10. Munyenyo

2K 243 60
                                    

⚠⚠ warning ... bakal banyak dialog nya hihi

Happy reading

🌸🌸🌸

Katanya rumah sakit itu bau obat jadi ga bakal ada yang betah lama-lama kalau dirawat, tapi itu semua tidak terjadi kepada anak yang satu ini.

Kamar rawatnya kan VVIP jadi ga ada yang namanya bau obat, ditambah humifier yang berguna melembabkan udara.

Dan kamar rawatnya ini khusus untuk Ni-ki seorang, abah Shiyuk yang membelikannya. Mantep ga tu. Serasa dirumah jadinya. Fasilitasnya juga banyak, ada tv, ada kulkas mini, ps, sofa, ada wifinya lagi, dan pastinya kamar mandi. Kamar ini juga menghadap langsung ke taman rumah sakit, jadi kalau Ni-ki jenuh ia bakal melihat keluar jendela.

Berhubung hari ini adalah hari sekolah dan bekerja jadi Ni-ki ditinggal sendiri, tapi Jin kata akan pulang lebih awal.

"Mau main ..."

Anak itu membuka paksa masker oksigennya lalu duduk, kepalanya menoleh kesegala arah mencari sesuatu.

"Ih kok jauh si kursi rodanya," kesal Ni-ki saat melihat kursi rodanya yang berada dipojok dekat sofa. Tatapannya beralih kepada tangan kirinya yang diinfus.

Anak itu berdecak jengkel melihat tulisan diperbannya.

Jangan dicabut infusnya
Anak nakal Kim Nikehh!

Ini pasti ulah si dokter sipit bibir tebal itu. Ngajak ribut emang tu dokter gadungan, ingin rasanya Ni-ki ganti dokter tapi dia juga udah nganggap dokter itu sebagai kakak nya juga.

"Bodo amat lah."

Ni-ki mencari sesuatu di dalam laci nakas, ia tersenyum saat mendapatkan gunting. Kalau kalian kira Ni-ki bakal cabut paksa trus berdarah-darah, kalian salah besar.

Ini bukan sinetron, Ni-ki punya otak jenius jadi dia punya cara tersendiri yaitu dengan menggunting selang infusnya dan tetap membiarkan jarum menancab di punggung tangannya, biar dibuka sama dokter gadungannya itu.

Setelah selesai mengunting ia berjalan pelan kearah rodanya, karna kakinya masih lemas jadi sesekali berhenti sejenak. 10 menit kemudian ia berhasil duduk dengan tenang, kursi roda nya ini elektronik jadi ga perlu didorong rodanya.

 10 menit kemudian ia berhasil duduk dengan tenang, kursi roda nya ini elektronik jadi ga perlu didorong rodanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tujuannya sekarang adalah taman dibawah sana, tangan kanannya mendorong tuas agar rodanya berjalan.

"Siang Ni-ki."

"Siang juga paman perawat."

"Loh Ni-ki? Kok udah keluar aja, bukannya kamu drop?"

Sweet FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang