Prolog

695 67 5
                                    

~Happy Reading~

Pemuda lelaki tengah terburu-buru mencari tempat persembunyian.

"Kak ada apa?" Tanya lelaki yang lebih kecil darinya dengan tahun kelahiran terpaut jauh.

Ia menyamakan tingginya dengan anak itu yang sepertinya dia adalah adiknya, "kau tau bermain petak umpet?"

Bocah itu mengangguk cepat.

Lelaki tersebut menggendongnya dan membawanya menuju lemari, ia memasukan dia ke dalam sana.

"Asahi, dengarkan kakak" sang kakak menangkup wajah bocah lelaki itu yang mempunyai nama Asahi.

"Jangan sesekali keluar dari tempat ini sebelum mendapat perintah dari kakak, mengerti? Kau harus diam jangan bersuara! Jangan menangis!"

Cup

Kening mulus milik Asahi mendapat kecupan hangat dari sang kakak sebelum pintu lemari tertutup perlahan. Meski tertutup, Asahi masih bisa melihat keadaan lewat celah dari lubang kunci. Bahkan nampak jelas bahwa sang kakak pergi kearah kamar mandi guna bersembunyi disana.

Brak

Pintu rumah yang terbuka dengan paksa membuatnya sedikit terperanjat kaget.

"Yoshi bajingan! Keluar kau!" Dua pria bertubuh besar memasuki rumah mereka dan mengobrak-abrik semua barang yang tertata rapi.

Pintu kamar mandi terbuka.

"Disini kau rupanya ulat kecil" salah satu lelaki menjambak rambut kakak dari Asahi.

"Bagaimana caramu membayar semuanya, hm?"

"A-a-aku akan melakukan semuanya untukmu, a-apapun itu! Sambil perlahan mengumpulkan uang ... K-kumohon lepaskan aku"

"Tapi aku ingin satu" ia berbisik membuat bulu kuduk pemuda ini meremang.

"Nyawamu"

-Alexithymia-

Alexithymia✓Where stories live. Discover now