🌊

8.8K 1K 110
                                    

Chenle sedang cengeng-cengengnya. Dia memasuki usia tantrum, dimana emosi anak balita itu susah di tebak. Sedang masa susah di atur, mau menang sendiri, jika tidak sesuai hati dia akan merengek dan berujung menangis. Haechan dan Hendery pernah mengalami waktu ini juga. Hanya saja Chenle paling juara di antara yang lain, atau mungkin Ten dan Johnny sudah lupa bagaimana rasanya punya anak balita.

 Hanya saja Chenle paling juara di antara yang lain, atau mungkin Ten dan Johnny sudah lupa bagaimana rasanya punya anak balita

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ten menepuk-nepuk pasir yang sudah mengubur kaki anak bungsunya di pinggir pantai. Omong-omong mereka sedang berlibur karena keinginan Chenle. Tidak mengajak dua kakaknya yang lain, hanya dirinya, Daddy dan Mama.

Tidak bisa di bantah tentu saja, keinginan Chenle adalah mutlak.


"Nanti Lele tidak bisa pulang, karena sudah tertanam di pantai" kata Ten menakut-nakuti Chenle yang berusaha keras mengeluarkan kedua kakinya dari pasir pantai. Johnny tertawa puas melihat keusilan istrinya terhadap Chenle.

Chenle terus menerus mencoba dan rengekanpun akhirnya keluar juga.

"Daddy Bawd!" Bukannya menyalahkan ibunya, anak itu justru marah pada Johnny yang tertawa. Chenle merasa tersinggung tentu saja bukannya di tolong ayahnya malah tertawa, jahat sekali.

"Daddy ?" Tunjuk Johnny pada dirinya sendiri. Kan yang jahil istrinya kenapa dia yang kena imbas.

"Huueeeee" anak itu berakhir menangis. Karena usahanya sia-sia. Kakinya tidak bisa di angkat, dia takut di tinggalkan orang tuanya tentu saja. Johnny mencoba mengangkat Chenle dari pasir, namun segera di tolak Chenle, dia menggerakkan tangannya acak tidak mau di sentuh Johnny sambil menangis keras.

"Anakmu kenapa ?" Tanya Johnny keheranan.

"Dia tidak suka kau tertawa. Aku bahkan pernah di amuk gara-gara mengganti channel TV" Kata Ten sambil mengangkat tubuh Chenle. Anak itu masih menangis menyembunyikan wajahnya tidak mau melihat Daddy nya.

"I have coconut" Kata Johnny mencoba menarik perhatian Chenle yang tidak  menghasilkan apa-apa. Namun tak lama kemudian bungsu Seo itu sesekali mengintip ke arah ayahnya yang sedang nikmat menyedot air kelapa dari buahnya langsung. Johnny pura-pura acuh saja, tapi matanya melihat ke arah Chenle yang sepertinya ingin minum kelapa juga.

"Buat Mama saja" Johnny menyodorkan sedotan ke arah Ten yang segera di lahap. Chenle semakin tidak terima akhirnya dia mencoba merebut kelapa yang masih berada di tangan Johnny. Hampir jatuh jika tidak di tahan tangan Ten.


"I want" sekarang sedotan pindah kemulut si kecil. Orang tuanya langsung bertatapan dan menahan tawa. Tsundere sekali anak terakhir mereka ini.

Drama is number one.




-----
-----


Johnny keluar dari pantai setelah melakukan penyelaman di laut dangkal, dia melihat biota  laut yang masih terjaga, matahari terik dan air laut yang biru jernih membuatnya semakin indah. Dengan hanya menggunakan celana renang setengah paha, atasan Shirtless dan rambut yang basah karena baru saja keluar dari air membuatnya terlihat semakin........

Sunny ShineWhere stories live. Discover now