Chapter 13

1K 113 34
                                    

"Baiklah eonni, aku akan jujur sekarang. Dita eonni, saranghae!" Dita tampak terkejut.

"K-kau bilang apa?"

"Aku mencintaimu Dita eonni. Aku tidak mau menahan perasaanku lagi." Dita mendadak lemas dan tidak tau harus bereaksi seperti apa.

"Membingungkan bukan, namun aku tidak mau membuang kesempatanku lagi. May I kiss you?"

"H-hah?" Jinny langsung memeluk pinggang Dita lalu memiringkan kepalanya sampai akhirnya Jinny berhasil mendaratkan ciuman manis di bibir Dita. Tegang, itu yang di rasakan Dita saat ini. Namun ciuman yang terjadi tidak berlangsung lama karena Jinny menyudahinya untuk melihat bagaimana reaksi Dita.

"Gwenchana?" Tanya Jinny dengan sedikit khawatir.

"Aku tidak baik-baik saja karena aku sedang bingung sekarang." Jinny merasa gemas saat melihat reaksi lucu yang di perlihatkan Dita.

"Maafkan aku jika membuatmu bingung. Yang terpenting aku sudah berani mengakui perasaanku padamu." Jinny memperlihatkan senyuman polosnya sementara Dita tampak berusaha tenang.

"Sejak kapan kau mulai menyukaiku?"

"Aku tidak tau dengan pasti, perasaan itu tumbuh dengan sendirinya hingga aku tidak tahan untuk memendamnya terlalu lama. Apalagi setelah melihat kehadiran Soodam di sisimu, aku selalu di hantui oleh rasa cemburu dan takut akan kehilanganmu." Dita tampak sedih.

"Mengapa baru mengatakannya sekarang?" Jinny sedikit mendesah.

"Karena aku terlambat menyadarinya, aku harus bagaimana?" Dita memijat pelipisnya dan perasaannya kini benar-benar bimbang.

"Jinny-ya, kau sadar dengan situasi kita saat ini?" Jinny tersenyum tipis.

"Maaf jika aku mengusik hubunganmu. Aku tau kau sudah memiliki kekasih tapi aku tidak bisa menahan diriku dari hasrat ingin memilikimu. Aku benar-benar minta maaf." Jinny menundukan kepalanya dan merasa pasrah jika Dita menolaknya.

"Aku benar-benar bingung Jinny dan aku tidak tau harus berbuat apa sekarang."

"Kau tidak perlu berbuat apa-apa dan cukup dengarkan aku sekarang. Diam-diam aku sebenarnya mendengar percakapanmu bersama Léa eonni. Dia menghubungiku saat hendak menemuimu dan lupa untuk mematikan panggilan. Itulah alasanku menemui kalian dan membuat keributan." Desahan keluar dari mulut Dita.

"Sepertinya aku tidak perlu bertanya di balik pertengkaranmu bersama Soodam. Tapi jika boleh tau, mengapa kau sampai melakukan sejauh ini? Jika kau mencintaiku, kau hanya perlu mengatakannya tanpa harus menyerang Soodam."

"Because you're very important to me. Setelah mendengar semua percakapanmu bersama Lea eonni, aku merasa marah karena aku tidak ingin orang yang aku cintai terluka karena gadis itu. Dan aku tau aku bukan gadis yang baik, duniaku selalu di kelilingi oleh kegelapan namun kehadiranmu mengubah hidupku menjadi lebih berwarna. Aku merasa nyaman bersamamu hingga timbul rasa ingin memiliki dan aku ingin berubah menjadi pribadi yang baik karena dirimu." Dita menatap Jinny dengan sedih.

"Jinny-ya, andai kau mengatakannya lebih awal mungkin aku tidak akan pernah kembali kepada Soodam." Jinny tampak terkejut dan mencoba mencerna perkataan Dita.

"Wait, itu berarti eonni mengharapkanku?"

"I don’t know. Aku sangat bingung sekarang." Dita mulai frustasi dan menatap Jinny dengan serius.

"Jinny-ya, boleh cium aku sekali lagi?" Jinny melebarkan matanya.

"W-what?"

"Kiss me again."

"For what?"

"Aku harus memastikan sesuatu jadi tolong cium aku sekali lagi." Jinny kini terlihat senang.

The Cutest BodyguardWhere stories live. Discover now