Yang ditanya menggeleng, "aku tidak melihat arah kemana aku lari tadi. Jadi sepertinya aku tersesat. Aku tidak tau jalan pulang."
"Mau ku antar?" Tanya Hendery lagi.
"Apa tidak merepotkan? Istana vampir dan serigala cukup jauh."
Hendery menggeleng, "aku tak keberatan, aku hanya ingin melindungi mu. Takut saja di jalan ada yang menyerang. Tapi sebelum itu, aku ingin menunjukkan satu tempat yang paling indah di hutan ini."
Xiaojun mengerutkan keningnya, "dimana?"
Hendery mengulurkan tangannya, "ikut denganku."
Xiaojun menatap sebentar tangan yang ada di depannya. Ia menaruh tangannya di atas tangan Hendery lalu tangan tersebut digenggam erat.
Mereka pergi ke suatu goa yang letaknya tidak terlalu jauh dari tempat yang mereka tadi. Xiaojun sedikit takut karena goa itu gelap. Ia diam tidak mau masuk ke dalam.
Hendery menoleh ke arah Xiaojun, "ayo, tidak usah takut."
Xiaojun menghela nafasnya, memberanikan diri untuk masuk ke tempat gelap itu. Dan akhirnya ia berjalan masuk bersama Hendery yang masih menggenggam tangannya.
"Kenapa matamu terpejam? Kamu tidak akan bisa melihat hal indah disini kalau matamu kau pejamkan seperti itu." Tanya Hendery ketika melihat kedua mata Xiaojun tertutup.
Xiaojun membuka matanya perlahan lalu melihat sekeliling. Apanya yang indah? Ini hanya goa biasa yang gelap. Tidak ada hal indah disini.
"Apa yang indah? Goa ini hanyalah goa biasa." Ucap Xiaojun yang masih melihat sekeliling.
Tanpa aba-aba, Hendery menepuk tangannya dua kali dan itu membuat Xiaojun menoleh ke arahnya bingung. Tiba tiba saja goa yang tadinya terlihat gelap menjadi terang. Ada beberapa tumbuhan yang ikut tumbuh juga disana.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
(Gini nih maksud aku, suasana goanya sekarang)
Xiaojun ternganga lalu mulai jalan ke sembarang arah melihat sekeliling goa yang sudah terlihat terang itu. Hendery tersenyum kecil ketika melihat Xiaojun duduk melihat jamur bersinar itu dengan mata berbinar binar.
Hendery menghampiri Xiaojun lalu berjongkok di depannya, "indah bukan?"
Xiaojun melihat ke arah Hendery sambil tersenyum, "indah, indah sekali!"
