05 - Isi Daya

4.2K 444 41
                                    

Happy Reading🖤

"Mau kemana lo?."

"Ihhh ngapain lo pulang, bikin sesek rumah aja."

"Gue aduin bunda lo ya."

"Siapa takut."

"BUNDAAAAAA KAK OCE NAKAL."

Roce mengusap telinganya dengan kesal mendengar teriakkan adiknya Jeno.

"Mending lo gak usah pulang ya, main aja sono sama Jaemin."

"Dih siapa lo nyuruh gue? btw lo mau kerumah bang Jep kak, tolong bangunin Jaemin ya kak?."

"Dih siapa lo nyuruh gue." sungut Roce meninggalkan Jeno yang menahan kesal..

"BUNDAAAA... awww bund sakit." ringis Jeno ketika telinganya ditarik bunda Yoona.

"Adek ya, mending gak usah pulang. Pulang-pulang bikin ribut aja, adek tuh makin ngeselin ketularan Jaemin."

"Iyaa bund, lepas sakit, aishhh."

"Makin lama kalian tuh kayak pasangan tau nggak." ucap bunda Yoona seraya melepaskan jewerannya.

"Yee, Jaeminnya aja yang suka nemplok sama adek."gumam Jeno.

"APA?."

♒️♒️

Roce merapikan rambut dan makeupnya setelah ia sampai didepan pintu rumah Jeffrey. Meskipun kekasihnya itu tetap cinta mati sama dia mau diapain aja, memperhatikan penampilan didepan cowok itu adalah point.

"Hai anak mama cantik banget, yuk masuk."

Roce tersenyum ketika mama Irene membuka pintu untuknya, padahal ia belum menekan bel rumah.

"Mama kok tau Oce didepan, Oce aja belum pencet bel lohh."

"Diluarkan ada sensor buat anggota keluarga sayang, jadi kalo salah satu anggota keluarga berkunjung gak perlu pencet bel, pasti langsung ada yang bukain."

Roce mengeryit.

"Tapikan Oce bukan anggota keluarga Angkasa ma."

"Jeffrey yang masukin data indentitas kamu. Lagiankan kamu bakal jadi bagian keluarga Angkasa, gak salah dong yang dilakuin Jeffrey."

Ucapan mama Irene membuat Roce merona, itu berarti ia sudah sangat-sangat diterima oleh keluarga Angkasa.

Mama Irene ikut tersenyum melihat calon menantu cantiknya itu tersenyum malu.

"Jeffrey masih tidur, gih kamu bangunin."

"Okay ma."

Roce berlari menaiki tangga rumah Jeffrey setelah pamitnya pada mama Irene, ditangga ia berpas-pasan dengan Jaemin yang menguap lebar.

"Ditutup dong Jaem kalo nguap."

"Eh kak Roce, kak Roce lihat aku deh." suruh Jaemin dengan senyum lebarnya.

Roce menautkan kedua alisnya.

"Kalo kakak sekarang gak liat kamu terus ngapain?."

"Bukan gitu, coba liat lagi deh."

"Kenapa sih?."

Jaemin mendengus kesal.

"Kak liat, Jaemin lebih rajinkan daripada bang Jepri."

"Hah?."

"Aduh lemot banget sih kak Roce, gini loh calonnya Jaemin yang masih dijaga bang Jepriii. Jaemin lebih pagikan bangunnya daripada bang Jepri, padahal ini hari Minggu. Jadi Jaemin jauh lebih baik dan pantas jadi kepala keluarga buat suami kak Roce." jelas Jaemin sambil menyugar rambutnya kebelakang.

BUCIN | JAEROSEDove le storie prendono vita. Scoprilo ora