Chapter 22 "Secret Mission"

310 37 10
                                    


"Kau apa?" tanya Kwang tak percaya,

"Aku mau datang ke konser Perth..." kata Mark,

"Mai..." sahutnya cepat,

"Ta mai ya? Hari itu aku tak ada jadwal shooting atau pekerjaan!" bujuknya,

"Tidak Mark... Ini adalah konser besar baginya, kita tak bisa mengambil resiko kehadiranmu disana akan menimbulkan gosip baru!" kata P'Kwang, "Kau tahu aturannya..."

"Aku hanya datang ke konsernya bukan mengumumkan hubungan kami..." kata Mark lagi,

"Kau tahu semua onscreen couple akan memamerkan pasangannya saat itu...

Dan jika sampai fans tahu kau datang, mereka akan menghubungkanmu dengan Perth!"

"Aku akan berhati-hati..." gumamnya,

"Mai dai! Phi tidak setuju!" putus wanita itu dengan tangan terlipat di depan dada, tanda keputusannya telah final.

Mark hanya bisa menghela napas frustasi mengingat percakapannya dan Kwang beberapa hari yang lalu. Konser itu hanya tinggal menghitung hari.

Dia bahkan sudah menerima tiket konser VIP dari Perth yang saat ini ada di laci meja belajarnya.

Mark melipat tangannya di atas meja dan menyembunyikan wajahnya disana.

"Kau nampak tidak bahagia Pheun..." sapa Blue yang langsung duduk di samping Mark tanpa permisi,

"Aku memang tidak bahagia..." gumamnya,

"Ada apa lagi?" tanya Blue sembari mengusak rambut Mark,

"P'Kwang tidak mengijinkanku datang ke konser Perth..." adunya sembari mengintip Blue yang nampak fresh pagi itu,

"Aw... Ta mai ya?"

"Itulah... Aku tak paham! Aku bahkan bisa datang sebagai teman kan?" sahutnya tak terima, "Tapi dia tidak mengijinkanku..."

"Kau bisa datang tanpa ijin... Bukan yang pertama juga..." usulnya dengan cengiran di wajah, dia tahu pasti, Mark bukan sepenuhnya anak yang patuh,

"Tapi aku akan kena masalah keesokan harinya..." keluh Mark lagi.

Dia memang masih dalam pengawasan dari manajemennya akibat keterlibatannya dalam demonstrasi tempo hari.

Blue menatap sahabatnya penuh simpati. Berkencan diam-diam tak pernah jadi perkara mudah. Terlebih bagi Perth yang sedang menanjak karirnya. Tentu banyak pertimbangan yang harus dibuat.

"Padahal aku juga mau menemuinya sambil membawa karangan bunga, walau aku tahu itu tak mungkin..." keluhnya lagi, "Aku kangen Perth..."

Blue hanya bisa menghela napas panjang perlahan melihat keadaan Mark.

'Mungkin aku bisa melakukan sesuatu untuknya...' batin Blue.

***

Apa menurutmu kau bisa melakukannya? Dia nampak sangat tidak bersemangat karena hal itu...

Aku tahu project itu sangat penting baginya... Aku tak tahu kalau proposalnya ditolak.

Tidak banyak hal menyenangkan terjadi untuknya beberapa saat ini. Kukira kau bisa membantu menghiburnya.

Aku akan melakukan apapun sebisaku untuk menyenangkannya Phi. Apa kau ada ide? Ada sesuatu yang diinginkannya?

Kau!

Huh?

Dia mau kau. Dia sangat merindukanmu... Kalian sangat sibuk akhir-akhir ini kan? Waktu bersama akan menyenangkan baginya...

TAKING CHANCES (COMPLETED)Where stories live. Discover now