07🥀

98 13 1
                                    

05.00

Savana bangun dari tidur nya seperti biasa dia akan melaksanakan kewajiban nya terlebih dahulu. Savana mengangkat kedua tangannya lalu memohon kepada Allah mencurahkan semua isi hatinya. Savana yakin Allah akan mengabulkan doa hambanya.

Setelah itu Savana mengaji terlebih dahulu sebelum mengerjakan pekerjaan rumahnya.

"Berisik banget sih lo! Gue mau tidur!" Bentak Safira masuk kedalam kamar Savana

"Astagfirullah, Safira kamu itu ngga boleh begitu. Sebaiknya kamu solat." Ujar Savana

"Heh anak haram! Lo ga usah sok-sokan jadi suci deh! Orang tua Lo aja melakukan hal bejat apa lagi anaknya!" Ujar Safira tersenyum miring.

Savana mengepalkan tangannya dibawah sana. Dia menahan emosi nya yang mulai membludak ingin keluar. Baik buruknya orang tua kandung nya dia adalah orang tua Savana! Tak boleh ada yang menghina nya! Siapapun itu!

"Dari mana kamu tau kalo orang tuaku melakukan hal bejat?" Tanya Savana

"Lo pikir deh, orang tua Lo itu ngebuang Lo karena apa? Kalo orang tua lo hamil tetapi sudah menikah mereka gak akan buang Lo! Lah ini? Lo kan dibuang sama mereka? Berarti orang tua Lo itu malu punya anak haram kek Lo!" Ujar Safira tajam.

Savana sudah kehabisan kesabarannya, dia hendak menampar safira tetapi ditahan oleh__

"Jangan kurang ajar kamu Savana!" Ujar Dian menahan tangan Savana yang hendak menampar Safira.

"Yang dikatakan sama Safira itu benar! Kenapa kamu menghindar dari kenyataan? Memang kenyataan nya gitu kok!" Ujar Dian membela safira.

Anak berbuat salah kok dibela!

Safira tersenyum puas! Perlu diingatkan lagi kebahagiaan Safira adalah menderitanya savana!

"Safira kamu siap-siap sekolah." Ujar Dian

"Dan kamu! Bereskan rumah terlebih dahulu!" Ujar Dian menunjuk Savana

Savana mengangguk lemah, air matanya menetes begitu saja.

"Ga usah banyak drama Savana! Cepat!" Ujar Dian lalu pergi meninggalkan Savana

Savana mulai mengerjakan pekerjaan rumahnya.

🕊️🕊️

Savana sudah menyelesaikan semuanya. Perutnya berbunyi sedari tadi, Savana belum makan dari kemarin. Savana mengambil nasi lalu kemeja makan untuk melihat lauk nya. Ternyata lauk sudah habis semua. Savana mengambil garam dan menaburkannya di nasi hangatnya. Bagi Savana itu enak!

Savana sudah selesai makan. Dia membawa piring-piring kotor itu dan mencucinya terlebih dahulu sebelum ia berangkat sekolah.

"Bu Savana berangkat ya." Ujar Savana menghampiri Dian yang ada diruang tamu.

"Sudah selesai?" Tanya Dian dingin.

"Udah Bu."

Dian tak menjawab.

"Savana pamit assalamu'alaikum." Ujar Savana.

Savana pergi untuk menuntut ilmu. Savana menyerngitkan dahinya, ada sebuah mobil di pekarangan rumahnya.

"Dev?" Heran Savana ketika melihat devvano keluar dari mobil.

"Ayo, ana kita berangkat bareng." Ujar Dev

savana [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang