🖇️ H12 [ ketemu setan! ]

2.6K 395 49
                                    

Sore ini Ajisung bingung, dia tuh ke pengen pasangan sama Cece nanti pas malem takbiran. Kan jadi romantis, pegang obor sambil gandengan.

Tapi entah kenapa si Cece ngga ada di rumah, udah Ajis samper ke rumah nya. Tiga kali bahkan, kecil - kecil aja udah buchin anj dasar anak bapak Cahyo.

Dan sekarang dia cuma bisa liatin aquarium isi bekicot sawah milik umi Yuni. Sambil memikirkan gimana cara menghubungi Cece lewat what shap, kelas enam gitu Cece udah ada hp.

Beda sama Ajisung.

"Hm, pinjem abang lah." ucap Ajisung sebelum beranjak dari sofa menuju kamar sang abang.

Pas udah sampe ternyata ngga ada orangnya, masa main sih atau kumpul kartur ya. Ajisung menempelkan jari telunjuk dan ibu jari di bawah dagu, di elus - elus.

Terus tiba - tiba suara notifikasi pesan kedengaran dari arah meja sebelah televisi. Langsung aja Ajis menoleh dan cring! hp bapak Cahyo jawaban nya.

Ajisung senyum prik.

"Rejeki anak shaleh." kata Ajis sambil jalan lenggak - lenggok kaya model karena kesenangan.

Mengambil hp tadi dengan semangat tapi langsung down, pas hp bapake di password pake muka. Sebenernya ada apa gerangan, mengapa di password.

"Sok ganteng banget si abi." guman Ajis dengan bibir bebek.

Eh tapi kan Ajisung minum susu ibu serta sgm sejak dini, ya kali tidak kreatip.

"Hm, markicob!" pekik Ajisung terus ngebawa hp ber-casing biru langit itu ke jajaran para foto.

Liat - liat kira - kira foto yang mana, sampe foto berkumis abi jadi sasaran.

Tapi tetep salah! kok gitu cih.

"Cih! abi kan berkumis, kok ngga bisa sih."

Terus coba ke sebelahnya, foto masa muda abi yang kuliah di bojong gede.

Dan ting! kebuka dong.

Ajisung udah senyum bahagia sambil mengkece.

Ajisung udah senyum bahagia sambil mengkece

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


KALO BISA KENAPA TIDAK!

"Lalalala, hawri ini aku nak mawkan kawri ahahahah."

.
.

--+++--

Malam ini para anggota kartur udah nyiapin bambu ijo, di atasnya ada semacam kain, lumurin sama minyak tanah. Karena mereka mau bikin obooorr! buat nanti takbiran.

Jadi setiap tahun emang semua warga entah itu dari komplek sebelah bakal takbiran keliling bareng - bareng. gak semua warga sih, biasanya anak - anak tpq gitu atau sering ngaji di masjid.

"Udah belum kas?" tanya Mark sambil naro bambu bersama temen sebambu nya.

Lukas ngga jawab masih sok asik sama bambu - bambu tadi, padahal udah rapi. Soalnya sekarang Lukas lagi mengsedih sekali epribadeh.

"Lukas, udah jangan sedih." ucap Mark sebelum menghela nafas.

Duduk di sebelah sang temen humu terus di rangkul. Mengusap - usap bahu pelan, seolah menguatkan.

"Memang di setiap pertemuan pasti ada perpisahan, kecuali lo sama emak lo. Tapi mungkin emang udah jalan nya." kata Mark sangat hiperbola.

"Teh Juwi cuma pulkam gblk! bukan ke rahmatullah!" pekik Dery dari arah depan masjid sambil bawa kardus isi aqua.

Ya dia kesel banget! galau mulu.

"Perlu di santrenin mulutnya." guman Mark sebelum dia kebelet pipis pisan.

"Udah si kas ngga usah galau - galau gitu, mending bagiin obor ini ke bocil - bocil." ucap Dery setelah menaruh kardus isi aqua tadi ke lantai masjid.

"Iya, udah galau duduk di bawah bambu kuning apa ngga takut ke surupan." kilah Mark dengan kaki ngga bisa diem, pengen pipis pisan.

Tapi takut, kamar mandi masjid lampunya lagi mati.

Sebelum tiba - tiba suara ketawa aneh kedengaran, ternyata itu dari Lukas.

"Ihihihihi." tawa Lukas dengan mata melotot menatap mereka berdua.

Dery menunjuk Lukas sambil noleh ke Mark, "Kesurupan apa dia?"

"Kunti kali."

Terus Lukas langsung diam tatapan mata kosong banget, sebelum raung kaya harimau pengen kawin.

"Kalo ini apa?" tanya Dery sambil ngerucutin bibir, memikirkan jenis setan apa yang merasuki Lukas.

"Entah apa yang merasuki mu." jawab Mark masih dengan kaki uget - uget.

Sampe Lukas meraung makin gede terus tiba - tiba nyakarin pohon bambu kuning tadi. Bikin mereka berdua kaget dan ngga sadar pelukan.

"Atuh jangan bercanda! mosok setan ono ing masjid, lomboni kan sia goblok!" ucap Dery heboh sambil semakin erat memeluk Mark.

"Dasar jurig setan!" tambah Mark.

"Jurig emang setan! ih tololnya." ucap Dery sebelum noyor kepala Mark.

"Aungg! aunggg!!"

Mereka berdua tambah teriak histeris terus lari keluar dari masjid. Lukas ngejar dari belakang sambil lari kaya macan, ngeraung - raung lagi.

"Tolong! si Lukas kesurupan kek aing maung!" teriak Dery sebelum jalan ke arah Dejun terus di peluk dari belakang.

"Bukan mahram anjer!" pekik Mark sambil narik kerah baju belakang Dary.

Mereka semua langsung teriak takut pas Lukas keluar dari masjid sambil ngeraung. Papi Jep langsung nahan tangan Lukas, terus ayah John juga nahan kepala Lukas.

"Sia teh saha! ceffat ngaku." ucap papi Jep sambil menyentil dahi Lukas.

"Aingg maungg rrrww." ucap Lukas.

"Anak gue ngga kreatip, masa aing maung mulu kesurupannya." kata Abi Cahyo sambil nyuapin cilok ke Yuan.

"Eh emang Lukas sering kesurupan bi?" tanya Rena penasaran.

"Sering kalo lagi galau kesurupan, maka nya jangan biarin Lukas diem."

Rena yang denger cuma bisa natep ngga percaya terus ngelus dada.

Pftt.

Pantesan Lukas ngga pernah diem.

"Bacain ayat kursi atau surat Al Baqarah ceffat! gue ngga hapal." kata ayah John ke arah Mark.

Ekhem sebagai calon menantu yang baik, Mark jalan ke arah Lukas. Terus bacain surat Al - Baqarah sampe Lukas gerak - gerak kepanasan.

"Panass - panasss." di ayat ke lima Lukas diem aja, kayaknya udah mau pergi.

Eh tapi.

"Ulaaa'ika 'alaa hudam mir-"

"IDGHAM BIGHUNNAH GOBLOK SALAH ITU ULANG!"







"Hah!?" mereka semua mekik ngga percaya.

"Kesurupan wae lah, anakku jadi pinter." begitu tanggapan dari Abi Cahyo.







---------
TBC

Minal aidzin wal Faizin!

- Teh Jasmine

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 11 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Marhaban - Special Ramadhan [√]Where stories live. Discover now