terluka

2K 242 19
                                    


Halloooo kangeen gak niih



Jaehyun masih terus menatap ke arah Yoongie yang menghilang di balik pintu bercat putih tadi. Sesekali ia melihat jam mahalnya yang melekat di tangan kiri. Sudah 13 menit kesayangannya pergi dan belum kembali.

Ia sungguh takut terjadi sesuatu pada kesayangannya itu. Karena ia sudah tau bahwa keluarga Yoongie sangat membenci dan sering menyiksa Yoongienya.

Ingat saat ia meminta menyelidiki apa yang di lakukan Yoongie sebelum ke rumah sakit? Ya ia sudah tau sejak saat itu. Ia benar-benar marah dan merasa sangat ingin menguliti hidup-hidup keluarga Yoongie.

Dan sekarang ia merasa was-was jika saja keluarga Yoongie kembali melukai kesayangannya. Dan dengan perasaan kalut ia keluar dari mobil dengan tergesa dan memencet bel di depan rumah itu.

Ia masih bersikap sopan. Tidak ingin asal main masuk dan nantinya membuat Yoongienya tak nyaman karena ketidaksopannya. Walupun ia sedang di landa khawatir.

Tak sampai 2 menit seseorang membuka pintu putih itu dan terlihat seorang wanita yang terlihat sudah berumur.

" Maaf anda mencari siapa? " Tanya wanita itu -ibu tiri Yoongie, Minah- pada Jaehyun.

Jaehyun hanya menatap datar dan menjawab " saya mencari kekasih saya " balas Jaehyun dengan dingin.

Minah menatap bingung pada Jaehyun
" Ah kau kekasih putriku? " Tanya Minah dengan antusias. " Ah ayo silahkan masuk "

Jaehyun memasuki rumah mewah itu dengan mata mencari kesayangannya di sekeliling rumah itu.

Tak lama datang seorang pria dan wanita dari arah belakang " siapa ma? " Tanya joogae. Chaeyong yang ada di sebelah ayahnya menatap berbinar pada Jaehyun.

Sementara Jaehyun hanya terus menatap mereka datar. Ia tau bahwa merekalah yang sudah menyiksa Yoongienya selama ini. Ah mengingat Yoongie membuatnya semakin dilanda khawatir akan keadaan gadis mungil itu.

" Kekasihnya chaeyong " jawab Minah dengan semangat.

Jaehyun mengangkat sebelah alisnya chaeyong?. Siapa chaeyong?? Ia saja tidak kenal. Dan sekali lagi keluarga ini membuatnya jengkel.

" Astaga benarkah nak? " Tanya joogae pada chaeyong.

Chaeyong tidak memperdulikan pertanyaan ayahnya itu dan bergelayut manja di lengan kekar Jaehyun. " Jaehyun oppa kenapa kesini? Ingin menemuiku? "

Jaehyun mendorong tubuh chaeyong dengan kasar hingga ia terjatuh. Joogae dan Minah menatap terkejut pada putrinya dan segera membantu chaeyong berdiri.

" Jangan menyentuh ku dengan tangan kotor mu sialan! " Marah Jaehyun.

Joogae menatap marah pada Jaehyun.
" Hey kenapa kau kasar dengan kekasihmu? "

Jaehyun menatap muak pada keluarga ini dan berdecih " bukan dia kekasihku. Tapi LEE YOONBI " Ucap Jaehyun dengan menekankan nama Yoongie.

Mereka disana menatap Jaehyun tidak percaya. Dan memandang remeh pada Jaehyun. " Kau yakin dengan anak sialan itu? Hey bahkan putriku chaeyong lebih baik dari jalang sia- "

PRANK.

Jaehyun melempar guci yang ada di sebelahnya ka arah joogae dan tepat mengenai dinding di belakang joogae. Dan itu nyaris mengenai kepalanya.

" Brengsek apa yang kau lakukan!! " Teriak joogae marah.

" Jaga ucapanmu sialan! Yoongieku bahkan jauh 1juta kali lipat lebih baik dari putrimu itu! " Ucap Jaehyun dengan aura yang mengintimidasi.

" Sekarang katakan dimana Yoongieku "

Chaeyong menghalangi jalan Jaehyun yang berniat ke belakang. Tempat kamar Yoongie berada. " Tidak, kau tidak boleh membawa Yoongie. Apa yang sebenarnya yang kau lihat dari Yoongie huh? "

Jaehyun menatap chaeyong jengah dan mendorong kembali tubuh chaeyong. Ia menatap ke arah seorang perempuan tua dan bertanya " dimana kamar Yoongie? "

Wanita paruh baya itu menunjuk ke arah dimana joogae dan chaeyong keluar tadi. Dan entah kenapa perasaan Jaehyun jadi tidak enak.

Dengan langkah lebar ia berjalan ke arah kamar Yoongie dengan jantung yang berdetak dengan kencang.

Membuka dengan cepat pintu kamar itu dan sedetik kemudian seakan ia lupa bagaimana caranya bernafas. Dunianya runtuh seketika. Jantungnya berhenti berdetak karena tidak bisa bernafas selama beberapa detik. Matanya sudah memanas siap menumpahkan sesuatu.

Dengan kaki yang bergetar ia berjalan menuju belahan jiwanya yang sudah tergeletak mengenaskan di atas lantai. Darah yang terus mengalir dari kepala Yoongie membuat pertahanan Jaehyun runtuh. Air matanya menetes mengenai wajah cantik Yoongienya yang terlihat lebam dan banyak luka.

" S-sayang " bibir Jaehyun bergetar saat panggilan itu keluar dari mulutnya.

Membawa Yoongie pada gendongannya dan membawanya dengan cepat keluar. Sebelum itu dia melihat ke arah 3 orang keluarga yang masih berada di sana dengan sangat tajam. " Aku tidak akan pernah melepaskan kalian brengsek. Bahkan aku akan mengejar kalian ke neraka sekalipun "

Setelah itu ia membawa Yoongie ke mansion nya dan segera menelfon dokter kepercayaannya agar ke mansion nya dalam 5 menit.

Saat dirinya memasuki mansion hanya hawa mengintimidasi yang di keluarkannya. Berjalan dengan cepat ke arah kamar dirinya dan Yoongie.

Meletakkan tubuh mungil Yoongie di atas king size nya dengan hati-hati. Menggenggam tangan mungil itu dan
Mencium tangan itu beberapa kali sambil terus menatap wajah Yoongie yang dipenuhi darah.

" Jangan seperti ini sayangku " lirih Jaehyun mengusap rambut Yoongie dengan sayang. " Kau membuatku takut "

" A-aku mohon baby, dadaku sesak sekali hiks " isakan jaehyun keluar, ia tidak sanggup menanhannya lagi. Sungguh pemandangan di depannya kali ini adalah pemandangan paling menakutkan daripada ia menghadapi musuh diluar sana.

Tak lama kemudian dokter datang dan langsung mengobati luka Yoongie dengan hati-hati. Karena jika saja ia membuat kesalahan sekecil apapun, sudah pasti nyawanya akan melayang. Bahkan sekarang mata Jaehyun tak lepas barang sedetikpun dari dokter yang sedang mengobati Yoongienya.

" Bagaimana? " Tanya Jaehyun dengan wajah datar.

Dokter tersebut berdehem takut
" s-sepertinya tuan muda sering mengalami kekerasan. Terbukti dengan banyak bekas luka di tubuhnya. Dan juga lebam-lebam yang lama ataupun yang baru "

Jaehyun mengepalkan tangannya mendengar penjelasan dokter tentang kondisi Yoongie.

" Dan saya juga sudah mengobati luka yg berada di kepala tuan muda. itu tidak terlalu parah tapi sering-sering lah mengganti perban nya tuan "

" Hm. Keluar "

Dokter tersebut langsung keluar setelah membungkuk pada Jaehyun.

Jaehyun mendekati Yoongie yang berada di ranjangnya. Duduk di tepi ranjang menatap wajah gadis manis itu yang terlilit perban di kepalanya. Dan itu berhasil membuat emosi Jaehyun kembali naik.

" Sayang- " Jaehyun mengelus rambut Yoongie " tak apa hmm? Ayo bangun, jangan takut karena aku akan melindungimu. Aku tidak akan membiarkan ada segores luka pada dirimu cintaku "

Setelahnya tatapan Jaehyun kembali tajam. Tangannya masih menggenggam tangan mungil pujaan hati dan menciumi tangan itu dengan lembut.

mengeluarkan ponsel dari sakunya
Dan menelfon seseorang dengan tatapan tajam.

" Bakar! Bakar rumah itu beserta orang-orang di dalamnya. Bakar mereka hidup-hidup!! Buat mereka membusuk di neraka terdalam "






















Haiii maaf author gantung, lagi sibuk2 nya awal kuliah hehe

Jangan lupa vote yaa 💚💚

Obscurite -Where stories live. Discover now