Nuansa Bening

345 51 26
                                    

Ini part flashback brightwin zamannya sekolah yaa..

Awas Typo..

.
.
.
.

Pasca terjebaknya kedua remaja itu di pos securty, membuat Bright dan Win menjadi dekat.

Bagi Bright, Win adalah teman perempuan pertamanya sejak satu bulan menjadi murid baru.
Letak kelas keduanya pun bersebelahan. Setiap jam istirahat, Bright akan menunggu Win di depan kelas untuk makan siang bersama atau Win yang akan mengajak Bright makan siang dikelasnya jika dirinya membawa bekal dari rumah.

Terlalu sering bersama hingga banyak beberapa teman mereka menganggap jika Bright dan Win adalah sepasang kekasih. Walaupun keduanya belum terikat jalinan asmara, namun Bright dan Win sadar jika keduanya memiliki perasaan yang sama. Tapi terlalu malu untuk mengakui.

Karena keduanya yang tidak pernah terpisah barang sedikitpun. Bright selalu mengikuti kemanapun Win pergi, mengikuti seperti bayangan.

Seperti sekarang, Win sedang membaca novel romance kesukaannya dengan bersandar di batang pohon besar di taman belakang sekolah dan Bright yang merebahkan tubuhnya dengan berbantal paha milik Win.

Kedua hazel milik terpejam menikmati usapan lembut tangan Win di helaian rambutnya.

Serbuan angin sepoi membuat keadaan terasa damai, meskipun tidak ada obrolan tapi kedua remaja ini begitu menikmati waktu keduanya dengan Damai.

" Bri, aku mau tanya sama kamu boleh?" Pria berparas tampan itu bergumam sebagai jawaban. Menyamankan tidurannya di paha Metawin tanpa membuka dua iris matanya yang terpejam erat.

" Tanya saja.." jawab Bright, masih dengan mata terpejam tanpa merubah posisinya.

Hening, Bright membuka kedua matanya dan menatap wajah Win dari bawah sini. Menunggu apa yang ingin di tanyakan oleh Win tapi yang di dapati adalah diamnya Win.

Bright bangun dari tidurannya dan menatap gadis cantik di hadapannya.

" Kenapa diam?" Suara lembut Bright menyapa indera pendengaran Win. Gadis berparas cantik itu terlihat ragu.

" Thanat..." Bright mengernyit ketika satu nama keluar dari mulut kecil Win. Bright tahu, Thanat adalah teman pria yang satu kelas dengan Win. Bukan hanya itu, komplek rumah mereka pun terbilang dekat hanya berbeda beberapa blok saja. Dan jujur saja, Bright sedikit tidak suka ketika Win terlihat dekat dengan pria lain selain dirinya. Ingat, hanya sedikit. Mungkin.

" Ada apa dengan Thanat?" Tanya Bright berusaha untuk bersikap biasa saja. Win menatap wajah pria tampan didepannya dengan seksama, apakah ada raut cemburu di wajah blasteran itu? Tapi seperkian detik menelisik, Bright lebih terlihat biasa saja.

Win tersenyum tipis, sangat tipis hingga Bright tidak menyadarinya. Ternyata hanya dirinya yang bermain perasaan di dalam persahabatan mereka. Apa yang Win harapkan tidak akan pernah terjadi. Bright tidak mencintainya.

" Thanat mengajakku berkencan." Win memutuskan untuk mengatakan hal tersebut dengan sekali tarikan nafas. " Bagaimana menurutmu? " Tanya Win hati-hati seraya memperhatikan wajah di depannya dengan seksama. Bright mendengus kasar dan memilih untuk bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan gadis cantik itu sendiri.  Win terkejut ketika Bright yang hendak meninggalkannya.

" Kamu mau kemana?" Bright menghentikan langkahnya ketika mendengar pertanyaan Win.

" Kemana menurutmu?" Win juga ikut bangkit dari duduknya dan melangkah lalu berhenti tepat dihadapan tubuh tinggi pria berwajah blasteran itu.

Samuel & SamanthaWhere stories live. Discover now