Chapter 2 (Menikahlah dengan Putriku)

4 0 0
                                    

"Davian!"

Pria berwajah tampan itu mengalihkan pandangan dari komputernya ke arah suara yang memanggilnya. Matanya membulat melihat siapa yang memanggilnya. Pria bertubuh jangkun itu segera berdiri dan menyapa dengan sopan.

"Selamat siang, Direktur utama!"

Direktur utama biasanya hanya datang ke anak perusahaan untuk pemeriksaan, dia ingat bahwa ini masih belum seharusnya pemeriksaan berlangsung dan juga Direktur utama Winata tiba-tiba saja datang ke ruangannya. Mungkinkah ini pemeriksaan dadakan.

"Ini sudah jam makan siang dan kau justru masih sibuk bekerja? Ayo, makan siang bersamaku!"

"Saya-"

"Ayo, aku tidak ingin menerima penolakan!"

Davian menerima permintaan direkturnya itu. Beberapa pegawai yang masih berada di ruangan menatap Davian dengan iri, mereka tahu tentang Davian yang selama ini mendapat dukungan dari Direktur utama. Pria berusia 31 tahun itu menghiraukan tatapan ketidaksukaan dari rekan-rekannya itu.

***
"Pesanlah, apa saja yang kau inginkan! Aku akan membayarnya."

Mereka berada di salah satu restoran mewah bintang lima. Pria tampan berambut hitam itu membeku melihat daftar menu. Harga makanan disini beberapa ratus ribu rupiah, bahkan jutaan.  Gaji Davian memang tidak sedikit tetapi uang sebanyak itu untuk makanan, tidak pernah dia perhitungkan sebelumnya.

"Bolehkah aku memesankan untukmu?" Tawar Direktur

"Ya."

"Dua Signature Bistecca Fiorentina!"

Mata Davian melebar, dia tidak menyangkan direktur akan memesankan menu paling mahal ini. Namun, dia tidak memiliki keberanian menentang direktur. Sungguh, sia-sia uang sebanyak itu dihabiskan untuk makanan. Bagaimanapun, pria kaya seperti direktur, uang sebanyak itu mungkin hanya seujung kukunya.

"Bagaimana keadaan ibumu?"

"Kondisi ibu lebih baik sejak transpatasi ginjal."

"Baguslah!"

"Direktur utama, saya akan menyicil uang yang telah anda pinjamkan. "

"Tidak perlu terlalu dipikirkan. Mediang ayahmu telah berpesan padaku untuk menjaga kalian."

"Direktur, terima kasih. Anda telah banyak membantu kami. Anda telah menjadi sponsorku dan adik-adikku bahkan membantu biaya pengobatan ibuku. Keluarga kami berhutang budi pada anda. "

"Direktur utama, saya akan mengabdi pada perusahaan anda dengan sepenuh hati untuk membalas kebaikan anda pada saya."

"Aku menyukai kesungguhanmu itu." Direktur tersenyum, tetapi tidak benar-benar tersenyum.

"Direktur, apa anda memiliki masalah? Anda kelihatan gelisah."

"Kau menyadarinya ya. Sebenarnya aku memilikirkan tentang putri sulungku. Sampai saat ini dia belum menemukan calon suami. Aku merasa khawatir bahwa dia akan terus melajang."

"Aku sudah berusaha menjodohkan putriku dengan banyak pria, tetapi tidak ada yang berhasil."

"Maaf, apa putri anda terlalu pemilih?"

"Tidak, putri sulungku menghargai setiap orang dengan baik, tetapi para pria itulah yang menolak dan merendahkan putriku hanya karena kekurangannya."

Davian mendengarkan curahan hati Direkturnya dengan serius. Dia merasa bersimpati mendengar cerita direkturnya itu. "Betapa buruknya perilaku mereka!"

Forgive Me, cause You Marry Me Where stories live. Discover now