🔘boncer🔘

53 10 7
                                    

(lanjutan dari boneka dan kematian)

Sosok monster bertubuh besar menghampiri Midoriya. Midoriya sedikit mundur ke belakang karena agak terkejut dengan tinggi monster itu.

"Ja--jadi kau yang telah mengambil boneka ku?" Tanya monster itu.

"Iya? Memangnya kenapa?" Midoriya memberanikan diri mendekati si Monster.

"Kenapa kau ingin mengambil Izuki?" Tanya Midoriya tegas.

"Dia yang memegang boneka ku tanpa izin!"

Midoriya melirik Izuki yang sedah terkapar di tumpukan barang-barang bekas. Sedangkan si Monster udah mau ngamuk.

"Ano ... Bisakah kita bicarakan ini baik-baik?" Monster itu mengangguk setuju.

Midoriya menghela nafasnya sebelum menceritakannya.

"Baiklah. Akan ku jelaskan yang sebenarnya ... "

Midoriya menjelaskan semuanya dari ia mengambil boneka itu di jalan sampai Izuki sebagai pemilik selanjutnya dari boneka itu.

"Kau menemukannya di jalan mana?"

"Ntah lah. Aku tidak tahu nama jalannya. Yang ku tahu hanya jalan alternatif menuju UA,"

"Jalan alternatif menuju UA katamu?!"

Midoriya terkejut setelah di gertak begitu.

"Eh?! Memangnya ada yang salah dengan itu?!"

"Hah ... Kau tahu? Di sanalah aku mati. Aku benar-benar tidak tenang,"

"Tunggu, kau matinya di bunuh apa karena sakit atau emang sakaratul maut sudah menjemput?"

"Jangan ngeledek!" Midoriya sedikit terkekeh. Monster itu mengingatkannya pada seseorang.

"Kau seperti kacchan!" Monster itu semakin kesal.

"Siapa yang kau bilang kacchan hah?"

Midoriya dan Monster pergi ke arah asal suara. Ternyata ada kacchan dengan pemukul bisbol nya.

"Kacchan!" -Midoriya

"Kau ...!" -monster

"..." -Izuki (masih teler)

"Kau apakan si Midor sama Izuki hah?" Si Midoriya kaget di bilang Midor.

"Lu kira gw Midordol kek di book sebelah hah?!" Midoriya pun mengomplen. Gak terima di katain Midor.

"Lha? Itu kan emang nama lu dor!" -Kacchan

"Tadi Midor, sekarang Dor. Mau apa lagi ntar? Or?"

Izuki udah siuman. Dan dia terkejut ada pemandangan dua pria lagi berantem. Dan jangan lupa monster nya yang lagi cengo.

"Ini mau ngebahas masalah boneka apa mau bahas Midor Dor dan Or sih?" Monsternya udah bingung tujuh keliling.

Kenapa orang yang bernama Midoriya Izuku selalu saja berantem sama orang yang namanya Katsuki Bakugo.

"Um ... Monster, maaf jika Midoriya mengambil bonekamu. Dia tidak tahu sama sekali," Izuki mengeluarkan boneka dari balik tangannya.

Monster itu tersenyum. Dia merendahkan dirinya, "itu untuk kamu saja. Tolong jaga dia baik-baik ya. Dia boneka kesayanganku,"

Izuki mengangguk, "baiklah. Aku akan beri dia nama, yaitu Izuku!"

Di kejauhan ...

"Hachim! Hachim! Ini kenapa gw bersin-bersin Mulu sih?" -Izuku

"Kenapa hayooo~" ledek teman-temannya.

"Ih! Pada ngejulidin gw ya? Gw gaplok satu-satu nih!" Ujar Izuku kesal.

Oke. Kita kembali ke gudang ...

"Sungguh ... Dia sangat mirip denganmu," monster itu tersenyum.

"Kau tahu? Dia adalah teman mainku selama ini," Izuki mengerti maksudnya.

"Aku akan menjaganya sampai aku pulang ke duniaku," ucap Izuki.

"Baiklah. Tolong jaga dia ... Sampai jumpa ..." Monster itu pergi keluar gudang. Meninggalkan Midoriya dan Kacchan yang lagi berantem di antara tumpukan kardus.

"Tunggu!" Izuki mengejar monster itu. Tapi terlambat, monster itu sudah menghilang dari pandangannya.

Boneka berambut hijau itu seolah-olah memberitahukan sesuatu.

Angin berhembus kencang. Menambah ketenangan sore ini.

Izuki tersenyum. Dia pun memeluk boneka itu. Lalu ia kembali ke gudang untuk menyeret Midoriya dan Bakugo yang masih berantem.

"Kalian berdua! Gak ada gunanya sekali!" Omel Izuki.

"Memangnya kenapa dia kesal banget sama Kacchan ya?" Gumam Midoriya.

"Aku yang membunuhnya."

Izuki dan Midoriya menganga.

"A--apa? Jadi ka--kacchan ..." Kacchan mengangguk.

"Ya. Keluarganya membunuh orangtuaku. Makanya, aku membunuhnya,"

"Etto ..." Izuki dan Midoriya saling menatap heran.

Tanpa di sadari, boneka yang di pegang Izuki mengeluarkan aura aneh.
.
.
.
.
Keesokan harinya,

"IZUKU!!!" Izuku yang di maksud adalah yang manusia.

Tapi ...

Seonggok tubuh yang tak lain adalah Izuku, terlihat tergantung di langit-langit kamar dengan leher yang di lilit tali.

"Aduh .... Perasaan gw gak enak," ucap Doriya takut.

Kematian Izuku mungkin hanyalah peringatan bagi mereka.

Namun, siapa korban Sebenarnya?

______________________________________

Hai semua!

Maafkan Author kalau boncernya agak garing.

Hehehe. Author soalnya ada book baru.

Kemungkinan besar book ini bakal tamat di satu chapter lagi. Ya, chapter depan.

Maafkan Author kalau book ini lebih sedikit dari yang pertama ...

2 April 2021
nblelsyart

Who Are You 2 (Midoriya Izuku : Verse World  (The Red-Shoes-Broccoli))Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang