Semalam kau menangis di kamarmu
Mengapa? Siapa yang mematahkanmu?
Apa yang membuatmu membisu?
Atau pundakmu sedang terasa lesu?Isak tangismu itu membuatku gelebah
Siapa lagi yang membuatmu patah?
Apa bisa kuobati dengan obat merah?
Kau buang kemana tawamu yang rekah?Daksamu yang kokoh kini rapuh
Bening matamu kini menjadi keruh
Lukamu yang mati kini kembali tumbuh
Ayo kemari, tubuhmu 'kan kurengkuhSeberapa banyak luka-lukamu?
Seberapa bengkak mata sayumu itu?
Seberapa banyak pikiran di kepalamu?
Ayo kemari, 'kan kudengar ceritamuSeberapa keras kau mencoba bangkit?
Seberapa lama kau menahan sakit?
Seberapa keras jiwamu menjerit?
Ayo kemari, 'kan kuobati lukamu yang pahit.Kamus diksi :
>Lesu : lelah
>Gelebah : sedih (gelisah)
>Rekah : pecah dan memanjang
>Daksa : tubuh
>Rengkuh : peluk.👑👑👑
Ini bukan perihal rasaku, tapi perihal kau yang tetap tertawa padahal hatimu tertikam lara, kau yang tetap tersenyum rekah padahal setiap malam matamu basah. Hope u like it and enjoy!💛
Kali ini tak kupaksa memberikan vote and comment, terimakasih sudah membaca❤️
YOU ARE READING
Rapuh
Poetry{SEBELUM MEMBACA FOLLOW DULU}✓ Aku tidak pandai dalam menggambarkan perasaan. Aku hanya membiarkan penaku menari di atas selembar kertas untuk menorehkan setiap goresan perasaan. Dan ada yang tersurat saat aku dan kamu hanya tersirat.