Celebration

115 8 2
                                    

[17 Maret 2021]

Alexis mengintip sela pintu kamarnya. Perasaannya campur aduk antara gugup, senang, dan takut. Perasaan aneh ini membuatnya merasa panik, tapi sebenarnya dia tidak sabar untuk memberikan kejutan dalam pesta kecil-kecilan yang dia adakan di apartemennya.

"Aku tahu kalau kamu gugup, tapi kok kamu kelihatannya sangat ingin untuk meloncat-loncat karena saking gugupnya ya?" tanya sebuah suara.

Mendengar perkataan itu, Alexis menoleh dan tersenyum. Dia menutup pintu kamarnya kemudian mondar-mandir selama beberapa saat.

"Kalau saja boleh, aku memang akan meloncat-loncat, Scott! Aku gugup, tahu!" sahut Alexis.

"Ah, kau ini! Semuanya akan baik-baik saja! Percayalah!"

Alexis menghela napasnya. Dia berharap apa yang dikatakan oleh Scott ini memang benar. Sebenarnya dia tidak mau merayakan ulang tahunnya yang ke-21 di bulan Maret ini dengan pesta, tapi ada sesuatu yang spesial. Ada beberapa hal yang ingin dia sampaikan dalam kesempatan ini.

Dengan bantuan dua temannya, Marcel dan Scott, Alexis mengatur jalannya acara kecil ini. Scott membantu Alexis untuk menyiapkan dirinya, dan Marcel menyambut orang yang sudah datang ke apartemennya. Acara ini sederhana saja, dengan sejumlah makanan dan sedikit musik.

Sekali lagi, Alexis mengintip celah pintu. Dia bisa melihat Marcel berada di depan pintu masuk apartemen dan menyambut seseorang. Wajah Alexis terasa menghangat, karena dia bisa melihat kalau orang itu adalah John, sahabat baiknya yang dia taksir. Dia mengenakan jas berwarna hijau, yang membuatnya ingin tertawa tapi cocok dengan peristiwa apa yang dia rayakan selain ulang tahunnya. Dengan perlahan, Alexis menutup pintu kamarnya, kemudian menatap ke arah Scott.

"John datang, ya Tuhan ...." bisik Alexis.

"Tentu saja dia kemari, dia kan sahabatmu! Sesibuk apapun, dia akan datang kemari! Sekarang, kau tenangkan dirimu sebelum kau keluar, oke?" kata Scott.

Di ruangan yang lain, John memasuki apartemen Alexis dan disambut oleh Marcel. Dia bertanya kenapa Marcel yang menyambutnya, dan Marcel mengatakan bahwa Alexis tengah mempersiapkan dirinya. Jadi, John mengangguk, dan menyimpan hadiah yang dia bawa agar tidak terlihat oleh orang lain.

John melihat kalau lima perempuan yang selalu berada di dekat Alexis sudah ada di sana. Mereka "diketuai" oleh Rachel, yang terlihat mengenakan gaun mini berwarna merah muda. Si pemuda awalnya ingin duduk di sofa bersama Marcel, tapi Rachel keburu menghampirinya. Mau tidak mau John harus menghadapinya.

Keduanya mulai berbicara, atau lebih tepatnya, Rachel yang banyak berbicara. Alexis selalu mengatakan kalau Rachel membuatnya merasa tidak nyaman, dan itu tidaklah salah. Sejak masih di akademi, Rachel selalu berusaha untuk menjadi pusat perhatian dan menganggap semua temanya hanyalah semacam pendamping untuknya. John sendiri merasa tidak nyaman ketika terjebak bersama Rachel, apalagi Alexis yang ditempeli terus oleh Rachel.

Ketika berhasil melepaskan dirinya dari Rachel, John mengobrol dengan Marcel. Temannya kelihatan riang sekali, dan John ingin tahu kenapa.

"Hei, mana Alexis? Apa yang sedang dia lakukan?" tanya John.

Marcel terkekeh, "Kau lihat sajalah nanti. Alexis sedang menyiapkan sesuatu yang spesial," jawab Marcel.

John menghela napasnya, karena dia harus bersabar. Dia mengambil segelas minuman, kemudian memerhatikan sekelilingnya yang dihiasi oleh balon dan pernak-pernik berwarna biru, warna kesukaan teman perempuannya itu. Rachel berkomentar kalau seharusnya Alexis mengadakan pesta yang lebih besar dan memilih warna merah muda, tapi ini bukan pestanya, jadi dia tidak berhak mengatur Alexis. Toh, Rachel tidak mengetahui apa saja yang Alexis suka sebanyak yang dia kira.

CelebrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang