Fifteen

7.3K 357 28
                                    

"jennie apa kau melihat dasiku" Tanya Taehyung

"Kemarin aku menyimpannya di atas meja" ucap jennie

Setelah kegiatan panas mereka,Taehyung buru buru membersihkan dirinya untuk pergi ke kantor,sedangkan jennie terbaring lemas di atas ranjangnya dengan bagian sensitifnya yang terasa sakit.

"Aku pergi dulu,kau jangan kemana mana,jika membutuhkan sesuatu panggil bi siti" aku mengangguk Taehyung mencium seluruh wajahku dan berlalu pergi.

______________________________________________
00:00

Jennie terduduk di ruang tamu menunggu pria itu pulang dari kantor,sambil menonton Tv,dengan cemilan di atas pangkuannya.

Tidak lama pintu terbuka menampilkan pria tampan dengan wajah lelahnya.menatap jennie yang terduduk di sofa ruang tamu.

"Apa kau sudah makan" ucap jennie membawa tas dan menyimpan sepatu Taehyung ke tempatnya.

Taehyung hanya menggelengkan kepalanya,dia berniat membersihkan dirinya sebelum makan.
Setelah selesai dengan ritual mandinya Taehyung menghampiri jennie yang sedang menuangkan makanan ke dalam piring,malam ini jennie memasak nasi goreng dengan Telur setengah matang.

Jennie merasakan ada Tangan kekar yang melingkari pinggangnya,jangan ditanya jennie tau siapa pelakunya,karna hanya ada dia dan lelaki itu.

"Kau tunggu saja di meja makan" jennie berucap dengan lembut tanpa menghentikan kegiatannya.

"Mengapa tubuhmu selalu menggoda jennie,jika aku malam ini tidak lelah akan ku makan kau saja" Taehyung menggoda jennie dengan tangan yang tidak diam,sedari tadi taehyung mengusap perut rata jennie.

"Nggak jelas"ucap jennie dengan kesal,mengapa pria ini mesum sekali,belum puas aku di buat sakit tadi pagi.

Keduanya hanya diam menikmati makanan yang berada di hadapannya masing masing.
Setelah selesai Taehyung beranjak untuk masuk ke dalam kamarnya karna dia sudah lelah sekali.sedangkan jennie sedang mencuci piring.

Setelah selesai dengan kegiatannya jennie naik ke atas untuk menuju kamarnya,kamarnya yah bukan kamar Taehyung.

"Ahh.. lelahnya" aku membaringkan tubuhku,rasanya sangat remuk,seluruh badannya sakit dan lagi bagian sensitifnya terasa ngilu.saat aku ingin menutup mataku pintu kamarku di buka dengan kasar, membuatku membulatkan mata karna terkejut saat melihat lelaki itu berajalan ke arahku dengan wajah kesalnya.

"Mengapa kau tidak ke kamarku,aku menunggumu" Ucap Taehyung kesal,Heyy..ini bukan salahku,dia tidak memintaku tidur di kamarnya,jika aku masuk dengan seenaknya tanpa permintaannya nanti aku di di sebut tidak sopan.

"Kau tidak memintaku" aku duduk di atas ranjangku dengan dia berdiri di hadapanku dengan tatapan kesal sekaligus marah

"Mengapa aku harus memintamu untuk ke kamarku,mulai sekarang bereskan bajumu dan barangmu dan pindahkan ke kamarku,detik ini kau harus tidur denganku.selamanya" ucapnya dengan sedikit teriak,aku berdiri dari duduk ku.

Ku saring kata katanya,aku tidak salah kan bahwa dia mengatakan selamanya.

"Anii..oppa ak-aku disini saja,kau bisa memanggilku jika kau ingin tidur denganku,dan barangku tetap disini saja di kamarku."aku berucap gugup kepadanya.

"Aku memintamu tidur denganku bukan hanya melakukan sex saja tapi aku ingin kamu menemaniku tidur,disampingku."aku tertegun dengan ucapannya,dan sebal dengan bicaranya yang lantang saat mengatakan s*x.aku menganggukan kepalaku tanda setuju.

Sekarang aku berada di dalam kamar Taehyung ,berbaring di sebelahnya,dengan Tangan lelaki itu memeluk pinggangku erat.
Dia sudah terlelap,mungkin dia sangat lelah jadi tidak banyak mengomeliku.

Jennie mengerjapkan matanya saat sedikit cahaya matahari masuk kedalam celah jendela kamar.menoleh ke samping,lelaki itu masih bergelung dengan mimpinya,dengan terpaksa jennie mebangunkannya karna hari ini pria itu harus ke kantor.

"Oppa,Bagun ini sudah pagi"aku menepuk pelan pipinya agar lelaki itu mau bangun. Yang di balas "Hem" dan membuatku kesal,selalu saja seperti ini sulit untuk kubangunkan.

"Cepat bagun,kau akan telat" aku masih berusaha membagunkannya

"Lima menit lagi" dia membalas dengan suara khas orang tidur

"Oke,Baiklah"

Sekarang sudah lebih lima menit tapi lelaki ini tidak juga bangun,dan tidak mengubris panggilanku,membuatku kesal saja.dengan terpaksa aku mencubit pinggangnya yang membuatnya meringis kesakitan,dia menatapku tajam,mmebuatku gelagapan dan takut

"Mengapa kau mencubit pinggangku jennie"ucap nya dengan marah,ya saat ini dia marah karna aku dengan lancangnya mencubit pinggangnya

"Mian..aku sudah membagunkanmu tapi kau tidak bangun juga." Ucapku menundukan kepalaku takut

Ku dengar dia menghela nafas dan masuk ke dalam kamar mandi.

Aku berniat ke bawah untuk membantu bi siti menyiapkan sarapan. Ekor mataku melihat Taehyung turun dari Tangga dan berjalan ke arah ruang tamu,dan dia tidak menggunakan pakaian kantor,apa dia tidak akan bekerja?ah bodoamat lah orang itu urusan dia kan.

Saat sarapan Taehyung tidak berbicara sepatah katapun kepadaku.sekarang aku sedang mencuci piring bekas tadi kami sarapan,awalnya bi siti melarangku dengan alasan "jen,sudah bibi saja nanti tuan marah" dan aku bilang tidak apa apa toh disini aku hanya diam.

Setelah selesai aku berjalan ke arah kolam renang dan terduduk dengan kaki ku masuk ke dalam kolam.
Saat tidak ada kegiatan begini aku selalu mengingat ibuku,yaa meskipun ibuku tidak peduli kepadaku tapi tetap saja dia adalah ibuku,orang yang melahirkanku ke dunia ini,apakah ibuku memikirkanku,aku rindu padanya,dan ayahku..huh jika aku mengingat ayahku selalu saja aku ingin menangis,aku ingin bertemu dengannya..andaikan dia masih ada mungkin aku akan menjadi perempuan yang paling bahagia karna ayahku sangat menyayangiku.ahh sial airmataku keluar tanpa ijinku:(

Aku mengusap airmataku saat melihat lelaki itu duduk di sampingku dengan kaki yang sama denganku.

"Apa kau butuh bantuanku"tanyaku basa basi

"Tidak,aku hanya ingin santai" ucapnya dan di balas anggukan olehku,

"Mengapa kau tidak pergi ke kantor" aku menoleh kepadanya menunggu jawabannya

"Malas" dia menjawab dengan santainya

"Oh"

Dia menoleh kepadaku,menatap mataku membuatku gugup karnanya,segeralah aku memutuskan tatapan kami,

"Kenapa Nangis" tanyanya yang membuatku menoleh ke arahnya

"Enggak,hanya saja aku merindukan keluargaku" ucapku dengan lirih

"Mengapa kau merindukan mereka,mengingat ibumu yang menjual mu kepadaku"ucapnya lantang yang ku balas dengan tatapan kecewa

"Aku tahu" ucapku

"Lantas mengapa" tanyanya kekeh

"Berapa uanknya"

"Uank apa?"Tanya nya bingung

"Ibuku menjualku dengan harga berapa" Tanyaku dengan airmata yang siap keluar jika aku mengedipkan mataku.

"Untuk apa kau tahu"dia menatapku,aku tidak kuat menahanya,dan yah..aku menangis

Hiks Hiks Hiks

Aku tidak kuat menahannya,mengapa hidupku begini Tuhan,aku ingin bahagia,aku ingin hidup normal,aku ingin ibuku mencintai anaknya dengan layak,hiks..

Aku tekejut saat dia membawaku ke dalam dekapannya seolah menenangkanku.

"Maaf,"ucapnya yang mmebuatku mendongak menatapnya,

"Mengapa kau meminta maaf"Tanya ku sesegukan

"Aku janji akan membuat hidupmu bahagia jennie"aku tertegun dengan ucapanya,apakah itu benar atau hanya kata penenang saja,tapi itu sukses membuatku menangis dengan keras,baru kali ini ada seseorang yang menjanjikan akan membahagiakanku selain ayahku.
























































Tamat.......

surrender🔞 TAENNIE💦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang