27. Perkara Kecoa

36 7 0
                                    

Ragya POV

Jam di ruang tamu menunjukkan waktu pukul 17.00. Gue langsung lari ke kamar buat ngambil wudhu dan habis itu shalat ashar. Hampir aja gue enggak shalat ashar. Selesai shalat ashar, gue langsung mandi.

Setelah selesai mandi sama ganti baju, gue rebahan di kasur sambil main game di handphone.

BRAKK

"HAI RAGYA!" sapa kak Yeri sambil mendobrak pintu kamar gue.

DUKK

"Adehhh." Handphone yang gue pegang jatuh tepat di muka. Hidung gue jadi sakit karena kejatuhan handphone. Gue langsung menoleh ke pintu kamar.

"He? Kok ada Kak Yeri?" tanya gue.

"Ada gue juga dungs." Tiba-tiba kak Mira berdiri di sebelah kak Yeri. Kedua kakak kosan 14 Hari tiba-tiba lagi berdiri di pintu kamar gue.

"Eeehhh? Kok kak Yeri sama kak Mira ada di sini?" tanya gue yang sedikit kaget sama kehadiran mereka berdua yang tiba-tiba itu.

"Kita berdua mau pergi bareng sama Reska," jawab kak Yeri.

"Lo mau ikut?" tanya kak Mira.

"Pass, gue mager dan udah di posisi wuenak. Jadinya males buat keluar dari kamar atau kosan," jawab gue.

"Biasa lah," kata kak Yeri.

"Kalau gitu, kita mau pergi dulu." Kak Mira dan kak Yeira meninggalkan kamar gue. Gue sedikit kesel karena pintunya enggak ditutup lagi. Gue terpaksa bangun dan nutup pintu kamar.

"KALAU HABIS MAMPIR KAMAR ORANG, PINTUNYA TOLONG DITUTUP KEK!" teriak gue sebelum menutup pintu kamar.

"Mager banget kalau ada orang yang habis mampir ke kamar gue, tapi pas balik pintunya malah enggak ditutup lagi," gerutu gue sambil balik rebahan di kasur.

TOK TOK TOK

"Siapa?" tanya gue.

"Mira," jawab kak Mira.

Kak Mira ngebuka pintu kamar. Dia berdiri di depan pintu kamar gue.

"Loh? belum berangkat?" tanya gue.

"Belum, lo mau gue bawain apa?" tanya kak Mira.

"Jajan dungs," jawab gue.

Gue nyebutin jajanan yang gue mau. Kak Mira cuman bisa menghela napas dengerin gue yang minta banyak jajan.

"Ngelunjak ni anak," kata kak Mira.

"Ya enggak apa dong," jawab gue sambil nyengir.

"Oke, oke, nanti gue bawain," kata kak Mira.

"Thanks kak Mira. Oh, sama satu lagi, tolong pintunya di--" Waktu gue liat lagi ke pintu kamar, kak Mira udah enggak ada dan dia ninggalin kamar gue tanpa nutup pintu kamar lagi.

"Astaghfirullah." Gue langsung bangkit lagi buat nutup pintu kamar.

"Padahal cuman nutup pintu doang, tapi malah enggak ditutup," gerutu gue sambil menjatuhkan diri di kasur.

Gue lanjut main handphone sampai adzan maghrib berkumandang. Gue langsung ke kamar mandi buat wudhu dan setelah itu shalat maghrib. Selesai shalat maghrib, gue memutuskan buat main handphone di ruang tamu.

Sambil turun tangga, gue liat kalau ruang tamu masih sepi. Kayaknya kak Yeira, kak Citra sama kak Laras lagi di kamarnya masing-masing. Gue langsung menjatuhkan diri di sofa dan lanjut main handphone.

Kosan DiversoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang