Chapter 13

27 12 7
                                    

Emerald eyes spoke to my minds.
Even though I lost a memories of you.

. . .

"It's You

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"It's You."

Mata berkaca-kaca bagaikan retakan batu permata Emerald dan kilauan hijau langit Aurora, yang memadu indah memberikan cahaya dan warna pada langit gelap malam yang dingin. Wajahnya yang dingin bagaikan Husky seolah menghangat bagaikan Pomeranian.

Tubuhnya secara spontan bangkit berdiri, yang hanya membuat tinggi gadis jingga itu sebahu-nya. Nara, yang terdiam kaku tidak bergeming menatap bundar dengan mata Hazel-nya kebingungan, tubuhnya spontan mundur saat Zyron mulai berjalan mendekatinya. Merasa diujung langkah dan terpojok, Nara membuka obrolan pertama mereka

"Maaf, anda siapa?"

Pertanyaan yang terduga, namun masih tetap meninggalkan lara. Zyron menyapu sekelililng, menyadari tatapan sekitar yang memusatkan perhatian pada dia dan Nara. Tidak ingin membuat dan menyebarkan desas desus bisikan tak senonoh, Zyron segera mengambil aksi.

"Ah, duduk dulu. We talk."Zyron menundukkan tubuhnya, membuat Nara terkenyuh menyadari sikapnya yang berusaha menadai tubuh mungil Nara. Ragu, belum sempat ia merespon Zyron sudah berbalik san berjalan menuju meja tadi.

How rude.

Dengan setengah hati, Nara hanya bisa mengikuti-nya dan terpaksa ikut duduk dengan lelaki yang wajah dingin menusuknya, tidak asing di mata Nara.
Zyron menyodorkan Ice Americano yang es batunya sudah setengah mencair, membuat gelas-nya lembap basah dingin saat Nara menyentuhnya. Disamping itu, Cream puff dan Croissant tertata rapi siap disantap. Membuat mata Nara berkaca dan mulutnya menahan air ludah yang tergoda akan manisnya cream gluten itu.

" so Nara..." Zyron membuka suara, sontak membuat Nara menoleh. Kedua pasang mata remaja itu bertemu, meninggalkan tanda tanya dan kelegaan dimasing-masing mata. "Kau berlagak tidak mengenali ku, or somehow a monkey throw rocks to your head and then you become Amnesia?"

Wajahnya yang Dingin nan sendu, dan bibirnya yang lurus tak terlekuk sedikitpun, membuat ucapannya lebih seperti mengertak daripada sebuah lawakan lelucon. Zyron menatap tajam menunggu jawaban keluar dari mulut merah muda Nara.

"Maaf. Sebelumnya..." Nara menyeruput Ice Americano-nya. "Apakah kita seharusnya sudah saling kenal?" Tanya Nara, melemparkan balik pertanyaan tanpa menjawab pertanyaan Zyron.

"Jika pernah bertemu sekali dapat dihitung sebuah hubungan perkenalan, maka iya. Iya kita saling kenal." Jawab Zyron.

Nara masih berusaha membuka memorinya yang tertutup dan terfiliter oleh monster-monster itu. Membuka memori demi memori lama sebisa mungkin, mencari sosok dengan Mata Hijau batu Emerald lelaki itu.

THE GRACE OF NARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang