

"Sudah lah." Geonu langsung pergi dari hadapan Heeseung sembari memegang pundak kanan nya yang luka.

Heeseung masih diam. Siapa yang dimaksud Geonu?

"Ckckck, setelah tadi pagi aku bertemu adik mu." Ujar seseorang tiba-tiba.

Heeseung langsung menatap orang itu bingung. Adik? Heol adiknya bahkan puluhan, meskipun hanya satu ayah.

"Siapa?"

"Siapa yah? Aku lupa. Adik mu terlalu banyak." Ujar Hanbin sedikit kesal.

Wajah Heeseung berubah tanpa ekspresi. "Tidak berguna sekali." Cibirnya pelan.

"Mwo?! Apa yang kau bilang?!!"

"A-ani, aku permisi." Heeseung langsung pergi dari hadapan Hanbin. Takut nyawanya dicabut.





To be continued....

[✓] Demon Prince || JakehoonWo Geschichten leben. Entdecke jetzt