Attack On Titan: The Peace, I Desire

Clue

* swissh *

Melompat ke atas Tembok. Vincent melihat ke bawah ke arah Annie yang ada di bawah dan berkata, "Kunci mereka di Basement."

Dia kemudian melihat ke arah Shiganshina dari kejauhan dan berkata, "Yah ... Sepertinya ini adalah Kemenangan." Karena lubang di Tembok sekarang sudah diperbaiki. Temukan novel resmi di Webnovel, pembaruan lebih cepat, pengalaman lebih baik, Silakan klik untuk berkunjung.

* bang *

Melihat ke samping. Annie dalam bentuk Titan Wanita sedang memegang sesuatu di tangannya.

Dia melirik dan mulai berjalan menuju Distrik Shiganshina saat Annie perlahan turun ke tanah.

....

Melihat ke depannya. Vincent tidak bisa membantu tetapi menggelengkan kepalanya.

Dia melihat bahwa Shiganshina hampir musnah. Dia kemudian memikirkan Bertholdt, Titan Kolosal. Annie mengatakan bahwa ketika dia berubah, ledakan besar terjadi, dan bocah itu hebat.

Vincent melihat sekeliling dan melihat seekor Kuda. Mengendarai itu dan memulai Perjalanannya menuju Distrik Trost.

....

Saat dia mendekati Distrik Trost. Para penjaga di dinding tercengang, melihat manusia menunggang kuda di luar Tembok.

Padahal misinya berhasil. Titan masih berkeliaran dan jumlahnya banyak, di dalam Tembok Maria.

Melihat orang yang mendekat. Para penjaga waspada karena mereka tahu musuh adalah orang yang bisa berubah menjadi Titan. Tapi kemudian... melihat pakaiannya.

Vincent mengenakan pakaian Polisi Militer, tetapi para Pengawal tetap tidak santai. Melompat dari kudanya, Vincent dengan cepat terbang ke atas Tembok. Mendarat di samping penjaga yang tegang.

"Saya aman."

Vincent mengatakan itu, karena salah satu dari mereka mengingatnya. Kemudian... melihat ke bawah di Distrik Trost.

Semua orang dibuat statis oleh berita tentang Wall Maria yang akan diambil kembali, meskipun sudah sehari sejak itu terjadi.

Vincent menyewa kereta dan dengan cepat berjalan menuju Kota Mitras.

....

Saat dia memasuki Kota Mitras. Orang-orang dari sini sama statisnya dengan orang-orang dari Trost.

Kemanusiaan melawan Titan. Ini adalah berita besar bagi semua orang dan patut diberitakan.

Tapi... hanya 10 yang selamat.

Eren, Levi, Hange, Mikasa, Jean, Armin, Floch, Sasha, Connie, dan Marco. Ada para pahlawan yang kembali hidup-hidup. Dan yang lainnya... mereka mati secara heroik.

Memasuki Castle. Vincent melakukannya dengan mudah, karena dia adalah penjaga Ratu. Dia menghilang karena suatu alasan, dan hanya Historia yang mengetahuinya. Jadi... itu adalah misi rahasia.

Berjalan menuju Lorong. Vincent bertanya tentang lokasi Ratu. Penjaga mengenalinya sejak dia cukup terkenal. Menjadi pengawal pribadi Ratu dan semuanya. Dia kemudian dengan cepat berjalan menuju ruangan tempat Historia berada.

2 penjaga menjaga pintu. Penjaga itu melihatnya dan membiarkannya mengetuk.

* ketukan * * ketukan *

"Bolehkah saya masuk?"

Vincent kemudian mendengar suara Historia, "Masuk" yang mendorongnya untuk masuk. Dan dia melakukannya.

Vincent masuk, ketika dia melihat Historia duduk di samping jendela. Membaca tentang apa yang mungkin bisa menjadi surat.

"Apa itu?"

Vincent mengatakan itu ketika dia melihat Historia dengan cepat meletakkan surat itu dan berkata.

"Surat dari Ymir." Historia mengatakan itu sambil menambahkan, "Tidak ada informasi yang berkaitan dengan sisi lain..."

"Sepertinya menjadi Ratu itu merepotkan," kata Vincent sambil duduk di salah satu kursi. Dia meletakkan salah satu kakinya di atas yang lain.

Historia tersenyum melihat pemandangan ini dan berkata, "Kamu satu-satunya orang yang bisa melakukan itu, di depan Ratu. Dan, acuh tak acuh pada itu."

"Apa ada yang formal? Kita berteman, biarkan aku menggunakan hak istimewaku"

Lalu... saat Vincent mengatakan itu, orang-orang memasuki ruangan. Itu Hange dan Jean.

Jean terkejut dan dengan cepat menjadi marah saat dia berteriak.

"Vincent! Ada apa dengan sikapmu itu!"

Vincent dengan cepat melirik dan melihat Hange. Dia kemudian melihat ke arah Historia dan berkata, "Aku akan pergi. Sepertinya kalian akan membicarakan sesuatu yang penting. Sampai jumpa nanti"

Vincent berdiri dan pergi. Melihat adegan ini. Hange melihat ke arah Historia dan berkata, "Vincent benar-benar mengabaikan Gelar Anda. Saya tidak tahu apakah itu kesombongan atau ketidaktahuan. Tapi sepertinya tidak."

"Hentikan. Sikapnya baik-baik saja."

"Ok. Selama semuanya baik-baik saja." Hange kemudian mengalihkan topik dan mulai berbicara tentang misi mereka dan sejenisnya.

Vincent pergi dan berjalan menuju Hallway dan melihat 4 orang. Mereka adalah Levi, Eren, Mikasa, dan Armin.

Keempatnya juga terkejut, melihat Vincent. Mereka tidak tahu harus berkata apa dan hanya menyapa Vincent dan melewati satu sama lain. Vincent juga, tidak peduli dan hanya mengangguk pada salam mereka.

Sebagai jarak. Eren kembali menatap Vincent dan berkata.

"Vincent menjadi sulit dibaca seiring berjalannya waktu."

Armin mengangguk dan berkata setelah ragu-ragu, "Aku masih kaget karena dia memikul kebencian terhadap Jean dan yang lainnya. Bergabung dengan Polisi Militer untuk mencari tahu kebenarannya. Itu... sulit dan kesepian baginya."

Armin terdiam... lalu Mikasa menambahkan.

"... Menurutmu, siapakah Titan Wanita itu yang menyelamatkan Eren?"

Armin merenung. Kemudian Armin berhenti berjalan saat dia mengingat memori Bertholdt dan berkata, "Kurasa aku tahu identitas Titan Wanita itu..."

Levi berhenti saat dia mengerutkan kening dan berkata, "Siapa itu? Meskipun dia menyelamatkan Eren, itu tidak berarti dia ada di pihak kita."

Armin kemudian ragu-ragu sambil berkata, "Aku menyelidiki kampung halaman Bertholdt dan Reiner dan menemukan bahwa mereka sama. Lalu... bukan hanya itu. Ada orang lain bersama mereka. Awalnya, tidak mungkin karena dia sudah mati .. . "

Tangan Armin bergerak-gerak saat berkata, "Menurutku... Titan Wanita adalah Annie.

Eren berhenti, saat dia berkata.

"Mengapa dia menghukum kita? Annie sulit dibaca dan memperlakukan semua orang sebagai orang bodoh."

Mikasa mengangguk pada Eren. Tapi kemudian... kata Armin.

"Tidak! Tidak semua orang..." Armin kemudian menambahkan, "Ada orang yang dihormati Annie."

Mikasa merenung dan kemudian teringat.

"Dia?"

Armin mengangguk sambil berkata, "Hanya ada satu orang yang dihormati Annie di Kamp Militer. Dan itu... Vincent"