Dua Belas

911 107 53
                                    

~lohaaaa...^^




















Kurang lebih dua bulan lagi Jisoo dan Chaeyoung akan merubah status siswa mereka menjadi seorang mahasiswa. Dan untuk minggu ini adalah minggu dimana sekolah mengadakan ujian-ujian sebelum ujian sesungguhnya yang menyatakan lulus tidaknya siswa.

Sudah satu minggu lebih setelah kejadian Chaeyoung berdebat dengan sang appa, selama itu lah sikap Charyoung selalu mengacuhkan sang appa. Jika makan malam, Chaeyoung akan makan lebih dulu tanpa menunggu sang appa pulang. Dan pagi hari, Chaeyoung akan pergi lebih dulu bersama supir sebelum sang appa keluar dari kamarnya.

Dan selama seminggu ini pun Chaeyoung merasa jika kekasihnya itu Kim Jisoo semakin sibuk. Tidak lagi setiap sepulang sekolah Chaeyoung di antar pulang oleh Jisoo, dan selama itu setiap pulang sekolah Jisoo akan lebih dulu meninggalkan sekolah.

Seperti hari ini pun Chaeyoung lagi-lagi harus pulang dengan supirnya karena Jisoo sudah lebih dulu pulang. Untuk hari ini Chaeyoung memutuskan untuk mampir ke rumah sang kekasih. 

Sebelum datang ke rumah kekasihnya itu, Chaeyoung meminta sang supir untuk mengantarkannya ke sebuah toko kue untuk membawakan kue kesukaan calon adik iparnya itu, sudah lama juga pikir Chaeyoung tidak bertemu dengan Lisa.

"Sudah sampai nona"

"Ah ne.. aku akan mampir sebentar"

"Baik nona"

Chaeyoung turun dari mobilnya dan memasuki toko kue itu.

Pelayan membuka kan pintu dan menyambutnya dengan ramah. Toko itu sepi, dan Chaeyoung mulai melihat dan memilih-milih kue yang akan ia beli. Saat sedang asik memilih kue mana yang akan dibelinya, terdengar suara yang tak asing dari dalam dapur yang memang sedikit terdengar keluar.

Dua orang keluar dari pintu dapur itu, dengan satu orang yang sedang memegang kue dan yang satu orang terus tertawa di belakangnya.

Chaeyoung membelakangi orang yang keluar dari pintu dapur itu, dan melanjutkan memilih kuenya, namun ketika mendengar nama seseorang yang tak asing di telinganya, Chaeyoung membalikan badannya.

"Hahaha kau sangat lucu sekali oppa, lihatlah wajah mu penuh dengan tepung"

Tanpa sadar akan kehadiran seorang pelanggan, kedua orang itu masih asik bergurau, sampai akhirnya mereka terdiam ketika pelanggan menyebut nama salah satu orang itu.

"KimJi..."

Jisoo mendongkak dan melihat ke arah depan, disana kekasihnya Park Chaeyoung berdiri.

"Sayang..." Jisoo berjalan menghampiri kekasihnya itu.

"Oppa aku kembali ke dapur dulu" Jisoo mengangguk dan membiarkan partner kerjanya itu meninggalkan dirinya dan sang kekasih.

"Kau ingin membeli kue apa sayang?"

Tidak ada jawaban dari sang kekasih, Jisoo mengerti.

Jisoo menyimpan kue yang sedari tadi ia pegang di tempat kue itu. Setelahnya ia menarik tangan Chaeyoung untuk duduk di salah satu meja pengunjung.

"Apa yang kau lakukan disini? bisa kau menjelaskan semuanya?"

Jisoo tersenyum dan mencoba tenang, karena ini sesuai dengan apa yang Jisoo pikirkan sebelumnya, jika suatu saat kejadian ini akan terjadi.

"Aku bekerja part-time di tempat ini setiap hari senin sampai rabu, di hari kamis dan jumat aku mengambil kerja part-time di tempat lain. Dan setiap weekend seperti biasanya, aku membantu umma di kedai. Maaf jika aku tidak memberitahu hal ini pada mu, kau pasti merasa jika aku sudah tidak punya waktu lagi untuk mu. Park Chaeyoung, percayalah jika aku tidak akan meninggalkan mu" Jisoo mengusap lembut punggung tangan mulus kekasihnya itu. "Kau pasti mengerti dengan apa yang sedang aku lakukan saat ini"

My EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang