[25] Pohon Jati

2.2K 435 129
                                    

'past'

Shinobu, Sanemi dan lainnya terkesiap, tidak menyangka kata-kata tersebut akan keluar dari mulut Mizu Bashira. "Hoo? Ada apa ini? Ketinggalan apa aku Tomioka!?" Seru Uzui.

"Siapa? Siapa orangnya? Apakah wanita?" Kata Mitsuri. Wajahnya bersemu merah.

"Bukan urusan Kalian."
Kata Giyuu sebelum lenyap begitu saja meninggalkan para Hashira.

"Cih! Apa yang dipikirkan Tomioka!? Membela iblis hanya karena Janji!?"
Geram Sanemi.

"Aku penasaran siapa orang yang dimaksud Tomioka-san." Timpal Mitsuri.

Sementara itu MC kita...

"Hah hah hah... Aduuuh  Lari-lari capek juga yak!?" ucap (y/n) terengah-engah habis berlari, ia bersandar di pohon mengistirahatkan tubuh.

"Tanjirou gak apa-apa kan? Giyuu belain mereka berdua kan? Aku ingin langsung ketempat Tanjirou tapi..." (Y/n) mempertimbangkan kondisinya, bagaimana Kalau ia ketahuan para Hashira?

"HALAH GASKEUN! NO NEKAD NO LIFE!!!" Sorak (y/n) menabrakkan dirinya ke---

DUAK!!

"Auuu!? Nabrak apaan gue!? Kok gak bisa teleport sih!? Aduh jidatku berdarah lagi!!!" Ringis (y/n) mengelap darah di jidatnya, rupanya ia menabrak pohon jati.

"Siapa yang naro pohon jati disini!? Naro kok gak tau tempat!" Astaghfirullah (y/n), kamu pinter kali nack!

"Pohon Sakuranya mana dah? Apa tidak ada pohon Sakura terdekat? Oh itu dia!! Yossshaa! I'm coming Tanjirou!!" Seru (y/n) menabrakkan dirinya ke pohon yang tepat.

Di tempat lain...

"Are? Zenitsu, kenapa tanganmu mengecil?" Tanya Tanjirou.

"Aah, ini semua karena racun iblis laba-laba. Aku hampir jadi laba-laba dan harus di jemur di bawah sinar matahari." Jawab Zenitsu mengangkat kedua tangannya yang mengecil. "Ah, Tanjirou, kau baik-baik saja?"

"Hm, aku baik. Selama Nezuko tidak terluka lagi.... Aku baik-baik saja." Jawab tanjirou berusaha tersenyum.

Tok tok tok!

Suara ketukan jendela mengalihkan perhatian Tanjirou dan Zenitsu, tanjirou membuka jendela dan...

GUBRAK!

"Tanjirou! Aku merindukanmu!"
Seru (y/n) melompat kedalam memeluk Tanjirou hingga terjungkal ke belakang.

"(Y/n)-san!?"

"Hmmmm! Aku merindukanmu Tanjirou! Akhirnya setelah sekian lama aku bisa menemui mu secara langsung!" Kata (y/n)

"(Y/n)-san aku tidak bisa bernafas!"
Lirih tanjirou, ia tidak bisa bernafas karena dada (y/n) yang membenamkan wajahnya.

"Gyaaaaaaaaaah! Maafin aku Tanjirou! Tolong jangan mati!"

Zenitsu diam seribu bahasa melihat interaksi absurd kedua orang itu, biasanya ia akan sangat senang melihat wanita secantik (y/n), tapi...
Zenitsu bisa mendengar jeritan tertahan (y/n).

Inosuke pun sama, ia tidak ingin memikirkan apapun setelah semua yang terjadi, tapi ia bisa merasakan aura membunuh yang sangat kuat. Auranya sukses membuat Inosuke merinding.

"Bagaimana bisa nee-san ada di sini?"

"Hmm kenapa ya? Karena aku merindukan kalian berdua mungkin?" Jawab (y/n) terkekeh kecil duduk di tepi ranjang tanjirou.

"Ah!? Dahi Nee-san berdarah! Apa yang terjadi!?" Tanjirou menangkup wajah (y/n) memperhatikan dahi (y/n) yang masih berdarah.

"Ahaha, aku tidak apa-apa! Sungguh! Hanya kecelakaan kecil."

。*♡𝚃𝚎𝚊𝚌𝚑 𝙼𝚎 𝙷𝚘𝚠✧*。 [ᴋɴʏ x ʀᴇᴀᴅᴇʀ]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant