epilog

1K 126 2
                                    

Semua berlalu begitu saja, 2 tahun sudah dijalanin jungwoo serta jaehyun didalam hubungan berumah tangga. Bahkan keduanya semakin harmonis ditengah kesibukan mereka masih menyempatkan waktu untuk si kembar yang kini menginjak usia 3 tahun.

"Dadddd! Yunwoo makan es krim lagi!" adu jungho pada daddynya, jaehyun yang kebetulan sedang berada diteras rumahnya sembari menikmati kopi buatan jungwoo.

"Jungho tukang ngadu! Yunwoo gasuka!"

"Kenapa ribut pagi-pagi? Hm?" jaehyun menghampiri si kembar yang sedang adu bertatapan dengan kesal.

"Itu yunwoo makan es krim lagi dad. Kan kata papa gaboleh makan es krim lagi" papa. Itu adalah panggilan jungwoo dari si kembar.

"Benar yunwoo makan es lagi?" yang ditanya mengangguk pelan sembari menunduk takut.

"Kemari sini yunwoo" jaehyun lalu menggendong yunwoo yang masih diam

"Kan kata papa gaboleh makan es krim dulu, yunwoo mau sakit lagi? Ga kasihan sama papa dan daddy?"

"Gamau. Yunwoo gamau sakit dad" sang anak menangis dipelukan jaehyun, yunwoo memang baru saja sembuh dari demamnya maaka dari itu jungwoo tidak memperbolehkan yunwoo makan es krim tapi nyatanya anak itu tidak bisa menahan keinginannya untuk segera makan es krim.

"Ada apa? Kenapa menangis?" jungwoo yang baru saja selesai mandi melihat jaehyun menggendong yunwoo yang sedang menangis pun bergabung dengan mereka lalu ia menggendong jungho yang meminta untuk digendong oleh jungwoo.

"Yunwoo makan es krim lagi pa" adu jungho pada jungwoo.

"Yunwoo.... Kamu mau sakit lagi?"

"Gamau pa" jungwoo menghela nafasnya, dibanding dengan jungho memang yunwoo lah yang lebih memiliki jiwa pemberontak dan sulit diatur. Berbeda dengan jungho yang penurut namun juga dewasa.

"Yasudah kalau gitu jangan makan es krim dulu. Kan yunwoo baru aja sembuh"

"Sudahlah sayang, sudah terlanjur. Ayo masuk kita sarapan bersama" jaehyun menengahi mereka karna sang anak mulai menangis kencang dan jungwok juga sepertinya sangat lelah karna akhir-akhir ini dia sedang sibuk sebagai pemimpin dirumah sakit cabang gimpo. Ya setelah selama itu baru bulan ini jungwoo mengambil posisi itu, sedangkan jaehyun kembali mengurus bisnisnya lagi setelah beberapa tahun kemarin ia alihkan sebentar.

"Kau pandai mengalihkan topik dad!" protes jungwoo yang sedang berjalan meggendong jungho dengan tangan kanan jaehyun yang berada dipinggang jungwoo sedangkan tangan kirinya menggendong yunwoo dan membimbing jungwoo masuk kedalam rumah untuk sarapan bersama.

"Guratan lelahmu membuatku tak tega melihatnya, lebih baik kita sarapan dan kau beristirahatlah pa. Biar aku yang menjaga mereka"

"Tidak. Aku ingin ke villa kita"

"Mengapa mendadak sekali?"

"Aku hanya ingin beristirahat sebentar disana. Aku mengambil cuti 2 hari"

"Kenapa tak bilang padaku?"

"Memang haruskah?"

"Harus. Karna aku juga ingin meluangkan waktu bersamamu"

"Aku hanya ingin beristirahat jae. Jika kau ada pekerjaan jangan ambil cuti. Awas saja kau"

"Aku yang punya perusahaan sayang jadi tenang lah"

"Dasar tak terbantahkan" jaehyun terkekeh geli sembari menerima piring yang jungwoo berikan, sedangkan jungwoo masih mengurus si kembar dengan menyuapkan makanan bergantian pada si kembar.

"Sudah siap semua?" jungwoo mengangguk kala jaehyun sudah menunggu dimobil bersama si kembar. Setelah sarapan mereka memutuskan menuju villa yang dulu menjadi saksi dimana jaehyun melamar jungwoo.

"Jika kau lelah bisa aku yang menyetir jae"

"Cukup seperti ini. Aku tidak akan lelah" jaehyun menggenggam tangan jungwoo dan menatap jungwoo dengan hangat membuat pipi jungwoo bersemu merah. Jaehyun memang sangat pandai membuat jungwoo bersemu merah.

"Kau ini. Aku serius"

"Aku juga serius. Biarkan seperti ini sayang, si kembar juga sibuk tidur dibelakang" kata jaehyun melihat kaca spionnya melihat sikembar sudah terlelap di babyseat mereka berdua.

Jaehyun pun mengemudikan mobilnya dengan kecepatan normal, hingga mereka sebentar lagi sampai ketempat tujuan. Jungwoo pun membuka kaca jendelanya membiarkan angin segar masuk, sesekali terpaan angin membuat rambut jungwoo menjadi berantakan. Tangan jaehyun pun dengan senang hati mengelus rambutnya dengan lembut membuat jungwoo tersenyum.

"Terimakasih sayang" jaehyun menggenggam tangan jungwoo dan mencium tangan tersebut membuat jungwoo ikut tersenyum.

"Sama-sama daddy!" jungwoo mencuri ciuman di pipi jaehyun yang sedang fokus menyetir lalu ia langsung memalingkan wajahnya, namun jaehyun malah terkekeh geli. Jungwoo ini sudah lama bersamanya namun tingkahnya masih saja menggemaskan.

Hingga mobil mereka sampai di tempat parkir villa tersebut. Si kembar pun sudah bangun dan langsung berlarian kedalam villa. Meninggalkan jungwoo dan jaehyun yang masih menikmati pemandangan indah diluar villa. Jaehyun melingkarkan tangannya di tubuh jungwoo dan mendaratkan kepalanya dipundak jungwoo dengan sesekali mencium leher jenjang jungwoo, jungwoo hanya menggigit bibirnya menahan gejolak yang ia rasakan.

"Hentikan jae... Ada sikembarh.. Sshhh.."

"Aku menyesal membawa mereka, lebih baik tadi titipkan saja pada jeno"

"Aku ingin menghabiskan waktu bersama mereka juga sayang. Berhenti cemburu pada si kembar"

"Bagaimana aku tak cemburu jika mereka membuatku harus menahan hasrat gila ini sayang" jaehyun langsung membalikan tubuh jungwoo dan kemudian ia menyatukan bibir mereka, membuat jungwoo terbuai dan mengalungkan tangannya di leher jaehyun sedangkan jaehyun mempererat genggaman di pinggang mungil milik jungwoo dan lidah mereka saling bertautan menyalurkan rasa cinta mereka di puncak bukit yang indah dibawah langit biru dan ditemani angin yang cukup dingin.

"Ayo masuk. Udaranya dingin sekali" ujar jaehyun saat pagutan mereka berakhir. Ia tak ingin jungwoo kedinginan, karna jaehyun tahu bahwa jungwoo mudah sekali sakit jika terkena udara dingin

Winter (Jaewoo) Where stories live. Discover now