0.6 [Engaged?]

4.3K 528 16
                                    

Unknow Number
|Selamat siang Han Jisung, saya tau tuan muda Hyunjin bersama dengan anda, segera bawa dia ke taman di dekat rumahmu dan sebagai imbalannya saya akan memberikan 100 kupon makan gratis di restoran bintang 5.

...

Hyunjin terus meronta ronta saat kuas kuas lembut itu hendak menyentuh wajahnya.

Yeji menghela nafas, ia sudah lelah meriasi wajah Hyunjin yang selalu menolak untuk di riasi, pantulan cermin di depannya memperlihatkan dirinya yang tengah berdiri sudah cantik dengan gaun kini sedikit berkeringat, sedangkan di bawahnya ada Hyunjin yang mengenakan pakaian rapi

"Hyunjin, diem dong, ini riasannya kemana mana, nanti muka kamu kayak topeng monyet" Yeji mengambil tisu untuk membersihkan mata Hyunjin yang terkena pemerah pipi.

"Hyunjin gak mau kak" Hyunjin mencoba mengambil simpaati Yeji dengan memasang wajah memelas, membuat Yeji terpaksa memalingkan wajahnya, sungguh, Yeji itu sangat lemah hanya karena tatapan itu.

"Maaf Hyunjin, tapi kakak gak bisa bantu kamu, kamu tau kan Papa gimana?"

"Tolong Hyunjin, kali ini nurut sama ayah, Hyunjin percaya kan sama ayah?" Hyunjin menunduk, kakaknya benar, walaupun ayah mereka itu sering berbut seenaknya, tapi beliau selalu punya alasan dalam melakukan setiap keputusan.

Senyum Yeji mengembang kala anggukan ia dapatkan. Dengan semangat ia kembali memoleskan beberapa make up kewajah sang adik, tapi beda nya kali ini Hyunjin menurut kala benda benda asing itu melapisi kulit wajahnya.

"Tuh kan, adik kakak jadi cantik banget" Hyunjin terdiam, memandang pantulan wajahnya, mata tajam dan bibir tebal itu, mirip sekali dengan....

"Hyunjin? Kau baik baik saja? Wajahmu sedikit pucat" Yeji menyadari perubahan ekspresi Hyunjin yang menjadi sedikit sayu walau make up dapat menutupinya, tapi insting persaudaraannya mampu merasakan apa yang adiknya itu rasakan.

"Iya, hanya sedikit mengantuk" alibi Hyunjin.

...

Hyunjin pasang wajah datarnya saat sudah duduk di kursi meja makan restoran -tepatnya setelah acara pertunangan berlangsung- di depan....

Siapa nama nya?

Hyunjin jadi lupa:(

Intinya dia sedang duduk berhadapan dengan tunangannya -ralat, mungkin 'sugar daddy' lebih cocok, karena mungkin umur mereka sudah berjarak agak jauh? Itu pemikiran Hyunjin melihat pria di sampingnya dengan setelan jas formal bahkan sampai mengenakan dasi, ayolah ini tunangan atau makan malam pebisnis?- Hyunjin merasa akan menikahi orang tua:(

Dan yang paling buruk adalah, mereka dibiarkan duduk berdua di sebuah meja sedangkan keluarga mereka yang lain memilih duduk di meja yang sedikit berjarak.

Ayolah, ini sangat canggung bagi Hyunjin, pemuda itu sibuk melamun menghiraukan makanannya yang sudah mulai mendingin, sementara Minho nampak santai memotong steak nya dengan elegan tanpa menghiraukan Hyunjin.

Hingga sebuah pesan masuk terdengar dari ponsel Minho, membuat pria itu terpaksa menunda acara makannnya.

Sedikit menghela nafas, Minho kemudian menoleh ke arah Hyunjin yang nampaknya masih sibuk di duniannya sendiri.

"Ekhm, ini meja makan, lanjutkan acara mengheningkan ciptamu di rumah, cepat makan sebelum makananmu benar benar dingin" Hyunjin terkejut kala Minho berucap, hampir saja ia mrngeluarkan latah nya kalau saja ia tidak ingat sedang berada di tempat umum.

[✔] My Ceo || HyunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang