Ro-Co🔞

10.5K 568 60
                                    

Written by : 112saaaa
Thank you ya kak udah ikutan ^^ janlup vomment guys to vote this story💕
.
Nahyuck Space🐰🐻
.
.

Gemerlap cahaya Kota Gangnam memang lebih terlihat saat malam menjelang. Neon bertuliskan nama tempat hiburan pun sudah tidak asing berjejer diantara bangunan yang menjulang tinggi. Tak terkecuali Ro-Co. Sekilas tampak depan, nuansa dark-classy-elegant pantas disematkan pada awal berkunjung.

Ro-Co memang hanyalah kedai kopi tengah malam, yang membuatnya spesial adalah service yang diberikan. Romantic Coffee, begitu pemiliknya memberi nama yang akhirnya dipersingkat menjadi Ro-Co. Kedai kopi yang terasa seperti kelab malam, yang dimana pengunjung diberi akses suatu ruangan agar kopi terasa lebih nikmat ketika diminum.

Ro-Co kedatangan banyak pengunjung malam ini, salah satunya pemuda tampan yang baru saja memasuki Ro-Co dengan setelan kaos hitam press-body dan celana jeans.

"Ruang 13 sudah disiapkan, Tuan Jaemin" Tanpa harus berkenalan, resepsionis sudah lebih dulu menegur dan memberikan kunci kamar pada Jaemin.

Dengan tergesa, kakinya melangkah menuju kamar 13. Hatinya sedang gundah, dan yang ia butuhkan saat ini adalah kafeinnya, penenangnya, sekaligus energinya.

Krieet.

Tidak ada yang spesial dari ruang 13, selain tempat tidur luas seperti kamar hotel dan juga kitchen bar di pojok kamar. Tapi dia ada disana, penenang Jaemin, sedang berdiri anggun menghadap Coffee Maker.

Segera, kunci mobil dan telepon genggam yang dia bawa diletakkan asal di samping tempat tidur. Ia bersemangat menuju kitchen bar dan mendekap seseorang yang tengah meracik kopi.

"Kamu bau," ujar dia yang terdekap.
Basa-basi yang benar-benar tidak bermutu. Tepat sebelum Jaemin beranjak menuju Ro-Co, 1 jam sudah ia habiskan untuk mandi.

Jaemin tidak menghiraukan perkataan lelaki manis itu. Ia membenamkan kepala pada ceruk leher pria manis dan menghirup dalam-dalam aroma vanilla yang menguar dari sana. Perlahan gundahnya hilang, samar terganti dengan aura kasih yang terpancar dari pria manis yang didekapnya.

"Selalu seperti ini, bahkan sudah beberapa tahun dan rasanya masih tetap sama," ujar Jaemin yang agak teredam.

"Belum selesai kubuat, Na" balas pria itu.

"Bukan, bukan kopimu. Tapi ini, pelukanmu. Rasanya masih sama damainya bahkan setelah kugunakan berkali-kali,"

Gombal.

Ya, pemanis yang Jaemin tambahkan di perkataannya memang sukses membuat rona merah muda menjalar di sepanjang garis senyum pria manis yang didekapnya. Dia tersipu kecil, kemudian tersentak ketika tangan lain ikut campur dalam acaranya membuat kopi.

"Kali ini tidak ada kopi," Jaemin segera mematikan Coffee Maker dan membalik tubuh yang lebih pendek darinya.

"Kali ini aku mau kamu, bukan kopi," Jaemin mengangkat tubuh pria itu keatas kursi di samping kitchen bar dan mencumbunya disana.

Lumatan lembut ia berikan, namun lidahnya belum serta merta mengikuti hanya bibirnya terlalu aktif menyesap candu pada bibir ranum itu. Tangan kiri Jaemin menelusup merapatkan pinggang ramping itu pada tubuhnya, sementara tangan kanannya ia gunakan untuk membelai kepala terlapisi surai berwarna coklat gelap.

Tangan lentiknya memukul halus di permukaan dada bidang Jaemin pertanda nafasnya di batas limit. Jaemin memberi kecupan singkat setelahnya, ia menangkup rahang halus pria manis dan beralih mendekatkannya pada dada. Pria itu kembali ia dekap.

NAHYUCK SPACE🐰🐻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang