Bab 20

1.2K 60 0
                                    

Oh, begitu rupanya. Ternyata pena itu memang begitu berharga bagi dirinya. Apa yang didapat dengan susah payah, pasti terasa begitu berharga. Aku turut senang, ketika benda itu kembali padanya. "Apa yang menjadi milik kita, pada akhirnya akan kembali pada kita. Syukurlah, pena ini kembali pada pemiliknya, Pak."

"He-em. Terima kasih, ya, Mellyssa."

"Sama-sama, Pak. Kalau begitu, saya pamit pulang, ya, Pak?" tanyaku meminta izin dan perlahan beranjak dari kursi.

Pak Hansel mengangguk. "Oh ya, kalau misal pas konsultasi saya nggak ada di kampus, bisa cari saya di kafe dekat sini. Sesekali saya cari suasana baru. Mahasiswa lain kadang juga ada yang konsultasi di sana," ujarnya tersenyum. "Apa kamu keberatan?"

"Nggak, kok, Pak. Dengan senang hati malahan." Aku balas tersenyum padanya.

Entah mengapa, pernyataan itu terasa seperti ajakan dan itu membuat hatiku bergejolak sepanjang jalan menuju area parkir. Seketika, aku baru sadar bahwa aku menjawab dengan terlalu bersemangat. 'Dengan senang hati', kataku? Kurasa aku sudah gila. Arghh, bikin malu aja!

***

Bersambung ...

.

.

.

.

.

Halo, teman-teman pembaca semua. Terima kasih atas dukungan kalian selama ini hingga akhirnya BSBB sedang menjalani proses terbit. Doakan semoga semuanya lancar dan novelnya bisa segera kita peluk sama-sama.

BSBB telah berganti nama menjadi FAITHFULLY YOURS dengan beberapa perubahan dari versi onlinenya. Bagi yang ingin memesan novel cetaknya, boleh Message saya ya. Semoga berkenan. Thank you.

XOXO.

Ine Young.

FAITHFULLY YOURS [TERBIT CETAK]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora