The Beginning of Everything

357 59 18
                                    

"Jun?"

Gue menjauhkan handphone gue, memastikan kalo benda tipis berwarna rose gold itu masih connect sama wifi gedung utama.

"Jun? Kok diem aja? Jawab ih, jangan kacangin gue, gue bukan martabak!"

Lagi, tak ada balasan dari seberang sana. Gue kembali menatap layar handphone gue yang... Aduh, buat gue jadi prihatin dan ngerasa nyes disaat yang bersamaan selama beberapa saat sebelum gue memutuskan untuk mengakhiri panggilan ini.

"Dejun kayaknya udah balik."

"Hah?" Gue melongo, menatap sang pemilik suara yang tiba-tiba berdiri di sebelah gue. "Serius?"

Namanya Hendery Wong, atau yang lebih akrab dipanggil Aheng sama temen-temennya. Tapi gue sendiri prefer panggil Dery, karena tiap denger 'Aheng', gue jadi inget sama engko-engko yang punya toko kelontong langganan Mama gue di pasar.

Cowok itu menaikkan kedua alisnya. "Kelas sorenya dibatalin gara-gara istri dosennya ngelahirin, jadi dia balik."

"Hah..." Gue masih gak percaya. "Kok dia gak bilang sama gue sih..."

"Gak sempet kayaknya." Dery kini menatap gue. "Lu pulang nebeng Dejun kan hari ini?"

"Kok lo tau?"

"Kemaren pas lu telpon Dejun, gua lagi sama dia." Dery tersenyum manis sampai lesung pipinya terlihat jelas. "Dah, yuk balik."

"Eh? Oke oke."

Gue berjalan mengikuti Dery sampai ke parkiran. Setelah masuk ke dalam mobil HRV dengan warna merah punya Dery, gue baru nyadar satu hal.

"Der," panggil gue. "Kok lo parkirnya di parkiran fakultas gue? Ada kelas si gedung gue ya?"

"Hah?" Dery menaikkan sebelah alisnya. "Gak ada. Parkiran fakultas gua penuh makanya gua parkir di sini aja. Lagian jarak dari fakultas lu ke fakultas gua juga gak gitu jauh."

Gue cuma mengangguk-angguk sambil memakai seatbelt. Dery di sebelah gue sibuk menyalakan mesin mobil.

Hmm, kalo gue inget-inget, ini pertama kalinya gue pulang berdua kayak gini selama kenal sama Dery. Sebelumnya gue sama Dery udah sering pulang bareng, tapi pasti ada Dejun atau gak Lucas.

"Rumah lu yang deket rumahnya Mark bukan? Mark Lee Ilkom 2017?"

"Iya, deket," jawab gue. "Cuma kalo Mark di blok A, kalo gue di blok C."

"Oke kalo gitu." Dery menyisir rambutnya ke belakang dengan tangan kanannya, lalu menoleh ke arah gue dan tersenyum. "Mau makan dulu gak?"

"Hah?" Gue sedikit kaget dengan pertanyaan Dery. "Boleh-boleh aja. Lo belom makan?"

"Belom. Lu?"

"Sama."

"Ya udah, nanti mampir makan dulu," kata Dery kemudian mulai menjalankan mobilnya. "Mau makan di tempat biasa atau mau coba tempat lain?"

"Terserah lo, gue ngikut aja."

Dery membalas dengan senyuman. Gue menatap cowok yang lagi sibuk dengan jalanan di depannya itu selama beberapa saat. Entah kenapa, gue merasa kalo Dery hari ini beda banget dengan Dery yang biasa gue liat.

Atau jangan-jangan, Dery biasanya juga kayak gini, tapi gue gak terlalu pay attention ke dia karena gue sibuk dengan Lucas yang adalah crush gue dari dua semester yang lalu?

Entahlah, gue gak tau. Tapi yang jelas, ada satu hal yang baru gue sadari hari ini.

Hendery Wong ternyata ganteng juga.








Starring:

Hendery Wong

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hendery Wong

© 2021.

Love to LostWhere stories live. Discover now