22. Penangkapan Jisung

2.1K 203 24
                                    

Double up, guys👀

****

"Preman itu anak buah suruhan lo 'kan?"

"Iya, dan gue minta maaf karena mereka udah nyakitin lo."

Renjun langsung menggebrak meja di hadapan saudara sepupunya itu. "Bukan itu yang gue permasalahin! Masalahnya ada pada Jaemin! Lo udah janji buat gak nyakitin dia, dan tadi lo hampir buat dia celaka!"

"Tapi Jaemin gapapa, 'kan?" tanyanya.

"Untuk sekarang dia baik-baik aja. Gatau kedepannya. Gue ingetin sekali lagi, kalo lo mau balas dendam atas kematian Tante Jung, jangan libatin Jaemin!"

"Kalo gitu, kenapa gak lo jauhin Jaemin dari Jeno?" ujarnya memberi saran dengan menyunggingkan senyuman.

Renjun sedikit memiringkan kepalanya. "Caranya?"

"Buat Jaemin jatuh cinta sama lo!"

—oOo—

Pagi-pagi sekali Jaemin bermaksud pulang ke rumah untuk mengantarkan makanan Jisung.

"Jen, aku pulang dulu, ya," ujarnya. "Kata dokter, hari ini kamu sudah boleh pulang. Nanti pulang sekolah aku bantuin kamu beres-beres."

Jeno tersenyum. "Iya. Hati-hati di jalan."

Jaemin berpikir, mungkin saja jam segini Jisung masih tidur. Tetapi pikirannya salah. Jaemin tidak mendapati Jisung di manapun.

BRAK!

Terdengar pintu dibuka dengan kasar menampakan Jisung yang tengah meneteng banyak belanjaan.

"Oy, Na! Sini cepetan!"

Mendengar itu Jaemin langsung berlari ke arah Jisung sebelum ia murka. Jaemin terkejut karena Jisung tiba-tiba menepuk pundaknya. Ada perasaan takut, tapi ia tetap berpikir positif.

"Mulai sekarang, lo gak perlu kerja, Na! Gue bisa hidupin lo, bayarin semua kebutuhan lo!"

Jaemin mengerutkan kening. "Kamu kerja, Na?" tanya Jaemin.

Jisung mengangguk, lantas meletakan uang gepokan di atas meja. Jika dihitung mungkin jumlahnya sekitar lima juta. Jaemin melotot melihat uang yang begitu banyak dari tangan Jisung.

Jaemin tahu, selama ini Jisung hanya tahu main dan menghabiskan uang. Melihat Jisung kali ini menghasilkan uang, rasanya ... mencurigakan.

"Na, dari mana kamu dapat uang ini–dan juga badang-barang ini—"

"Ssst!" Jisung langsung memangkas perkataan Jaemin dengan meletakan air telunjuknya di bibir Jaemin. "Gue kerja jadi tukang antar paket.

"T–tapi ... kenapa sebanyak ini?"

"Gue juga gatau. Gue baru kerja sekali tapu bayarannya gede banget. Sepuluh juta, coba lo bayangin! Lumayan banget, 'kan?"

Jisung menceritakannya dengan antusias. Tetapi, Jaemin berbeda. Ia langsung berdiri dengan tatapan serius.

"Na ... sebenarnya paket apa yang kamu antar?"

Jisung mengangkat kedua bahunya. "Gue bilang gatau–tapi yaudahlah! Yang penting gue kerja, gak nyuri!"

Jisung mengambil uang yang tadi di meja lantas meraih tangan Jaemin dan memberikan uang tersebut.

About J [NOMIN] END✔Where stories live. Discover now