Nggak tau mau ngasih judul apa #2

146 8 0
                                    


"Haah..!, Akhirnya kita sampai di pinggir hutan juga!!"

Setelah Boruto mengatakan itu yang lain hanya mendengus kesal.'heleh!, Dia juga yang buat tersesat!!' pikir mereka kecuali Mitsuki yang hanya tersenyum menatap Boruto.

"Gaes, mendingan kita pulang aja! dah bosen gue disini!" Ucap Chocho tiba-tiba sambil mengibaskan rambutnya.

Boruto, Inojin, dan Shikadai yang melihat tingkah Chocho serasa ingin muntah. Sedangkan Sarada hanya tersenyum maklum dan juga Mitsuki yang hanya tersenyum seperti biasanya.

======

Setelah beberapa menit tak penting kemudian...

"Gaes, napa kita diem bae dari tadi?" Tanya Sarada.

"Lah, iya ya?, Yodah deh mendingan kita jalan aja dulu, sambil nyari angkot kek!" Kata Boruto yang tumben tumbennya pinter ngasih saran. Sambil berjalan maju memimpin mereka.
Mereka semua hanya diam dan berjalan mengikuti Boruto.

Tapi anehnya sudah lebih dari satu jam mereka berjalan, tapi tidak ada kendaraan yang lewat sama sekali. Kemudian Chocho menyarankan untuk istirahat sebentar sebelum melanjutkan perjalanan.

"Gaes, istirahat aja dulu!, Dari kemarin kan kita belum makan. Laper tau!!" Katanya sambil duduk selonjoran di aspal.

"Hm, di jalan gini mana ada makanan!" Kata Shikadai menanggapi sambil melihat sekeliling.

"Oh iya!" Kata Mitsuki tiba tiba kemudian merogoh sesuatu di tasnya.

"Nih!" Kata Mitsuki sambil menyodorkan tiga buah roti di tangannya.

"Katanya tadi laper." Lanjutnya sambil tersenyum.

"Tapikan rotinya cuman ada tiga?" Kata Chocho.

"Ya, dibagi aja!" Kata Mitsuki sambil tersenyum.

Kemudian Boruto mengambil satu roti dan membaginya. Kemudian Chocho juga mengambil dan membaginya dan di susul oleh Inojin.
Kemudian Boruto menyerahkan setengahnya untuk Mitsuki, Chocho dengan Sarada, kemudian Inojin dengan Shikadai.

Oh ya, tadi mereka juga udah pada duduk juga ya guys jadinya makannya nggak sambil berdiri.

"Hm, lumayanlah.." gumam Chocho sesaat setelah makan.

"Yok kita jalan lagi!" Kata Boruto sambil berdiri dari duduknya dan mulai berjalan lagi.

Baru sebentar mereka berjalan, mereka melihat ada sebuah motor yang berhenti di pinggir jalan dengan orang yang diduga adalah pengemudi motor tersebut.
Kemudian mereka menghampiri pengemudi tersebut.

"Permisi!" Sapa Sarada mewakili yang lain.

Kemudian pengemudi tersebut menoleh karena merasa dirinya yang ditanya. Setelah melihat ada beberapa orang yang melihatnya, pengemudi tersebut berkata.

"Ada apa?" Tanyanya dengan nada yang tidak enak didengar. Terlihat kesal dengan keberadaan mereka.
Mereka yang peka terhadap tatapan kesal pengemudi yang ternyata bapak bapak tersebut merasa tidak nyaman.

"Maaf pak sebelumnya, kami mau tanya kenapa disini sama sekali nggak ada kendaraan roda empat yang lewat ya pak?" Tanya Boruto kemudian, dan mencoba untuk berbicara dengan sopan.

"Disini memang nggak terlalu ada kendaraan yang lewat nak." Kata bapak bapak tersebut. Dan kini tatapannya sedikit melunak.

Mereka semua berfikir bagaimana cara mereka pergi ke bandara nanti jika tidak terlalu ada kendaraan yang lewat sedangkan jarak dari hutan komodo dengan bandara itu lumayan jauh kira kira sekitar 20 km. (A/N= guys author juga ngarang ya jarak dari hutan komodo sama bandaranya.

"Kalau boleh tau, memangnya kenapa disini nggak terlalu ada kendaraan yang lewat pak?" Tanya Inojin sambil menatap bapak tersebut penasaran.

"Disini memang terkenal sepi karena katanya dulu ada banyak begal yang bawa senjata nak. Jadi nggak ada yang berani lewat sini lagi tapi juga ada orang yang lewat sini walaupun jarang." Kata bapak bapak tersebut.

"Oh gitu.., lalu kok bapak berani lewat sini?" Tanya Chocho kemudian.

"Itu karena begalnya udah pada nggak ngerampok disini nak. Katanya sih karena nggak ada orang yang lewat sini lagi." Kata bapak tersebut setelah mengambil nafas saat sebelum menjawab pertanyaan Chocho.

"Oh gitu.., yaudah pak kami mau lanjut jalan lagi. Permisi pak!" Jawab Chocho kemudian berjalan mendahului yang lain.
Mereka yang melihat Chocho yang sudah berjalan lebih dulu menyusulnya, meninggalkan bapak bapak tersebut.

Setelah cukup lama mereka berjalan tiba-tiba..

"Oh iya!" Ucap Inojin tiba tiba dan mengagetkan yang lain.

"Kenapa Jin?" Tanya Shikadai menatap heran Inojin.

"Gue lupa, kan kita disini masih bisa pakai jutsu kan!?" Kata Inojin sambil menepuk jidatnya, kemudian menatap mereka semua satu persatu. Yang ditatap pun cuma ngangguk ngangguk aja.

Kemudian Inojin mengeluarkan pena dan kertas dari tasnya. Kemudian menggambar sesuatu disana. Yang lain pun hanya diam menatap Inojin.

"Ninpou chouju giga" sesaat setelah Inojin mengucapkan itu. Dari gambarnya keluar menjadi enam macan. Dan itu memunculkan tanda tanya pada benak teman temannya.

"Itu buat apa?" Tanya Mitsuki sambil menunjuk macan itu.

"Ya buat kendaraan lah!" Kata Inojin kemudian ia naik ke punggung macan itu.

"Ayo naik!" Kata Inojin setelah melihat teman temannya hanya diam.

"Hah? Maksudnya kita naik macan ini buat pergi ke bandara?" Tanya Boruto.

"Ya iyalah. Cepetan! Ini macan tuh nggak tahan lama!" Kata Inojin.

Kemudian mereka semua mulai menaiki macan tersebut. Setelah itu macan tersebut mulai berlari. Awalnya larinya biasa aja, tapi lama kelamaan larinya menjadi cepat seperti cheetah.

"Huwaa!, Kok larinya kayak cheetah sih?!" Teriak Chocho disaat macan tersebut berlari dengan cepat. Alhasil mereka semua mulai berpegangan pada punggung macan itu.

"Lah emang ini cheetah kok!" Teriak Inojin menjawab pertanyaan Chocho.

"Apa!!"

========

ke dimensi lain ( Boruto dkk )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang