BAB 15: Kabar Sarah

101 26 20
                                    

"Kok cecil bisa dapet nomornya dita ya"

"Gue aja kagak punya"
...

Malam ini teman teman Dita berkunjung ke rumahnya. Mereka mengobrol ngobrol santai di perkarangan rumah Dita. Hembusan angin malam, ditemani secangkir teh dan cemilan menambah kehangatan di antara mereka.

"Eh sar, lo tadi waktu di tanya si erlan tipe lo kayak gimana, terus lo jawab kayak beni itu cuma ngasal atau emang lo suka sama beni?" Tanya Dita.

Mendengar itu keluar dari mukut Dita membuat mereka sontak berkata "ha?". "Lo ngobrol sama erlan?" Tanya Nadia. Nadia bertanya seperti itu mungkin karena Erlan jarang berkomunikasi dengan orang selain gerombolannya.

"Kenapa kalian kaget gitu?"

"Gue cuma ngobrol sama Erlan woy, bukan sama malaikat, gitu aja pada heboh," ujar Sarah.

Mereka hanya meringis ketika mendengar respon dari Sarah. "Sar, lo jawab pertanyaan gue tadi," paksa Dita kepo. "Ya kan tadi di tanya cowok idaman gue kayak apa, ya gue jawab kayak beni lah. Tapi bukan berarti beni juga," jelasnya.

"Beni juga nggak papa kali sar, gue dukung kok," kata Dita dengan senyum menggoda.

"Dita,sarah" panggil Aurora yang sedang mengarahkan kamera ponselnya. Biasalah, buat kebutuhan instastory. Dita dan Sarah hanya tersenyum kearah kamera yang sudah merekam sedari tadi.

Tak berselang lama dari itu dita mendapatkan notifikasi dari sosial medianya, ada permintaan dan pesan baru?. Dita buru buru mengecek isi pesan itu.

Hai kak, follback ya

Sebelum Dita mengikuti akun itu, ia mencari tahu dulu dia siapa. Dita menekan gambar profilnya kemudian mencermati apakah dia kenal dengan orang itu?. "Eh kalian kenal ini nggak?" Tanya Dita menunjukkan layar ponselnya kepada teman temannya.

"Enggak" jawab mereka kompak. "Emang kenapa dit?" Tanya Aurora.

"Ini loh, dia tiba tiba ngefollow gue," jelasnya.

"Buat nambah nambah followers kalik, hal kayak gitu mah biasa dit," jelas Aurora.

Dita hanya mengangguki ucapan Aurora,kemudian ia mengkikuti balik akun itu lslu membalas pesan dari orang itu.

Done ya.

Setelah balasan itu terkirim, Dita pikir sudah tidak ada percakapan lagi tapi ternyata dia membalas pesan itu.

Kak, kakak sekolah di citra bangsa kan?

Iya, kita satu sekolahan ya?

Nggak kak, aku masih smp hehe

Kakak sekarang ambil jurusan kimia kan?

Dek, apa Kita pernah kenal?. Sorry ya aku lupa soalnya

Nggak kak, kita belum pernah ketemu. Tapi aku tahu kakak.
Kakak alumni smp tunas bakti kan?

Dita membelalakkan matanya, ia kaget ketika orang itu seakan tahu semua tentang Dita. "Kalian beneran nggak tahu ini siapa?. Kok dia tau banget ya soal gue, tapi kata dia gue belum pernah ketemu sama dia," jelas Dita.

"Mana sih," Tanya Sindy kemudian menahut ponsel yang berada di genggaman Dita. "Nggak gue nggak kenal, kalian kenal nggak?" Tanya Sindy kepada teman temannya yang lain.

Puisi Cinta Berbahasa kimiaOù les histoires vivent. Découvrez maintenant