33

233 17 2
                                    

Setibanya di indonesia.
Hujan turun dengan lebatnya.
Terlihat rombongan yg memakai baret merah,berdiri berbaris.

Memberi hormat kepada komandan.
Lalu melapor.

"Lapor!
Operasi gabungan telah selesai.
yang tersisa hanya kami bertiga.
Sersan arga wijaya dan yang lainnya telah gugur dalam medan perang."

"Laporan di terima!"
Berusaha kuat untuk menerimanya.
Namun air matanya tak bisa terbendung,terdengar isakkan dari komandan.
Ia sangat bersedih mendengar bahwa banyak prajurit mereka yg telah gugur.

Isakan pun terdengar dari pasukan di belakangnya.
Mereka sedang bersedih.
Mereka semua berduka.
Kehilangan para prajurit terbaik bangsa.

Dalam guyuran hujan yg begitu deras.Mereka menangis meratapi putra putra terbaik bangsa yang telah gugur.

Di tempat yg berbeda tepatnya di suatu klinik.
"Perasaan dari kemaren hujan terus deh"
Ujara debby

"Bersyukur deb.
Kalau nnti panas,kamu ngomel
Kalau hujan pun,kamu ngomel
Kamu maunya apa sih?
Salju?"

"Maunya sih gitu"

"Ada ada aja deh kamu"

𝗧𝗼𝗸 𝗧𝗼𝗸 𝗧𝗼𝗸

"Permisi bu"

"Iya.Masuk aja"

"Ada tamu di depan"

"Saya?"
Tanya claudya

"Iya bu"

"Siapa emng?"

"Saya gak kenal.
Intinya dia pake baju tentara"

Claudya sudah tau.Arga pasti datang menemuinya.
Ia sangat senang karna selama 3 bulan lamanya pesan pesan yg claudya kirimkan tak kunjung di balas.
Jangankan di balas,3 bulan penuh,pesan itu tak pernah di lihat arga.

"Udah sana pacaran"
Kata debby

"Iri ya lu?"

"Gak tuh"

"Bilang ajaaaa"
Kata claudya mengejek sambil berjalan ria menuju parkiran.

Saat di tempat parkir,ia tak kunjung melihat sosok arga.
Namun ada seseorang yg memakai baju tentara. Postur tubuhnya agak mirip dengan arga,namun claudya tau betul bahwa itu bukanlah arga.

Saat ia berbalik,mmng benar itu bukan arga.
Namun wajahnya tak asing,sepertinya claudya pernah bertemu dengan orang itu.

Sosoknya mulai mendekat
Lalu menyapa claudya.

"Apa betul ini dgn claudya?"

"Iya. Situ Siapa ya?"

"Saya nando.Temennya arga"

Sekarang claudya ingat,sosok nando lah yg selalu mengombalinya saat mereka sedang tanding voli waktu itu.

"Oiyah arga nya mana?
Bilang sama arga,kerjaan gue masih banyak,tapi kalau dia mau jemput suruh ke sini aja.
Soalnya udh kangen.
Bilang aja kayk gitu"
Kata claudya sambil terkekeh pelan

"Saya ke sini mau laporan"

"Laporan?
Kok sama saya?
Bentar bentar,ini pasti kerjaannya arga.
Dia nyuruh kamu ke sini buat laporan kalau di udh pulang kan?
Halah palingan dia mau ngasih suprise.
Kan? kan?"

"Bukan."

"Terus?"
Kata claudya binggung.

"Kami dari segenap pasukan menyampaikan permintaan maaf kami.
Kami berhasil dalam misi operasi gabungan
tetapi gagal membawa pulang seluruh pasukan.
yang harus membuat sersan Arga Wijaya dan yg lainnya gugur dalam medan perang.
Mereka gugur dalam misi penyelamatan."

"Apa?!
Maaf tapi gue juga gak bisa dgn mudah percaya berita gak jelas kayak tadi!"

Tampak kuat. namun di dalam hati, sudah runtuh pertahanannya.
Mencoba menahan tangis,namun air matanya tak bisa terbendung.
Air matanya mengalir begitu deras,sama derasnya dengan hujan yg saat itu sedang turun.

"Laporan macam apa ini?!
Gue minta lo skrng balik terus bilangin sama arga,kalau becandaannya ini gak lucu!"

"Maaf.Tapi mmng itu yg terjadi.Tolong di ikhlaskan. Kami minta maaf"

"GAK MUNGKIN!"
Teriak claudya yg membuat seisi klinik menjadi panik,dan berlari menuju ke parkiran.

Mereka semua langsung menuju ke tempat parkiran melihat keadaan claudya.

Tak peduli hujan yg turun dengan begitu deras. Claudya tetap menangis.
Hatinya masih tak terima.

"Claudya"
Kata debby menghampirinya

"Lo knp? Lo gpp kan?"
Saat melihat sosok di depannya ini terlihat asing baginya.
Debby langsung over thingking

"Heh!
Lo apain claudya?!
Lo kenal arga?
Arga wijaya?
Pasti lo kenal kan lo tentara.
Lo tau kan? Ini pacarnya arga!
Lo mau di kirim granat sama arga,karna udh bikin pacarnya nangis?!"

"Laporan selesai.
Saya pamit"

"Ngomong apa sih tuh tentara?
Dia belom kenal arga kali ya?
Bisa bisa arga kirimin granat karna udh bikin lo kyk gini.
Claudya, mending kita masuk dlu,ntar lo bisa sakit kalo di luar terus"

"Biar.Biarin aja gue sakit.
Supaya arga bisa kembali.
Mungkin dgn kabar bahwa gue sakit,arga bisa balik ke sini"

"Ma-maksudnya?"

Claudya tak menjawabnya ia hanya menangis.

"Debby!"
Kata eric panik

"Eric?Kamu pulang kok gak bilang bilang sih?"

"Gue minta maaf,itu urusan nanti.
Claudya udh denger beritanya?"

"Berita apa?"

"Arga sama beberapa pasukannya gugur"

"Hah??
Serius?
Pantesan aja tadi,ada tentara gak tau ngomong apa sama claudya.Sampe sampe claudya nangis gak berhenti"

"Mungkin dia laporan ttng hal ini"

"Maaf gue gak bisa lama lama karna gue harus ke sana,buat ngurus soal ini.
Tapi tadi gue sempat di kasih ini"
Kata eric sambil memberi sebuah surat

"Surat apa ni?"

"Ini surat terakhirnya arga.
Di sini tertulis nama claudya.
Jadi gue harap claudya bisa baca ini.
Gue pergi dlu yah"

"Iya iya.Hati hati yah"

Sekarang debby sudah tau penyebab claudya menangis.
Debby juga merasa iba dgn kejadian ini.
Namun apa boleh buat.
Sudah konsekuensinya seperti itu,menjadi pasangan seorang abdi negara.

"Claudya.Ini dari eric.
Katanya surat arga buat lo"

Dengan sigap,claudya mengambil surat itu.
Lalu bergegas pulang.

Debby tak menahannya,ia tau claudya skrng sedang rapuh dan butuh waktu untuk menyendiri.











𝙎𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙨𝙚𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙖𝙗𝙙𝙞 𝙣𝙚𝙜𝙖𝙧𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙡𝙖𝙣𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙞𝙨𝙞𝙣𝙮𝙖.
𝙢𝙚𝙧𝙚𝙠𝙖 𝙙𝙞 𝙥𝙚𝙧𝙗𝙤𝙡𝙚𝙝𝙠𝙖𝙣 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙢𝙚𝙣𝙪𝙡𝙞𝙨 𝙨𝙪𝙧𝙖𝙩 𝙞𝙣𝙞.
𝙏𝙖𝙥𝙞 𝙖𝙠𝙪 𝙨𝙚𝙡𝙖𝙡𝙪 𝙗𝙚𝙧𝙝𝙖𝙧𝙖𝙥,𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙜𝙖𝙠 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙞𝙣𝙞.
𝙏𝙖𝙥𝙞 𝙟𝙞𝙠𝙖 𝙖𝙠𝙝𝙞𝙧𝙣𝙮𝙖 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙨𝙪𝙧𝙖𝙩 𝙞𝙣𝙞,𝙖𝙧𝙩𝙞𝙣𝙮𝙖 𝙖𝙠𝙪 𝙨𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙢𝙚𝙡𝙖𝙣𝙜𝙜𝙖𝙧 𝙟𝙖𝙣𝙟𝙞.
𝙅𝙖𝙣𝙟𝙞 𝙗𝙖𝙝𝙬𝙖 𝙖𝙠𝙪 𝙜𝙖𝙠 𝙗𝙖𝙠𝙖𝙡
𝙗𝙞𝙠𝙞𝙣 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙠𝙝𝙖𝙬𝙖𝙩𝙞𝙧,
𝙟𝙖𝙣𝙟𝙞 𝙗𝙖𝙝𝙬𝙖 𝙖𝙠𝙪 𝙜𝙖𝙠 𝙗𝙞𝙠𝙞𝙣 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙨𝙖𝙠𝙞𝙩 𝙝𝙖𝙩𝙞,
𝙟𝙖𝙣𝙟𝙞 𝙗𝙖𝙝𝙬𝙖 𝙖𝙠𝙪 𝙥𝙖𝙨𝙩𝙞 𝙠𝙚𝙢𝙗𝙖𝙡𝙞.
𝘼𝙠𝙪 𝙢𝙚𝙡𝙖𝙣𝙜𝙜𝙖𝙧 𝙨𝙚𝙢𝙪𝙖𝙣𝙮𝙖.
𝙈𝙖𝙖𝙛.

𝙋𝙧𝙖𝙟𝙪𝙧𝙞𝙩𝙢𝙪,
𝘼𝙧𝙜𝙖 𝙒𝙞𝙟𝙖𝙮𝙖.

𝙰𝚋𝚘𝚞𝚝 𝙷𝚒𝚖Where stories live. Discover now