BAB 8.2

154 23 0
                                    

Saat BeiTang MinQian pulang ke rumah, dia sangat depresi.

Karena meskipun kedatangan si bocah Qin Su ternyata menambah semangat Su YuanHeng, namun BeiTang MinQian tidak pernah suka berinteraksi dengan orang asing, sangat sulit baginya membiasakan diri untuk melihat rumahnya yang nyaman dengan Su YuanHeng ini tiba-tiba disusupi oleh orang asing.

Saat Qin Su pertama kali melihat BeiTang MinQian, dia sempat kaget sampai waktu yang lama. Lalu terbata-bata, "Kamu...bukannya kamu model......model yang terkenal itu, Werner kan?"

Banyak anak perempuan di panti asuhan yang sangat mengidolakan Werner. Diam-diam mereka akan menyisihkan uang saku mereka yang jumlahnya menyedihkan itu lalu patungan untuk membeli majalah dimana foto Werner dipajang. Qin Su juga sangat suka......dengan bentuk tubuhnya. Sejak lama dia mengidolakan bentuk tubuh atletis seperti milik BeiTang MinQian.

"Kamu salah. Namaku BeiTang MinQian." sahut BeiTang MinQian mengelak dengan tenang.

Karakter BeiTang MinQian yang memancarkan aura kekuasaan serta dominasi memang selalu bisa meyakinkan orang, terutama anak muda se-naif Qin Su.

"Ohhh, ah...maaf. Kalau begitu aku akan memanggilmu BeiTang. Senang bertemu denganmu, Tuan BeiTang." Qin Su begitu gugup sampai suaranya terbata-bata.

Tapi dia benar-benar mirip dengannya...

Su YuanHeng lalu mengelus kepala Qin Su sambil berkata, "Panggil saja dia Kakak. Kakak BeiTang."

Qin Su kembali terkejut.

Panggil dia Kakak?

Apa-apaan. Orang kayak gini...dengan sikapnya yang arogan, harus aku panggil Kakak?

Sekali lihat saja semua orang tahu kalau BeiTang MinQian pasti bukan orang biasa. Dia memang terlahir dengan sosok yang bertemperamen superior dimana orang-orang akan tanpa sadar mengagumi dan memuja-mujanya. Ditambah lagi, si YuanHeng sudah mulai tersenyum waswas, BeiTang MinQian pun menyahuti, "Karena kamu memanggil YuanHeng dengan nama Kakak, jadi nggak apa-apa memanggilku Kakak juga."

Ya Tuhan! Dia sungguh tampan!

Qin Su mendadak pusing.

Kharisma supermodel kelas dunia memang bukan sesuatu hal yang bisa diterima anak kampung seperti dirinya.

Su YuanHeng melihat betapa kagumnya Qin Su pada BeiTang MinQian, hanya bisa menggelengkan kepala, "Aku akan masak makan malam."

BeiTang MinQian sontak menjawab, "Nggak perlu, aku saja!"

Su YuanHeng tetap bersikeras, "Nggak, biar aku saja."

"Kamu istirahat sana, aku saja yang masak!" BeiTang MinQian lebih bersikeras lagi sambil menggulung lengan kemejanya dan berjalan menuju dapur.

Su YuanHeng sangat cemas karena kemampuan memasak BeiTang MinQian tidak begitu bagus, namun dia tidak mau mengalah.

Qin Su akhirnya sadar dan menyaksikan sosok yang seperti malaikat ini sedang menggulung lengan kemejanya untuk bersiap-siap memasak.

Ya Tuhan, bagaimana bisa begini?! Ini semua terlalu mustahil untuk terjadi!!

Dia bergegas berlari ke dapur dan berteriak, "Biarkan aku, aku saja. Kalian bisa istirahat. Saya saja yang masak."

Su YuanHeng kaget, "Bagaimana mungkin kami menyuruhmu untuk masak?"

"Memang sudah seharusnya, sudah seharusnya aku membantu. Kakak Su, aku benar-benar minta maaf karena merepotkan Kakak dengan tinggal disini. Jadi sudah sepantasnya aku melakukan pekerjaan rumah seperti ini. Kakak Su, percayalah dengan kemampuan memasakku, oke? Cuma sebentar saja. Sana, Kakak tunggu diluar dengan Ka...ka...istirahatlah pokoknya."

Doa dalam TakdirWhere stories live. Discover now