▬ ˖◛ 𝟑

337 35 2
                                    

Nanami tidak pernah mengira hidupnya yang monoton akan dipenuhi oleh afeksi (name). Begitu pula dengan (name) yang tidak menyangka pria dingin seperti Nanami bisa menjadi salah satu sumber kehangatannya.

Setiap bangun tidur, wajah bantal Nanami merupakan pemandangan pertama yang menjadi stimulasi dalam memulai paginya. Terlepas dari sisi dewasanya, pria itu terlihat seperti anak kecil saat berada di alam mimpi. Terkadang rambut berantakan Nanami terkesan menggemaskan bagi (name). Hingga wanita itu tidak tahan untuk lebih memberantakan rambut yang biasanya disisir rapi.

Kelopak mata perlahan terbuka. Sedikit berkedip menyesuaikan pencahayaan ruangan. Menatap balik wanita di hadapannya, Nanami meraih pinggang (name) dan menariknya mendekat. Kedua mata saling memandang dalam diam. Menyalurkan rasa hangat lewat tatapan dan sentuhan kecil. Keduanya tampak nyaman dalam posisi tersebut.

Perlahan wanita dalam dekapan Nanami mengambil tindakan lebih. Dengan memajukan wajah yang sedikit dimiringkan. Satu kecupan manis mendarat di bibir Nanami. "Selamat pagi, Ken." Sebuah senyuman terlukis jelas di wajah (name).

Nanami memperhatikan lekat lengkungan garis di sana seraya mengelus punggung wanitanya dengan lembut. Sedikit meremas kala senyuman (name) yang kelewat manis.

"Selamat pagi." Nanami membalas dengan nada yang terkesan datar. Tanpa sedikitpun menunjukkan ekspresi. Namun, tatapan yang diberikannya pada bola mata (name) sangat dalam. Hingga ia bisa melihat pantulan dirinya sendiri di sana.

Nanami dan (name) berpelukan selama beberapa menit. Selanjutnya mereka memutuskan untuk bangun dari tempat tidur. (name) menuju dapur mempersiapkan sarapan. Sedangkan Nanami memilih untuk mandi terlebih dahulu. Sejak menjalin hubungan, rutinitas Nanami berubah. Biasanya ia akan pergi ke toko roti langganannya guna membeli beberapa potong roti untuk sarapan. Namun sekarang sudah ada (name) yang memasak untuknya.

Setelah menghabiskan sarapan dan bersiap. Mereka memutuskan untuk pergi berkencan. Sebab hari ini keduanya libur. Sejak tiga tahun lalu, Nanami tidak lagi bekerja sebagai pegawai kantoran. Sekarang ia kembali bekerja sebagai Shaman Jujutsu. Karena dia mengganggap pekerjaan Shaman sedikit kurang bodoh dari kehidupan normalnya. Meski menjalin hubungan dengan putri atasannya, bukan berarti kehidupan Nanami yang dulu menjadi lebih baik. Terlebih lagi ia merasa tidak dihargai dalam pekerjaannya yang dulu.

(name) sudah tahu mengenai Shaman dan kutukan. Sebab sehari sebelum Nanami mengungkapkan perasaannya saat tiga tahun yang lalu, Nanami memberitahunya perihal dunia dan kehidupan lain yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan sedikitpun oleh wanita itu. Namun (name) tetap mendukung pilihan Nanami untuk kembali masuk ke dalam permasalahan dunia Jujutsu.

Setelah menghabiskan sekitar 2 jam untuk berkencan. Keduanya sepakat membeli beberapa roti untuk makan siang di toko langganan. Dulu Nanami sering sekali membeli roti di toko tersebut. Nanami mulai membawa (name) ke sana saat kencan pertama mereka. Sejak saat itu pula keduanya selalu bersama mengunjungi toko roti yang berada di pinggir Kota Tokyo.

Lonceng berbunyi ketika Nanami membuka pintu. Seorang gadis yang merupakan pemilik tempat itu menyapa ramah. Setelah memilih roti yang diinginkan, mereka berdua berjalan menuju kasir. Pemilik toko itu mengajak (name) berbincang kecil. Sebab Pemilik toko mengingat wajah kedua pasangan yang menjadi pembeli tetap di sana.

Setelahnya, pesanan dimasukkan ke dalam kantong plastik. "Terima kasih, semoga hari kalian menyenangkan."

⌨︎

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 04, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ִֶָ  ꜜ𝐋𝐄𝐓𝐓𝐄𝐑 : 呪術廻戦Where stories live. Discover now