👬🏻 Best Friend? [JeongKyu]

1.7K 149 32
                                    

𝔻𝕆ℕ'𝕋 𝕃𝕀𝕂𝔼 𝔻𝕆ℕ'𝕋 ℝ𝔼𝔸𝔻
ⓃⓄ ⓅⓁⒶⒼⒾⒶⓉ‼️

🐺🐨

"Wu."

Dahi Jeongwoo mengerut ketika mendengar seruan pelan dari sang sahabat. "Kenapa, hm?" tanyanya lembut.

"Aku pulang sendiri aja ya? Kamu kan masih ada latihan basket."

"No! Lo pulang bareng gue!" balas Jeongwoo tak ingin dibantah. Pemuda tampan itu tidak akan pernah membiarkan sahabatnya—Kim Junkyu—pulang sendirian lagi. Cukup sekali itu saja, yang mana mengakibatkan dirinya menjadi trauma dan menyesal.

Junkyu mendongak, menatap sang sahabat dengan wajah memelas andalannya. Puppy eyes no jutsu.

"Biar apa pasang muka begitu? Minta dicipok, hn?" goda Jeongwoo, sengaja.

Junkyu menggelengkan kepala kencang, tidak setuju akan ucapan tersebut. Pipinya yang gembil semakin menambah kesan gemas, ketika si pemuda manis melakukan hal itu. "Tapi pacar kamu nungguin, aku enggak enak sumpah! Please ya kali ini aja ...," mohonnya dengan nada melas. "Lagian aku juga enggak sendiri kok, tadi Kak Ji nawarin buat pulang bareng. Jadi aku nebeng dia aja ya, Wu?" katanya menambahkan.

Jeongwoo menajamkan telinganya, memastikan jika ia tidak salah mendengar. "Coba ulangin, lo mau bareng siapa?" balasnya dingin.

"Ba-bareng kak Jihoon, hehe ...."

Pemuda tampan itu seketika melotot, begitu rungunya mendengar jawaban jelas tersebut. Tiba-tiba saja merasa sangat marah dan tidak terima, ketika tahu jika Junkyu akan pulang bersama dengan Jihoon–si kakak kelas–yang Jeongwoo tahu diam-diam menyukai sahabat baiknya tersebut.

"Lo enggak boleh balik bareng dia! Pokoknya harus nungguin gue! Tetep pulang sama gue. Enggak ada penolakan!" serunya tegas. Jeongwoo hanya akan menggunakan aku-kamu jika Junkyu sedang dalam mode menurut atau patuh padanya.

"Pake Kak harusnya, Wu. Dia kan lebih tua dari kamu."

Tatapan pemuda tampan itu menajam. "Kenapa? Lo keberatan?" balasnya sinis.

Junkyu menunduk seraya menggelengkan kepala, kemudian bergegas mengambil ponselnya dan mulai mengetik sesuatu.

Selesai dengan kegiatannya, pemuda manis itu lantas mendongak, lalu menunjukkan ponselnya ke hadapan Jeongwoo. "Aku udah ngabarin Kak Ji kalo enggak jadi bareng."

Jeongwoo menyeringai, puas ketika melihat sang sahabat patuh pada ucapannya.

"Trus pacar kamu gimana? Masa iya, kita bonceng tiga sih??" ucap Junkyu sembari memiringkan kepala dan menggigit bibir bawahnya pelan.

"Fuck!" batin Jeongwoo gemas. Tak lama setelahnya, pemuda tampan itu langsung menarik tangan si pemuda manis dengan terburu-buru menuju toilet. Memastikan keadaan toilet, yang entah kebetulan atau tidak, tengah dalam kondisi sepi.

Kemudian, dengan cepat membawa masuk tubuh berisi Junkyu ke dalam salah satu bilik, lantas segera diciumnya rakus bibir mungil sang sahabat.

"Mphhh ... mnhh ... nnh ...."

Mendengar desahan merdu tersebut, membuat Jeongwoo semakin bersemangat melumat serta menggigit kecil bibir mungil yang telah menjadi candunya itu. Bahkan, menekan dengan kuat kepala sang pemuda manis untuk lebih memperdalam ciuman keduanya.

"Shhh uhh ... dah ... Wu~"

"Nghh ... s-stop!"

Hαrтα Kαrυɴ [✓]Where stories live. Discover now