Hanya satu kata maaf, sisanya terserah padamu.
~
Sammy
Sammy POV
Selama perjalanan pulang Badrun hanya diam, aku tau dia marah padaku, walau dia duduk di sampingku selama perjalanan tapi tak ada suara yang keluar dari mulutnya, ke cewe marahnya.
Kami semua sampai di sekolah, sore tentunya, tapi tak apa asal semua mendapat hasil yang luar biasa.
"Drun lu masih marah sama gue?" Tanyaku ketika kita di parkiran.
"Udah ayo pulang, gue udah cape"
Aku mendengus pasrah, biara nanti di rumah aja deh di ceritain.
Aku menaiki motor dengan pasrah, dan dia hanya diam.
Saat kami di jalan pulang, tak di duga ternyata vino tengah membantu orang menyebrang seperti biasa.
Bisa gawat kalo aku sedang di bonceng Badrun, dia kan taunya Badrun kang bully.
"Stop stop drun, ada vino"
Ckiit..
"Terus gimana?"
"Gue turun aja deh, lu tunggu setelah agak jauh, yang penting dia ga liat gue di bonceng sama lu, bisa gagal entar rencana kita"
"Yaudah deh, gue duluan ya, cepet lu"
"Iya iya"
Dengan cepat aku melangkah berharal vino ga ngeh gue lewat, tak lupa kacamatanya.
Jaga-jaga kalo dia negor.
"Sam!" Teriak seseorang, nafasku tercekat.
"Lu pulang sendiri Sam?" Tanya vino yang berlari ke arahku.
"Hehe iya"
"Mau gue anterin ga?" Tawarnya.
"Ga usah, gue bisa pulang sendiri ko, lu bantuin aja lagi mereka, kasian"
"Oh yaudah deh, tapi lu beneran ga apa-apa pulang sendirian, jalan kaki lagi"
"Iya gue ga apa-apa ko"
"Yaudah gue balik lagi ya"
"Iya, eh jangan lupa nanti ke rumah anak-anak itu lagi ya"
"Ok siip"
Dia pun kembali berlari ke sebrang sana, untuk membantu orang lain lagi.
Dan aku segera mempercepat langkah kakiku, menuju Badrun yang menungguku.
Tanpa aba-aba aku naik lagi ke motornya.
"Buseeet gue kira malingl lu, ngomong dong kalo naik" sewot nya.
"Gue ngomong juga belum tentu lu jawab, marah lu kaya cewe drun"
Motor kembali melaju.
Sekitar 10 menit kami sampai, untungnya kami pulang sebelum jam kerja pulang, jadi tidak terlalu macet.
YOU ARE READING
My Different Girlfriend (END)
Teen FictionJatuh cinta pada seseorang yang berbeda memang cukup sulit, di saat orang lain menjauhinya aku malah melakukan kebalikannya, tapi mau bagaimana lagi, cinta membuatku aneh Saat aku berani jatuh cinta maka aku juga harus siap terluka, ikut merasakan a...
