1 : Lamaran!

5 0 0
                                    

Semua pasangan akan merasa senang jika ia dilamar oleh seseorang yang sudah lama ia nantikan dan ia cintai.

Namun, hal itu tidak berlaku bagi Hanina Amira Dahlan. Wanita dengan tinggi badan 153 cm dan berat badan 43 cm selalu nampak seperti anak kecil dimata setiap orang yang melihatnya.

Lamaran yang seharusnya menjadi hari bahagia bagi setiap insan. Tapi, menjadi hari yang sangat melukai hatinya. Bagaimana tidak? Karena bukan ia yang dilamar oleh lelaki yang telah lama ia cintai. Iya, wanita lain yang dilamar.

Nina, begitu dia disapa oleh semua orang. Langkah gontainya ketika mengetahui status whatsapp dari lelaki tercintanya.

"Huft.." hela Nina sembari membolak-balikkan handphone-nya yang masih aktif menampakkan undangan lamaran itu.

Aku pikir aku yang akan jadi pilihanmu! Kenapa? Hemm apakah aku seburuk itu? Apa aku tidak mengungkapkan perasaanku? Apa salah mencintaimu dengan tapi? Dia hanya bisa bertanya-tanya dalam hati tanpa jawaban.

Nina pun segera mengendarai motornya dengan hati yang terluka. Dia merasa dirinyalah yang paling terluka diantara siapapun.

Sesampainya di kontrakan ia langsung memasukkan motornya dan masuk ke kamar. Airmatanya pun tak terelakkan mengalir dengan sendirinya.

"Salahkah kalau suka?" Tanyanya lagi.
"Kenapa suka sesakit ini? Emm tidak sakit sih, tapi tidak ku sangka kamu akan bersanding dengan wanita lain!"
"Aku pikir kamu suka aku selama 2 tahun ini. Apakah hanya aku yang suka kamu?" Nina pun terbayang bahwa hanya dirinyalah yang terjebak dalam rasa suka.

Nina pun berhenti menangis dan segera mandi. Waktu adzan Maghrib pun berkumandang. Ia langsung ambil air wudhu dan shalat. Tak lupa Ia membaca Al Qur'-an meski hanya satu ayat.

Tiga tahun menanti ya Rabb, ternyata dia bukan jodohku. Haruskah aku berpacaran? Haruskah aku membuka hati sebelum halal? Pertanyaan Nina ia jawab dengan gelengan tak setuju dengan apa yang Ia ucapkan.

"Ahhhhh cukup. Hush hushhhhh hempas semua rasa ingin pacaran sebelum halal dan seger move on! Come on! You can do it, Hanina!" Dirinya lah penyemangat dari keterpurukan ini.

Apa ini alasan Allah larang untuk pacaran? Untung saja aku ga pacaran dan ga ungkapkan sebelum halal. Kalau udah ungkapkan pasti malu banget kalau mau datang ke nikahan dia, Hanina senyum sembari menopang dagunya paham.

=========================

Jazakillah khayr yang telah berkenan hadir dan membaca.

May Allah give you some inspiration of my story.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 24, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Hi Dude(a) : Ketika telah ditetapkan kan bertambat.Where stories live. Discover now