Chapter 13 ~ Maaf Nia

94 10 0
                                    

"Meskipun kamu sudah membenciku, tetapi aku akan tetap mencintaimu, wan" Nia~

*Review part sebelumnya*


Irfan, soimah, reza, uyaina dan cahu menunggu di luar ruang UGD
"Keluarga pasien irwan" ucap dokter rini
"Iya saya ayahnya dok, bagaimana kondisi anak saya" ucap irfan
"Jadi gini pasien irwan tak mengalami kondisi yang serius hanya luka ringan saja. Saya sudah perban lukanya. Irwan butuh istirahat total selama 3 - 4 hari ke depan" ucap dokter rini kepada irvan
"Alhamdulillah irwan gak papa, boleh saya jenguk dokter?" Ucap soimah harap cemas
"Iya bu boleh, tapi hanya dua orang dulu ya. Irwan butuh istirahat juga" ucap dokter rini
"Baik dok terima kasih" kata irfan

Irfan dan soimah masuk ke dalam.

Sedangkan cahu, reza dan uyaina menunggu di luar UGD.
"Gimana kondisi kamu nak" ucap soimah khawatir dan memegang tangan irwan
"Gak papa ma, mama jangan khawatir ya" ucap irwan
"Kenapa kok bisa terjadi seperti ini nak?" Ucap irvan
"Mungkin lagi apes pa, irwan tadi ngebut soalnya buru buru sekolah" ucap irwan berbohong ia takut orang tuanya khawatir melihat kejadian sebenarnya yang berhubungan dengan nia
"Ya udah jangan mikir aneh aneh nak, kamu butuh istirahat" ucap soimah
"Ma, ada cahu gak disini?" Tiba tiba saja irwan menanyakan soal cahu
"Iya ada nak kenapa" ucap soimah heran
"Irwan mau ngomong sama dia" ucap irwan
"Ya sudah papa sama mama keluar dulu ya biar cahu ke dalam" ucap irfan
"Iya ma, pa" ucap irwan lemas

Sesaat kemudian, cahu melihat kondisi irwan
"Gimana kondisi lo" ucap cahu khawatir
"Gak papa hu, cuma lecet dikit sih kepala sama lengan." Ucap irwan tersenyum menatap cahu yang masih memperdulikan dirinya, meskipun irwan salah sudah tak mengindahkan ucapan cahu tempo hari
"Alhamdulillah kalau lo baik baik aja" ucap cahu lega
"Hu, gue minta maaf ya" ucap irwan menggengam tangan sahabatnya
"Soal apa wan" ucap cahu bingung
"Gue gak dengerin kata kata lo kemaren, tadi gue ngelihat nia sama cowok lain. Gue gak dengerin lo dan mutusin persahabatan sama lo, gue minta maaf" ucap irwan tulus yang masih memegang tangan cahu
"Iya wan gue ngerti lo sayang sama dia, jadi gue paham lo bakal percaya sama dia. Aku cuma gak mau sahabat gue sakit hati itu aja. Jujur wan, gue emang suka sama nia tapi sejak lo pacaran sama nia terus gue lihat kalian sama sama bahagia jadi gue coba lupain perasaan gue dan sekarang gue bisa. Gue udah gak ada rasa apa apa lagi sama nia, gue cuma kepengen kita sahabatan baik sampai kapan pun itu wan" ucap cahu membalas gengaman tangan irwan
"Makasih banyak hu, kamu sahabat terbaik aku. Aku udah putus sama dia sekarang jadi gue harap lo mau sahabatan lagi sama gue" ucap irwan meyakinkan cahu
"Iyalah meskipun lo kemaren mutus persahabatan gue sama lo tetep aja gue anggep lo sebagai sahabat ko. Karena bagi gue sahabat adalah yang terpenting dari apapun. Udah jangan sedih lagi semangat sembuh" ucap cahu
"Makasih banyak hu" ucap irwan
"Yaudah lo istirahat dulu ya" ucap cahu
"Iya siap bro" ucap irwan sambil menunjukkan jempolnya
"Gue suka gaya lo" ucap cahu dengan gaya hormat upacara
Irwan tersenyum melihat tingkah sahabatnya
Cahupun keluar ruangan.

"Nak cahu, nak reza dan nak uyaina makasih atas pertolongan kalian ya" ucap irfan

"Iya sama sama om" ucap uyaina
"Kalau boleh tau kalian menemukan irwan terjatuh di mana?" Ucap soimah
"Di jalan bugenfile tante, jadi saya sama istri saya olahraga keliling kompleks terus dari arah barat irwan itu ngebut banget terus mau belok dia jatuh. Untungnya, kondisi jalanan sepi Langsung saya sama istri saya lari untuk menolong irwan kasian juga." Ucap reza menceritakan kronologis kecelakaan irwan
"Oh gitu kronologinya, ya sudah saya ucapkan terima kasih banyak atas pertolongan kalian. Tanpa kalian mungkin irwan gak bisa ditangani segera"ucap soimah
"Tidaklah tante kami cuma menjalankan tugas sesama muslim aja kalau kita harus saling tolong menolong" ucap uyaina santun
"Iya tante saya juga sebagai sahabatnya irwan berdoa supaya irwan cepat sembuh" ucap cahu
"Terima kasih banyak atas pertolongan kalian semua" ucap irfan
"Ya sudah om dan tante saya dan kakak, saya pamit dulu" ucap cahu menyalami semua orang yang ada disitu. Ia bergegas kembali ke sekolah melanjutkan pelajaran yang sempat tertunda. Dan cahu berencana sore nanti ia akan menjenguk irwan kembali di rumah sakit
"Iya nak hati hati ya makasih sekali lagi" ucap irfan

Flashbackpun selesai

"Jadi gitu ceritanya semua, biar semua karyawan disini tau kejelekan kamu dulu" ucap irwan
"Oh jadi gitu jahat banget ya" ucap karyawan lain
"Jadi gitu ni, jahat banget kamu ya " ucap rani
"Jangan temenan sama dia lagi ran, aku juga gak mau ternyata dia jahat banget" ucap weni
"Gaes jangan tinggalin gue." Ucap nia memohon kepada teman temannya
"Maaf ni, kalau gue tau lo kenyataannya gitu sama bos gue gak mau temenan sama lo" ucap rani
"Iya gue juga males temenan sama penghianat kek elo" ucap weni

Weni dan rani meninggalkan nia sendiri duduk lemas
"Papa gak tau kalau gara gara dia aku kecelakaan, papa cuma tau kalau dia sahabat baik aku dari kecil jadi dia tetep dipertahanin papa, aku juga gak mau kerja sama dia sebenarnya tapi aku juga gak mau papa sedih. Jadi nia, aku udah gak sayang lagi sama kamu lebih baik kamu cari cowok lain yang kamu inginkan" ucap irwan
Nia hanya tertunduk diam.
Irwan pun naik ke lantai atas menuju ruangannya untuk menemui rara dan aulia
Selepas irwan datang ke ruangannya aulia pamit mengundurkan diri
"Ya udah ra, aku pamit. Pak irwan mau ngobatin luka kamu" ucap aulia
"Makasih ya kak udah nolong" ucap rara
"Sama sama ra" ucap aulia

Auliapun pergi.

Irwanpun duduk disamping rara dengan membawa kotak P3K nya
Dan .....


~Bersambung~

Malaikat Penjaga Hati (ENDING)Where stories live. Discover now