5

286 27 1
                                    

Juyeon, Minho dan Sungchan sore ini mereka bertiga tengah menonton TV. Mereka menonton acara mancing mania bersama.

Sana saat ini tengah berada di butik dan belum pulang kerumah. Jadi ketiga anaknya memanfaatkan hal itu untuk menonton mancing mania sebentar sebelum Sana pulang kerumah.

Sebab jika Sana telah pulang, mama mereka pasti akan menceramahi mereka dengan berbagai kalimat jika mereka sore ini bukannya mandi atau bersihin rumah, malah enak-enakan nonton tv sampe malam.

Tak lama kemudian pintu rumah dibuka, menampilkan sosok laki-laki yang merangkap sebagai kepala keluarga dirumah itu. Juga sang mama yang juga baru saja pulang dari bandara habis menjemput suaminya.

Sungchan sibungsu yang peka, langsung matiin tv, ia takut kalau yang datang adalah mamanya.

"Hyung, udah cuci piring belum?" Tanya Sungchan kepada Juyeon

"Minho hyung udah kuras bak mandi dapur belum?" Tanya Sungchan kepada Minho.

Keduanya kompak menepuk jidat masing-masing dan menggeleng. Sungchan langsung sweatdrop.

"Mama udah pulang anjir hyunggggg" Panik Sungchan

"Mati gue" Minho segera melipir kekamar mandi dapur dengan tergesa.

Juga Juyeon berlari kedapur untuk mencuci piring.

Namun mereka terlambat. Sana sudah berdiri didepan tumpukan piring dengan muka ganasnya menatap Minho juga Juyeon dengan deathglarenya.

Juyeon dan Minho langsung ciut melihat tatapan mamanya itu.

Sedangkan Sungchan berteriak didepan pintu rumahnya membuat Juyeon dan Minho yang berada didapur itu berlari menuju adik bungsu mereka. Dan meninggalkan Sana yang saat ini ingin mencekek anaknya satu-satu.

"KENAPA CHAN!"

"LU KENAPA"

Juyeon dan Minho terdiam didepan pintu melihat sosok laki-laki yang sedang berdiri didepan Sungchan.

"PAPAAAAAAA" sambut Juyeon dan Minho bersamaan.

Mereka memeluk papa dan melupakan Sana yang tengah berjalan sambil membawa ikat pinggang miliknya kearah sikembar.

Minho yang peka melihat sang mama telah menjadi maleficent langsung menotice Juyeon dengan menyenggol kembarannya itu.

Juyeon yang paham pun segera melepas pelukannya dari Kento dan keduanya berdiri dibelakang Kento menyelamatkan diri dari amukan sang mama.

"Hey hey kenapa? Sana ada apa ini?" Kento bingung melihat kedua anak tampannya ini mati ketakutan dibelakangnya.

"Anak mu, Ken. Berikan padaku" Sahut Sana dingin.

"Huwaaaaaaaa paaapaaaaa tolooooong kami beneran lupa serius. Kami lupa cuci piring dan nguras bak mandi tadi karena keasyikan menonton mancing mania"

Teriak keduanya masih dengan bersembunyi dibelakang tubuh tegap sang papa.

"Sana tenang dulu. Juyeon dan Minho kan sudah jujur padamu. Kenapa gak maafin mereka aja? Jangan pukuli mereka, kasihan" Kento mengambil ikat pinggang yang ada ditangan Sana dan mengajak istrinya itu kedalam kamar untuk menenangkan istrinya itu.

Sedangkan Juyeon dan Minho menghembus nafas lega

"Hahh lega men" Juyeon mendudukkan disofa diikuti Minho dan Sungchan.

"Untung ada papa, kalau engga mungkin gue bisa mati ditangan mama" Minho merebahkan tubuhnya dan menjadikan paha Juyeon sebagai bantalnya.

"Lu sih bedua, pake acara lupa segala. Udah tau mama peranakan maleficent" Misuh Sungchan.

"KAMI LUPA LOH KAMPRET!" teriak keduanya kepada Sungchan. Sedangkan Sungchan segera menutupi kedua telinganya dari teriakan membahana kedua hyungnya ini.

"Iya iya elah, maap"

Juyeon pun berdiri dan segera melangkahkan kaki ke arah dapur. Ia akan mencuci piring yang bertumpuk banyak itu sehingga mamanya tak akan marah lagi padanya.

Juyeon berdiri sedangkan Minho terjatuh karena ia menjadikan paha Juyeon sebagai bantalnya. Sehingga kepala Minho dengan mulus mendarat di atas lantai keramik yang beruntung dialasi karpet bulu yang lumayan tebal.

"Anjir Yeon, untung ada karpet tebel. Kalau engga sudah benjol ini kepala" Misuh Minho.

Sungchan pun membantu Minho berdiri dan mengantarkan hyungnya itu kekamar mandi yang berada didapur. Minho juga akan melakukan tugasnya yaitu menguras bak mandi yang ada disana.

Karena disana juga telah banyak terdapat jentik-jentik yang mana akan menjadi nyamuk kalau di biarkan lama-lama.

Sedangkan Sungchan ia kembali kedalam kamarnya. Ia akan membuat tugas yang baru ia ingat beberapa menit yang lalu. Tugas itu akan dikumpul besok pagi. Dan untung ia ingat disaat masih sore. Jadi Sungchan tidak perlu begadang untuk membuat tugas itu hingga malam nanti.

 Jadi Sungchan tidak perlu begadang untuk membuat tugas itu hingga malam nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tbc

[2] Lee Family | frère et sœurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang