K I L-4

8 1 3
                                    

Bel pulang sekolah sudah berdering beberapa jam yang lalu. Karina melihat jam yang melingkar manis di tangannya.

"Sudah jam 17.30 hari juga mulai gelap, dan gue masih di depan gerbang," gumam Karina.

"Atau gue lari aja yaa, dari pada disini sendiri"- batin Karina.

Karina pun berlari di jalanan yang lumayan ramai.  Bagaimana pun jugaa dia harus sampai dirumah, sebelum malam.

Karina terus berlari bahkan sesekali terjatuh.

Dia terus berlari sampai tidak menyadari, bahwa dia sudah ada di tengah-tengah jalanan bahkan ada truk dari belakang yang melaju kencang.

TIN TIINNNNNNN

"AAAAAAAAA!!" Jerit Karina terkejut

BRUUKKKKK

Terlambat Karina terpental jauh dari tempat kejadian.

"Ck, segala macet lagi," gumam jidan kesal. Jidan baru pulang dari rumah Azka dan tidak sengaja melewati jalan ini.

"Pak ini ada apa ya kok macet," tanya Jidan pada bapak-bapak yang ada di sebelahnya.

"Ohh, ini tadi ada kecelakaan,"

"Kecelakaan, ciri-cirinya kaya gimana pak?" Tanya jidan

"Pas tadi saya liat si, ciri-cirinya perempuan,rambutnya panjang, agak tinggi, dan pakai seragam sekolah SMP PERTIWI 01 deh kayanya"

Deg

"Karina" gumam Jidan

"Yaudah pak terima kasih" Jidan langsung turun dari motor, dan berlari menuju korban kecelakaan yang di kerubuni banyak orang.

"Misi pak!" Jidan mendorong semua orang yang menghalangi jalan nya

Deg

"KARINAAA!!" Ternyata benar dugaan nya korbannya adalah Karina.

Jidan langsung jongkok dan membawa Karina kedalam pelukannya. Tanpa sadar air matanya pun luruh, saat tau kondisi sahabatnya.

"Karinn bangunn rinn" gumam nya sambil menepuk pelan pipi Karina yang berlumuran darah.

Mata Karina mengerjap pelan, dia tau kalo itu Jidan. "Jidann," lirih Karina jangan kan untuk berbicara, untuk bernafas pun susah.

"K-karin lo masih sadar, g-gue telfon ambulance ya" Jidan sudah ngambil handpone nya dan siap menelpon ambulance, tapi di tahan oleh Karina.

"Gak perlu panggil ambulance-" lirihnya

Uhuk

Uhuk

Karina batuk darah, yang membuat Jidan semakin khawatir dan takut.

"- kalo gue udah engga ada, gue titip bunda sama ayah" lirih Karina dengan berurai air mata. Jidan menggeleng kepalanya kuat.

"Engga rinn lo pasti kuat, jangan tinggalin gue sama yang lainn" lirih Jidan.

"Satu hal yang harus lo tau, gue selalu di siksa sama ayah bunda dari kecil, tapi gue sayang mereka" Suara Karina semakin kecil, pendangannya pun memburam.

"Sampaikan maaf gue ke yang lain," pandangannya semakin memburam dan gelap, mata karina tertutup bertepatan dengan ambulance yang datang, sepertinya warga setempat yang memanggil ambulance.

Petugas pun langsung membawa Karina kedalam mobil yang di temani oleh Jidan. Petugas langsung memakaikan selang oksigen kepada karina agar nafasnya tetap teratur.

"Gue yakin lo pasti engga kenapa-kenapa rin."

***

"TUAN TUAANN!"

"Ada apa?" Tanya pria paruh baya

"

N-nona tertabrak truk tuan" ucap bawahannya

Deg

"BAGAIMANA BISA!" bentak nya

"Saya tidak tau bagaimana kejadian yang sebenarnya, tapi saya liat Nona sudah di bawa ke rumah sakit" jelas bawahannya.

"Antar saya ke rumah sakit" tegasnya.

Mereka pun langsung keluar dari bangunan yang terbilang cukup tua dan berantakan bila terlihat dari luar.

Mereka langsung memasuki mobil dan menuju rumah sakit.

"Tunggu dady nak, dady datang buat kamu. Dady yakin kamu kuat" lirihnya.

***

ADA YANG KANGENN ENGGA?

ENGGA ADA YA, YAUDAH GAPAPA

Uda lama ngga up ey, jadi sekarang langsung up.

Kira-kira apa yang selanjutnya terjadi?, ada yang bisa tebak?

TUNGGU DI PART SELANJUTNYA

JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN

TERIMAKASIH

SALAM

_AULIAAAVN

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 14, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

KARINA IS LEADERWhere stories live. Discover now