1•Kehidupan baru

36.1K 1.2K 69
                                    

Typo nya maklumkan ya:)

Typo nya maklumkan ya:)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-
-
-

"Saya terima nikahnya Aurora Arselia binti bapak Agung Setya Aryana dengan mas kawin tersebut di bayar tunai. " Askara mengucapkan ijab kabul dengan lancar tanpa kendala.

"Alhamduliah... bagaimana para saksi sah?" tanya pak penghulu kepada para saksi

"SAH!!!" suara itu menggema di ruangan.

"Alhamdulilah..." kata kedua pihak keluarga dengan bahagia.

Pernikahan juga di saksi kan oleh teman-teman Askara mereka menyaksikan Askara menikah dengan Aurora.

"Silahkan pengantin memasangkan cincin kepada pasangan." Ucap pak penghulu.

Askara memasangkan cincin pernikahanya ke jari tangan Aurora lalu Askara mencium kening Aurora. begitu pun Aurora ia memasangkan cincin pernikahannya ke jari tangan Askara lalu Aurora mencium punggung tangan Askara, tangan Askara bergemetar.

"Sekarang, kalian sudah sah menjadi suami dan istri." Aurora dan Askara tersenyum paksa.

Sekarang mereka sedang melangsungkan acara resepsi pernikahan. Askara dan Aurora menyambut para tamu undangan.

"Jaga Askara, jaga dia baik-baik rawat dia ikuti apa mau dia jangan kamu bantah.itu akan membuat Askara yang kejam menjadi Askara yang baik ikuti saja apa yang dia mau." kata Rino--papah Askara

"Iya om." Aurora menganguk

Askara Aurora_______

Apartemen Askara 22.00

"Askara berisik ih. gue gak bisa tidur, vs nya kecilin suaranya." gurutu Aurora

"Apaan si, ganggu aja lo. mau gue perkosa lo malam ini, kebetulan kan malam pertama." kata Askara, terkekeh dengan ucapannya sendiri

"Apaan si, gak ya buruan kecilin suara nya."

"Bacot lo Ra. buatin gue nasi goreng pake sosis, terus sama jus mangga lo kalo ngebatah gue, gue usir lo dari apartemen gue biar lo hidup gembel. kedua orang tua lo aja sekarang kesusahan cari tempat tinggal. syukur-syukur lo nikah sama gue lo punya tempat tinggal."

Aurora terdiam "jangan bawa-bawa orang tua gue bisa gak si? setidaknya lo jangan ungkit-ungkit masalah keluarga gue sama keluarga lo." protes Aurora

"masih mau ngelawan gue? zana kedapur masak. 3menit harus jadi gue laper" celeteh Askara, Aurora tak banyak ba-bi-bu
gadis itu pergi ke dapur.

Askara berpindah tempat ia duduk di kursi meja makan. Askara menunggu nasi goreng dan jus buatan Aurora yang tadi ia minta.

Aurora datang ia menaruh nasi goreng dan satu gelas air putih keatas meja.
Askara menatap Aurora jengah

Aurora berjalan keruang tengah ia mematikan layar tv dan vs Askara.

"Piuh! asin!"

Askara melemparkan piring hingga Aurora tergejolak kaget. Aurora berjalan kearah Askara.

"Lo mau bunuh gue? hm. Itu nasi goreng gak enak asin! dasar cewek gak bakat masak. bakat lo nyusahin orang banyak." pekik Askara sangar

"Askara. gue bingung sama lo. kenapa lo selalu merendahkan gue, gue selalu salah di mata lo. Apa yang lo mau gue turuti tetap aja salah di mata lo. kalo bukan karna orang tua gue, gue nggak mau kaya gini Askara. Gak mau,"

"Lo pikir, gue mau jadi suami lo kaya gini? gue hanya mengikuti keinginan keluarga gue. cewek modelan kaya lo bukan kriteria gue banget. udah jatuh miskin, tau diri jangan suka ngelawan sama suami lo. Askara Airlangga Mahesa sekarang suami lo Aurora Arselia dan lo harus patuh sama apa yang gue perintahankan. " Askara menggemetuk gigi matanya menatap Aurora tajam.

Askara pergi dari hadapan Aurora. Aurora getir ia tak kuasa menahan tangis, tapi Aurora tahan Aurora harus kuat, Aurora harus sabar menghadapi Askara yang begitu kasar dan tempramen.

Aurora membersihkan pecahan piring yang bercampur dengan nasi goreng.

Harusnya malam pertama pasangan baru menikah itu harmonis. tapi tidak bagi mereka, mereka tidak harmonis.

Ceklek

Pintu kamar terbuka, Aurora masuk kedalam kamar ia melihat Askara sudah tidur

Aurora duduk di tepi ranjang. fangan Aurora mengeluarkan darah segar akibat terkena percahan piring

Aurora mengobat lukanya dengan di olesi betadine Aurora meringis merasakan perih.

Aurora terkejut Askara berdiri di samping nya, ia pikir Askara tadi benar sudah tidur ternyata belum. pria itu memegangi segalas air putih.
"Kenapa sayang?hm?tangan lo kenapa?" tanya Askara so perhatian. Aurora tau, Askara pasti ada maksud lain.

Askara berjongkok ia menyetuh tangan Aurora yang luka masih mengeluarkan darah. "sakit?" tanya Askara

Aurora diam, ia menatap Askara curiga
Askara mengalirkan air minum itu tepat di luka Aurora demi apa pun, Aurora merasakan perih yang hebat. bayangkan saja kulit Aurora robek. dan darah mengalir tampa henti tapi Askara menimpa nya dengan air jelas Aurora semakin merasakan sakit.

"Nangis! nangis Aurora! sakit kan! ayo nangis!" Askara menegas Aurora menunduk kepalanya ia tak akan menangis. meski batinnya nya sekarang tersayat

Askara berdiri dari jongkoknya ia berjalan pergi keluar dari kamar.

Aurora menenggak kepalanya, air mata yang sedari tadi ia bendung hampir saja menetas.

"jaga Askara jaga dia baik-baik rawat dia ikuti apa mau dia jangan kamu bantah.itu akan membuat Askara yang kejam menjadi Askara yang baik ikuti saja apa yang dia mau. "

Ucapan Rino terngiang-ngiang di ingatan Aurora.

Pintu kamar di buka oleh Askara, dia kembali ke kamar. melihat Aurora sudah tidur Askara pun ke kasur nya, ia sudah mengantuk. malam ini mereka tidur saling membelakangi satu sama lain, Askara membatasi tempat tidurnya dengan Aurora menggunakan guling.

Ini baru hari pertama mereka menjalani rumah tangga sangat tidak ramah.

ASKARA AIRLANGGA MAHESA

ASKARA AIRLANGGA MAHESA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

AURORA ARSELIA

AURORA ARSELIA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

--801kata--


ASKARA AURORA [END]Where stories live. Discover now