Satu

16 1 1
                                    

Hari itu hari Sabtu, hari kesukaan Almi.

Dari postingan Isa yang sedang ada di Bandung, Gyan inisiatif mengadakan mini reuni mumpung Kafka dan Emir juga sedang berada di kota yang sama. Almi yang baru saja sampai Bandung semalam dari Jakarta setelah flight dari Hongkong mengesampingkan lelahnya untuk berkumpul kembali dengan teman-teman kuliahnya dulu.

Mengemudikan mobilnya dari rumah ke daerah Dago Atas, pikiran Almi bernostalgia. Jalanan yang dulu akrab ia lewati, hari-hari pergi dan pulang kampus, saat ia bolos untuk malas-malasan di apartemen Isa... semua memori tersebut rapi tersimpan lebih dari 7 tahun. Almi tidak akan pernah lupa.

Banyak acara reuni kampus yang ia rajin datangi sejak lulus kuliah. Ekspektasi bertemu teman-teman lama pasti ada, walaupun tentunya ada satu nama yang Almi harapkan kehadirannya. Nihil, dia tidak pernah hadir acara reuni. Di Bandung, di Jakarta, reuni angkatan, reuni kampus...tidak pernah Almi jumpai satu orang itu.

Menurut teman-teman yang lain, dia ada acara lain sehingga tidak bisa hadir. Hanya sedikit kabar yang Almi bisa lihat dari laman media sosialnya; ketika dia sedang liburan, ketika dia sedang lembur sampai dini hari di kantor, atau ketika dia menunjukkan hasil masakannya (Almi pernah makan masakannya, enak).

Maka ketika ia sedang bersenda gurau bersama sahabat-sahabat terdekatnya di kafe milik Tantra, senior yang dikenalnya, yang menjadi tempat reuni hari itu dan Almi menemukan wajah familiar yang ia cari selama ini, ritme jantung Almi rasanya langsung berantakan.

Hari itu hari Sabtu, Almi kembali bertemu Adya, perempuan (yang pernah menjadi) kesukaan Almi.

---------------

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

---------------

Memory Lane 2.0Where stories live. Discover now