Part 3

4K 291 70
                                    

Hello minna author balik lagi nih.
Maaf kalo ff author ini gak seseru yang lain.
Author berusaha yang terbaik demi kelangsungan ff ini.

18+ Pastinya
Dosa ditanggung reader

Ok, gak usah berlambatan. Cekidout.








Waktu menunjukan pukul 04.30 pagi, alarm di hp Yuuji pun telah berbunyi. Pria manis nan imut yang memiliki surai pink hitam ini pun mulai membuka matanya. Dan mengerjap-ngerjapkannya. Ketika dirinya akan mengambil posisi duduk dirasakannya bagian bawahnya begitu sakit. Dia lupa jika dirinya semalam di gauli oleh kakak-kakaknya, hanya karena dirinya memiliki pacar dan melakukan hubungan badan dengan sang kekasih. Memangnya itu salah? Setidaknya mereka saling mencintai.
Cairan bening tiba-tiba jatuh dari sudut mata pria manis yang memiliki tanda lahir di bawah kedua matanya itu. Dia mengingat kembali bagaimana kakak-kakaknya menggauli dirinya. Sungguh membuat dirinya hancur. Namun, nasih sudah jadi bubur. Yuuji pun berusaha bangkit meskipun seluruh badannya rasanya remuk. Dan berjalan dengan tertatih-tatih ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Sekitar 15 menit Yuuji membersihkan diri, akhirnya pria bersurai pink hitam itu keluar dari kamar mandi. Dengan handuk yang menggantung di pinggangnya, dia pun melewati didepan cermin yang ada di kamarnya. Dapat dilihatnya dengan jelas tubuhnya yang full dengan luka dan kissmark dari kakak-kakaknya dari leher hingga ke bagian perutnya. Lebih parah dari apa yang kekasihnya lakukan pada dirinya. Yuuji merasa jijik dengan tubuhnya. Sungguh-sungguh jijik. Air mata kini mengalir kembali di sudut mata Yuuji. Sekarang dia tidak bisa menunjukan dirinya pada kekasihnya. Dia benar-benar sudah tidak layak menjadi kekasih dari Okkotsu Yuuta, senpainya yang ramah, murah senyum lembuat dan penuh perhatian padanya bahkan mencintainya. Berbeda dengan kakak-kakaknya yang sama sekali tidak menyayanginya. Yuuji pun menangis sejadi-jadinya di kamarnya sendiri, tetapi dalam keadaan diam. Dia tidak mau membangunkan kakak-kakaknya. Setelah puas menangis, Yuuji pun segera berganti pakaian, yaitu dengan menggunakan pakaian sekolahnya. Karena Yuuji tidak mau ketinggalan pelajaran. Meskipun keadaannya seperti saat ini. Selesai berpakaian, dengan langkah tertatih-tatih. Yuuji pergi kearah dapur. Untuk menyiapkan sarapan untuk kakak-kakaknya. Yuuji mengambil epron (celemek) yang di gantung, di tempat gantungan pakaian. Lalu memakainya agar seragamnya tidak kotor jika terkena cipratan minyak atau apapun itu yang bisa mengotori seragamnya. Yuuji mengambil beberapa bahan makanan yang akan dimasaknya, lalu Yuuji pun mulai memotong-motong bahan makanan dan memasukan semua ke dalam wadah untuk di masak. Sambil menunggu makanan masak. Yuuji pun menghayal mengenai masa kecilnya ketika kedua orangtua yang membeli dirinya (yang saat ini sudah tiada), betapa bahagianya dia dahulu, dan kakak-kakaknya begitu sayang kepadanya. Air mata pun jatuh di sudut mata Yuuji ketika mengingat hal-hal indah itu.

Tanpa Yuuji sadari, Satoru terbangun karena haus pun datang ke dapur untuk minum. Namun, tujuannya berubah ketika dilihatnya budak mereka tengah memasak makanan untuk mereka. Satoru tersenyum, tapi bukan tersenyum bahagia melainkan tersenyum sinis. Sebuah ide terbesit di kepalanya. Dia pun mendekati sang pemuda bersurai pink dengan wajah manis itu. Langsung memeluk Yuuji dari belakang, Yuuji merasa dirinya dipeluk oleh seseorang pun terkejut. Dia pun menengok ke belakang. Betapa terkejutnya ternyata Satoru yang berada dibelakangnya tengah memeluk dirinya.

"Ah.. Satoru-sama."Ujar Yuuji dengan mata melotot, dia takut Satoru akan memukulnya lagi atau bahkan lebih parah dari itu.

"Ssshhh.. Diam kau j*lang, dan nikmatilah j*lang"Ujar Satoru ke telinga Yuuji

Kedua tangan Satoru langsung dimasukan diantara kemeja sekolah dan epron milik Yuuji, memainkan kedua nipple pink Yuuji yang masih terbalut kemeja, di pilin dan di cubit-cubitnya nipple pink Yuuji. Yuuji pun ingin memberontaj, tapi dingatnya apa yang dikatakan Megumi, mereka tak segan-segan menghancurkan orang yang dicintai Yuuji. Jadi, Yuuji hanya bisa menutup mulutnya agar tidak mengeluarkan desahan yang membuat Satoru semakin bernafsu untuk menyetubuhi dirinya. Dengan wajah memerah, Yuuji menahan dirinya menggunakan tangannya untuk menopang tubuhnya agar tidak terjatuh di lantai. Pilin,Cubit dan remas, itulah yang dilakukan oleh Satoru. Yuuji tetap berusaha menutup mulutnya agar tidak mengeluarkan suara desahan dari bibirnya. Satoru merasa kesal tidak mendengarkan Suara desahan Yuuji sedikit pun, jadi Satoru mengangkat kemeja Yuuji keatas, memperlihatkan nipple pink Yuuji yang menjadi candunya. Di remas, dipilin dan dicubitnya nipple pink Yuuji. Yuuji pun hanya bisa diam, sambil menahan desahan, Satoru pun berbisik ke telinganya.

Our SlaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang