Malam.

9 1 0
                                    

Kalau kalau ada yang bilang pelarian terbesar manusia apa, maka sebenarnya aku akan menjawab diri sendiri. Ya, aku lari dari diri sendiri dan berusaha terus lari dari diri sendiri.

Karena, karena aku susah untuk menemukan apa yang diinginkan diriku.

.........

“ Kalau kamu aku dan aku kamu, apa ada cara untuk mengubah pikiranku tentang kamu, atau kamu tidak akan melakukan itu ke padaku.”

“Lelah dari pelarian, berkata ingin lupa, sampai setahun, dua tahun kamu masih bertahta. Begitulah kamu, si pemilik yang tidak pernah memberi kejelasan untuk kembali. ”

“ Sudah Cinta-cintaan dan ayo bangun pikiran. Semua itu tidak masuk akal, dan kau tahu itu bukan alasan kekenyangan dalam hidupmu.”

”Biar saja dia tidak kembali, aku tahu kok cara mencari lagi.”

“ Kalau kamu ada, maka kamu juga akan tiada. Kamu manusia, yang sudah di tentukan nasibnya.”

“ Aku bersyukur bertemu dia, sungguh, karena dia adalah kosakata cinta dalam kamus kehidupanku.”

“ Tuhan, ingat diaku dulu, aku ingin engkau tidak mengabulkannya. Dia, begitu menyakitkan untuk di miliki. Memiliki dia sama saja luka dua kali lipat dari memandang dan membawanya dalam doa.”

“ Janjiku pada tuhan adalah bertemu dengannya di surga, namun yang menentukan aku masuk ke surga adalah dirinya. ”

“Kalau dia bukan, maka aku juga tidak. Jadi, aku dan kamu benar-benar tidak ada daya karena tidak bukan. ”

“Dulu aku bilang, kalau kamu datang, dan memberi kepastian. Maka tuhan yang akan menjawab, maka terwujudlah.”

.....

About: Opini Malam.

Hai yang membaca.
Hai yang mungkin sedang sendiri.
Kalau tidak, kamu berarti sedang beruntung.

Siapa di sekeliling kamu, aku di sini sedang duduk. Melihat orang bekerja, dan aku hanya bekerja menyusun kata-kata, kata-kata dengan tema malam. Sebenarnya, rencananya aku ingin menulis kutipan tentang cerita Ri, dan spoiler cerita selanjutnya. Tapi, buat apa spoiler kalau aku nanti tulis juga, dan yang baca bakalan baca.

Jangan lupa share ya, cerita aku(•‿•)

Oke, Malam, kenapa tema bagian ini Malam. Kenapa malam?

Kenapa? Hmm?

Sebenarnya ini malam, karena aku sering nulis pas malam. Aku kerja dari siang sampai malam, tahukan gimana malam itu aku lewati sambil nulis. Kalau malas bayangin aku kasih tahu, aku nulis di sela pekerjaan ya, pekerjaan yang menyenangkan.

.

Malam itu bagiku saat paling tenang, dan juga mengerikan.  Tenang karena sebuah lukisan cahaya,tampil dari penjuru kota, entah dengan lampu yang bertenaga listrik, atau lilin yang mungkin lebih enak kau pandangi saat di dalam kamar. Lilin yang beraroma wangi, lilin itu menyenangkan hati dan pikiran bukan. Berbaur dengan kegelapan malam, yang tidak selalu mendatangkan ketakutan di balik kegelapan.

Pulang saat malam tiba, mahluk hidup melakukannya. Namun, kadang makhluk hidup lainnya malah beraksi saat malam tiba. Jalan di bagian perkotaan akan tetap ramai saat malam, daerah terpencil juga begitu terkadang, maklum saja, tidak ada yang akan dilakukan, saat semua pekerjaan selesai. Serta tujuan malam untuk istirahat, kalau tidur juga di sarankan untuk memadamkan lampu.

A : Hari SendiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang